Author side.
Gladys dan Haechan baru saja masuk kelas. Keadaan diluar kelas sangat ramai karena memang ini jam istirahat.
Mereka berdua benar-benar datang kesekolah pada jam istirahat. Pelajar tidak patut dicontoh memang.
Saat Gladys jalan kedalam kelas, dia disuguhkan pemandangan yang kurang disukai. Bahwa Tasha duduk berdua dengan pria yang tidak dikenalnya.
Siapa dia? Apakah anak baru? Atau anak sekolah ini? Mengapa aku tidak pernah melihatnya? Dan kenapa dia duduk ditempatku?
Begitu kira-kira pertanyaan yang dia lontarkan dalam hatinya.
"awas, gua mau duduk," kata-kata yang biasa saja tapi kalau yang berucap adalah Gladys ditambah mukanya yang datar membuat yang mendengar menciut seketika.
Dia bukannya tidak suka Tasha duduk dengan orang lain. Dia tidak suka ada yang menempati tempat duduknya saat dia mau duduk.
"ehm, maaf tapi gua disuruh duduk disini. Lu mungkin bisa cari tempat duduk lain," kata pria itu final.
Na Jaemin.
Gladys memicingkan mata lalu membaca nama pria itu lewat name tag yang dikenakannya.
"tapi sorry, ini tempat duduk gua. Siapa lu suruh-suruh gua nyari tempat lain? Harusnya lu yang minggir dari sini," kata Gladys dengan sarkas.
Penghuni kelas yang melihat keributab kecil ini hanya bisa diam. Dia takut kena cakar Gladys jika ikut campur masalah yang menurutnya-hm masalah kecil.
Tapi Gladys ya Gladys. Dia tidak akan mau melakukan sesuatu jika dia tidak dalam mood yang baik.
"hm, oke-oke gua pindah. Maaf kalo gua lancang nempatin tempat duduk lu," kata pria itu lalu mengemasi barang barangnya dan jalan ke bangku kosong meja depan disamping mark.
Karena memang bangku Gladys terletak dibelakang. Dia tidak terlalu suka duduk berhadapan langsung dengan guru-guru.
"y," balas Gladys. Dia bukan sok berkuasa ataupun yang lain. Dia hanya ingin duduk tenang dengan tempat duduknya yang sekarang.
Gladys menaruh tasnya dan duduk dengan cepat disamping temannya Tasha.
"dys, kenapa baru dateng? Ga ngantin? Trs lu sama Haechan emang abis kemana? Lu harusnya ngusir pelan anak baru itu, jangan digalakin kasian anak orang," tanya temannya yang tak lain Tasha sekaligus.
"lo nanya, atau pengen wawancara gua? Nanya satu satu pusing pala gua," kata Gladys jengah.
"gua tadi sama Haechan telat, jadi sepakat baru masuk pas jam istirahat. Gua mager ngantin, gua daritadi nemenin Haechan nyebat di taman blkng sklh ampe bengek tau g, dan masalah yg td gua bodo amat," jawab Gladys ogah-ogahan.
Jangan tanya Gladys dan Haechan bisa masuk lewat mana. Mereka memanjat dinding belakang sekolah yang menghubungkan dengan lorong sepi dekat gudang sekolah.
Gladys adalah spesialis manjat memanjat.
Tasha hanya ber-oh ria karena takut macan disebelahnya ini mengamuk.
Yang berani menyentuh ataupun berisik dihadapan Gladys hanya Tasha, dan Haechan. Mereka berdua masa bodo dengan tatapan tajam temannya itu.
"eh Gladys, abis dari mana lo. Kok baru kliatan?" tanya Baejin, teman sekelasnya Gladys.
"abis ngambil undangan ke neraka buat lo," jawab Gladys asal-asalan sambil menyumpah kupingnya dengan earphone yang dia bawa.
Baejin hanya bisa menahan diri untuk tidak membuang temannya ini ke hutan amazon. Sedangkan Tasha dan Kley -yang entah datang dari mana- hanya menertawakan Baejin yang sedang menahan umpatannya ditenggorokan.
ESTÁS LEYENDO
reason, na jaemin
Novela Juvenilnajaemin, masih menjadi alasan yang kuat untuk song gladys bertahan hingga kini. ©notyourrss, 2019.
