"Hey apa kalian ingin bermain ?" jisoo bersuara,melenyapkan suasana hening sebelumnya.
Seulgi dan irene menatap jisoo dengan kerutan,kemudian beralih melihat pada benda ditangan kanan jisoo.
"aku tidak bisa meramal, tapi ini akan menyenangkan.." seru jisoo cukup antusias menawarkan permainan tersebut.
Daripada mereka berdiam diri dan bosan disana,lebih baik ada hal yang dilakukan-walaupun hal tak masuk akal. Jadi mereka mulai bermain.
Seulgi mengambil kartu yang telah diacak oleh jisoo sedemikian rupa. Kemudiam disusul oleh irene dan jisoo.
"kartu yang kita ambil itu bisa saja mengartikan sesuatu....yang akan terjadi maupun keberuntungan kita." Jisoo menjelaskan pada keduanya. Sebelum meminta seulgi lebih dulu membuka kartunya.
"apa yang kau miliki?" tanya jisoo saat seulgi membalik kartu yang dipilih, disana bertuliskan 'friend' .
Seulgi dan irene menatap jisoo seolah menunggu gadis itu menjelaskan.
"apa yang akan kau katakan tentang itu?" jisoo balik bertanya pada seulgi. Namun yang diberi pertanyaan hanya mengerucutkan bibir dan berkata acuh.
"aku tidak tahu. Karena aku tidak memiliki teman...yang dekat. Hanya teman² untuk bersenang²." Jelasnya. Tampak tak terlalu tertarik dengan hal itu.
Jisoo hanya mengangguk paham dan tak ingin menekannya lagi. Kemudian ia beralih pada Irene agar segera membuka kartunya.
Kartu Irene bertuliskan 'family'
Yang lebih muda menaruh jari dibibir, penasaran bagaimana tanggapan Irene untuk masalah yang pernah ditanyakan oleh dekannya beberapa hari yang lalu padanya.
Ia menaikkan sebelah alis saat irene belum merespon pertanyaannya. Tapi gadis itu nampak berpikir,entah apa yang berputar dibenaknya saat ini. Detik berikutnya gadis itu hanya menggeleng dan berkata..
"Aku tidak tahu !"
Membuat jisoo mendengus. Kecewa dengan jawaban irene yang tak sesuai ekspektasinya. Setidaknya katakan saja dia muak,benci atau apapun karena itu yang tersirat.
Tapi untuk apa jisoo memaksa? Yang terpenting hubungan mereka telah membaik. Bukan begitu? Baiklah.
Sekarang giliran dirinya yang menunjukkan kartu pilihannya. Cukup membuat ia maupun seulgi dan irene penasaran. Perlahan tapi pasti ia membalik kartu tersebut tapi sesuatu membuat jisoo menghentikannya.
"hey kalian yang berada didalam sana. Keluar dan menyerahlah. Karena tempat ini telah kami kepung." Suara teriakan dari arah luar mengejutkan ketiganya.
Suara sirine mendominasi pendengaran. Ternyata polisi telah menemukan keberadaan mereka. Wajah mereka memucat dan terlihat sangat panik dan bingung harus bagaimana. Yang jelas tak ada apapun yang bisa menolong mereka.
Jisoo masih meremas kartu yang belum sempat ia buka ditangan kanannya. Lantaran perasaan takut dan panik dengan keadaan saat ini..ia melupakan hal tersebut. Tapi tentu saja itu tidak penting dalam kondisi sekarang.
Tapi seulgi ternyata tak membiarkan ia lolos, mungkin pria tersebut menganggap itu tak adil untuk mereka. Toh mereka juga akan tertangkap, tidak ada salahnya melanjutkan permainan yang sempat tertunda.
"Jisoo. Perlihatkan kartumu kepada kami." Pinta seulgi. Lalu menoleh pada irene dan mendapat anggukan dari gadis itu. Rasa penasaran lebih menakutkan daripada ditangkap polisi, begitu pikir irene maupun seulgi.
"kami tahu kalian ada didalam. Keluarlah sebelum kami memaksa...." polisi berseru tak sabar. Membuat masing² dari mereka jengkel dan memutar matanya.
ESTÁS LEYENDO
OS/M JENSOO [JJ4Eva]
De TodoOneshoot/multishoot khusus;ketika lagi gak nemu inspirasi buat lanjutin ff yang ongoing....kekeke cerita2 dsini sering diadopt dari mv,film bahkan drama, tapi gk jrng juga dtngnya dari imajinasi author sendiri. Tapi maaf kalian disini gak akan nemu...
Change ^^ ( part 5 ) END
Comenzar desde el principio
![OS/M JENSOO [JJ4Eva]](https://img.wattpad.com/cover/171037494-64-k597591.jpg)