Bagian 6

1.7K 70 0
                                    

"Bagaimana dengan ujian hari ini Ren?"

"Untung saja tadi aku sempat belajar sedikit"

"Kau belajar ataupun tidak, nilaimu akan tetap stabil"

"Hahaha kau ini bisa aja, terimakasih"

Hari ini adalah UAS terakhir, aku sangat senang, karena setelah ini akan melakukan perawatan gigi lagi. Yang berarti tidak lama lagi juga aku bisa memakan makanan yang manis hehe

"Ayo ke Cafe, kita minum disana sambil merayakan selesai UAS kuliah hehehe", ajak Joni. "Ayo, aku juga sudah lapar. Dari kemarin aku ingin makan bolu velvet cafe", ucapku sambil berjalan. Kami berdua menuju parkiran dan melaju ke cafe dengan motor Joni

Sesampainya di cafe, kami langsung duduk di tempat kami biasa tempati. "Libur hanya 2 minggu, kau ingin melakukan apa?", tanya Joni padaku. Aku tidak hanya libur 2 minggu tetapi setelah libur aku harus ikut tanding archery, otomatis dihari libur pun aku akan latihan memanah. "Liburku akan ku isi dengan latihan memanah, kau tau kan setelah libur, 5 hari setelah nya aku harus bertanding panahan?", jawabku, Joni mengangguk sambil memainkan handphonenya, "Baiklah, tunggu disini dulu aku akan ambil bolu velvet nya, dan ice americano seperti biasa", Joni langsung bergegas ke arah dapur untuk mengambil makanan dan minuman yang dimaksudnya tadi, "Bilang pada Bobby, potong saja dari gajiku bulan ini". Joni hanya mengangkat jempolnya ke udara

Aku melihat schedule di handphone ku, dan aku baru ingat hari ini aku kembali ke rumah sakit itu, aku kembali lagi melihat dokter Sehun. Bukan untuk menambal gigi ku yang tersisa, melainkan perawatan karang gigi. Karena karang gigi akan selalu ada di gigi kita, maka dari itu kita harus rajin-rajin membersihkannya. Tidak lama, Joni pun balik dari acaranya mengambil bolu velvet dan membuat ice americano kesukaan-ku. Padahal aku sudah dilarang oleh dokter Sehun agar tidak terlalu sering minum minuman berkafein, tapi maaf aku orang yang keras kepala. Aku tidak bisa meninggalkan hal yang menurut ku bahagia.

Aku mengobrol cukup lama dengan Joni, sampai bel cafe terdengar...

Tkling...

"Ayo saat nya kita bekerja", tutur Joni

"Baiklah ayo", jawab ku

Sudah terhitung satu bulan lebih aku bekerja disini, menyenangkan sekali bisa merasakan menjadi kasir ditempat yang aku suka kunjungi. Membuat coffee pun aku sudah cukup mampu melakukannya, sampai akupun membeli alat coffee manual untuk di apartment ku. "Joni, setelah bekerja aku akan ke rumah sakit untuk periksa gigi lagi",ucapku pada Joni. "Ok, kau hati-hati ya. Maaf tapi aku tidak bisa mengantar mu. Tidak masalahkan?". Joni memang anak yang baik yang ku kenal saat aku kuliah ini. "Tidak masalah, aku akan menggunakan taksi. Terimakasih ya". Ucapku padanya, Joni sudah memperlakukanku sangat baik, ucapan terimakasih ku sepertinya kurang untuk membalas kebaikannya.

🏥

"Ini Pak, terimakasih", kata ku sambil membuka pintu taksi

Aku sudah sampai di rumah sakit, dan segera ke resepsionis dan sudah membuat janji. Setelahnya akupun langsung diantar ke ruangan dokter Sehun. Tumben sekali biasanya banyak yang mengantri, tapi ini mengapa tidak ada satupun?

Tok..Tok..Tok...

"Permisi", kata ku sambil membuka pintu masuk. "Hmm, aku tau itu kau", ucapnya. Kami sudah saling mengenal satu sama lain, tapi hanya sebagai dokter dan pasien, dan kami hanya bertemu sesekali ketika di luar. "Mengapa diluar sepi sekali? Apa aku pasien terakhir hari ini?", tanya ku padanya, "Iya, memang kau pasien terakhir, jadi ada apa kau kesini? Melanjutkan tambalan?". Perawakan yang selalu to the point itu membuat aku semakin melihatnya bukan sebagai dokter gigi biasa. "Membersihkan karang gigi seperti yang dokter sarankan". 

Me and My Hot Dentist[SELESAI]Where stories live. Discover now