Percayalah, kita jauh lebih sempurna daripada mereka.

Dan Yuka, astaga jangan pernah remehkan kemampuan gadis cantik yang satu itu, ia paham bagaimana cara menghadapi dan yah, kemampuannya terus berkembang seiring bertumbuh dewasanya dirinya.

Itulah alasan mengapa Yuka tak kunjung memiliki kekasih sampai sekarang. Bukannya tidak mau, justru banyak yang ngatri karena Yuka cantik dan humble. Yuka tidak yakin ada laki-laki yang bisa menerima kehidupan aneh nya.

Rose hanya diam, mengeratkan genggaman tangannya pada kaos Jaefri. Sedangkan laki-laki itu diam karena kagum dengan sosok Yuka yang begitu pemberani.

Rose tentu saja menyadari tatapan kagum yang Jaefri layangkan kepada Yuka, Rose mencubit pinggang laki-laki itu hingga Jaefri harus mengaduh sambil berbisik.

"Sakit Rose!" bisik Jaefri.

Laki-laki itu menoleh, awalnya ia memasang wajah kesal nya karena tiba-tiba di cubit, tapi menyadari tatapan Rose jauh lebih menyeramkan, membuat nyali nya ciut hanya untuk melayangkan protes.

"Apasih?" bisik Jaefri.

"Awas nanti naksir Yuka" sahut Rose dengan nada kesalnya lalu kembali menatap kearah Yuka.

Jaefri terkekeh, lalu mencubit pipi Rose gemas. Bisa-bisanya gadis itu cemburu disaat tegang seperti ini.

Setelah selesai mencubit pipi Rose, Jaefri menarik Rose, merengkuh pundak gadis itu untuk dirangkulnya dan Rose nampak suka suka saja di perlakukan seperti itu.

Setidaknya, skinship menunjukkan segalanyaㅡJaefri miliknya.

Sedangkan Sherin hanya diam miris melihat tingkah dua insan yang tengah beradu kasih didepannya, sesekali melirik Jaemin yang masih tertidur. Sedih, ia sangat sedih karena ada sesuatu yang hilang kala Jaemin di vonis koma oleh dokter.

Sherin merindukan Jaeminnya.

Sherin meraih tangan Jaemin. Mengelus punggung tangannya dengan lembut.

Rose antara bosan dan takut melihat apa yang Yuka lakukan, dari tadi Yuka mengobrol dengan makhluk tersebut, ia nampak kesal.

Sedangkan Jaefri? Takut, digatelin sama jurignya lagi.

"Kamu tahu kapan Jaemin bakal bangun?" Yuka bertanya, bingung, Rose bingung kenapa Yuka menanyakan hal itu, jika Jaemin koma bukankah itu memang kehendak tuhan ia sakit.

"J-jaemin bisa bangun?" suara lembut Rose menginterupsi, Yuka menoleh lalu tersenyum tipis dan mengangguk.

"Aku gak yakin, Jaemin koma yang bener-bener koma. Makannya aku tanya dia Teh" jelasnya.

Yuka komat-kamit membacakan doa, mungkin sebagai cara agar mau mengusir atau setidaknya memberikan sedikit siksaan kepadanya.

Sampai akhirnya Yuka berhenti, berbalik menatap mereka semua dengan senyuman. "Sebentar lagi Jaemin bangun" ucapnya dengan nada santai.

Wajah Yuka pucat, melihat itu Rose langsung mendekatinya, menuntunnya untuk duduk di sofa ruangan tersebut. "Kamu gapapa?" tanya Rose.

"Gapapa, Jaemin harus bangun"

"Makasih Yuka"

"Sama-sama teh, dia kuat banget"

"Gapapa, jangan dipaksain"

"Dia gasuka sama Teh Rose, A'a Jaefri juga"

"Hmm, iya gapapa. Ini diminum dulu" Rose mengusap rambut Yuka pelan, sembari memberikan satu gelas air mineral. Yuka langsung menerimanya dengan senyuman, lalu meneguknya habis.

CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora