Change ^^ ( part 5 ) END

Start from the beginning
                                        

"Jisoo !" seseorang berseru dan berusaha menyamainya jalannya. Dia adalah pelatihnya- Seolhyun !

"Um , maaf a-aku m-mengecewakanmu. Dan aku mengacaukan pestanya." Jisoo bergumam. Sangat menyesal dari suaranya namun tanpa menghentikan langkahnya.

"Tidak apa² ! itu biasa terjadi. Um, maksudku perasaan gugup dan sebagainya..." terang seolhyun dengan kata² menghibur. "mereka hanya tak bisa menangkap makna dari ucapanmu,tapi aku bisa !." Seolhyun berusaha membuat jisoo nyaman. Ia pikir jika jisoo pergi hanya tersinggung atas cibiran itu. "kuharap itu membuatmu tidak sedih lagi."

Jisoo berhenti dari treknya dan otomatis seolhyun pun begitu. Ia menatap pelatihnya dengan senyum tulus. "Terimakasih. Itu sangat membantu."
(-)
Besoknya, jisoo melewatkan seluruh kelasnya dengan melamun. Entahlah, berusaha tidak memikirkan kejadian semalam..tapi tetap saja itu bersarang diotaknya.

Ia memikirkan perasaan sakit saat mengetahui jennie berkencan dengan orang lain?

Apa itu tandanya ia telah menyukai gadis bermata kucing? Atau perasaan ini sudah lama tumbuh hanya saja ia terlambat menyadarinya..

Jisoo mengacak rambutnya frustasi.

Melangkah keluar kampus ia melihat mobil audi hitam menunggunya. Jisoo tersenyum samar saat mengingat bukan lagi mobil appa seungri yang menjemputnya.

"hay sayang!" eomma menyapanya dan memberi ciuman dipipi saat jisoo masuk kemobilnya. "Bagaimana harimu ?"

Jisoo hanya mendengus, tak bersemangat

"Buruk !" gumamnya tanpa menoleh.

"Waeyo?" wanita paruh baya itu bertanya heran.

"eomma~ apa eomma tak mau menemui pak minho?" jisoo mengalihkan topik dengan bertanya sekali lagi tentang permintaan dekan tersebut padanya. Sudah beberapa kali ia memberitahu, tapi eommanya seolah tak tertarik memenuhi.

"Ayolah eomma ! apa susahnya datang dan berbicara dengannya. Ini demi Irene. Kenapa eomma tak ingin melakukannya." Jisoo berkata sedikit jengkel pada wanita tersebut.

"Baiklah ! nanti eomma akan bertemu dengannya." Eommanya mengalah, dan otomatis menciptakan senyum pertama jisoo hari ini saat mengalami hari buruknya.

(-)
Hari² jisoo terasa tak lagi berwarna. Suara kicauan burung dipagi hari bahkan tak lagi merdu,justru membuatnya ingin berteriak dengan kebisingannya.

Ia menjadi uring²an. Tapi tak menghalangi untuk tetap ke kampus walau dengan wajah ditekuk. Selalu seperti itu.

Terlebih jika ia melihat jennie bersama gadis itu.. Nancy ! Nanie atau siapalah itu namanya, jisoo sungguh tak perduli.

Sungguh besar pengaruh jennie padanya akhir² ini. Jisoo pun heran akan fakta itu,sebelumnya ia bahkan tak pernah memikirkan itu terlalu dalam..tapi sekarang? Shit sungguh menyebalkan pikirnya.

Saat jam pelajaran semua berakhir jisoo memutuskan berjalan² disekitar kota. Sekedar menghibur hatinya. Paling tidak pemandangan aktivitas kota membuatnya berpikir lebih positif; walau bagaimanapun keadaan kita,dunia akan tetap berjalan,dengan kau merasa sedih ataupun bahagia.

Membeli es krim rasa vanila disebuah supermarket jisoo kembali melanjutkan perjalanan menyusuri pinggiran kota.

Ia melihat sebuah bangku disebuah taman dan memilih duduk disana.

Jisoo menghela napas untuk menghirup udara segar yang masuk didirinya. Menyejukkan.

Drrttt.....drrtt....

Jisoo dikagetkan oleh getaran ponsel disaku jaketnya. Mengambil untuk melihat si pemanggil, ia dengan enggan mengangkatnya.

"Yeobseo...."

 OS/M JENSOO [JJ4Eva]Where stories live. Discover now