(Complete)
/btw.. cerita ini cuman imajinasi writternya saja, not much/
SONG YUQI.
yeoja manis rupawan dan anak tunggal dari konglomerat. Jika kita lihat sekilas.. yeoja itu sudah pasti memiliki kehidupan yg seperti sepatu baru setiap hari, kursi t...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yuqi menatap luar jendela mobil dengan perasaan berat, karena harus meninggalkan temannya atau mungkin teman temannya yg belum lama ia kenal.
"Yuqi? Kau tidak apa apa nak?" Tanya auntienya yg berada di kursi depan samping pengemudi.
"Aku tidak apa apa auntie"
"Really?"
"..." tidak. Ia merasa ia ingin mengatakan yg sebenarnya.. mungkin tidak ada salahnya kan?
"Actually.. no" jawab yuqi.
Auntienya tersenyum mengerti.
"Its okay yuqi, jika kau ingin berubah pikiran.. its oka-"
"No.. aku ingin pergi... lagi pula.. seseorang juga menginginkannya"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lucas saat ini mengendap ngendap melewati gerbang suapaya tidak ketauan satpam. Saat ini satpamnya sedang tertidur pulas.. dan lucas juga sedang was was jika ada guru bk lagi.. bisa bisa dia terkena masalah..lagi..
Setelah sudah berada jauh dari sekolah, ia bergegas memanggil salah satu taksi terdekat.
"Incheon airport" beritahu lucas pada supirnya kemana tujuannya.
Di perjalanan, sangat macet. Karena sudah di daerah perkotaan.. padahal ia sudha setengah jalan ke bandara.
Lucas sedari tadi melihat jam tangannya dan menggigit kukunya.
'Sial.'
Merasa menunggu lama, lucas langsung memberi bayarannya dan keluar dari taksi.
"Now or never" guman lucas kemudian berlari menuju ke bandara.
Disisi lain..
"Aduh mengapa harus macet di waktu yg tidak tepat?" Kesal auntienya menggunakan bahasa cinanya:")
Yuqi masih fokus ke pemandangan luar sampai ia melihat seseorang familiar berlari melewati mobilnya.
"Lucas?"
"Hm? Siapa lucas?" Tanya auntienya yg tidak di jawab yuqi.
Kemudian yuqi tersadar.
"Mana mungkin itu lucas? Dia kan di sekolah dan.. aku juga bukan siapa siapanya untuk apa datang?" batin yuqi. Namun hatinya merasa itu lucas.. tetapi bagaimana mungkin?
