10

1.7K 173 13
                                    

"Sebenarnya saya ada perasaan spesial pada pak Junhui. Hanya saja beliau baru mengetahui saat ini juga. Benar begitu kan, pak?"

"Eh?!" ujar pak Junhui dengan kaget.

"Benar begitu?"

"I-iya..." lanjut

"我爱你, 老师. (Aku mencintaimu, guru)"

"我明白. (Aku mengerti)" jawabnya.

Yuki dan Chika menatap (y/n) dan pak Junhui dengan keheranan. Pasalnya, mereka tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan karena berbeda bahasa.

"Tapi maaf, untuk saat ini saya tidak bisa berpacaran denganmu. Lain kali saja, ya?"

Deg.

Seketika, (y/n) merasa tak percaya dengan apa yang pak Junhui ucapkan. Jujur, (y/n) merasa kecewa pada dirinya sendiri. (Y/n) berdiam diri dan merenung sejenak. Mendadak, rasa canggung muncul diantara kami berempat. Tak segan-segan, Yuki pun memberaniman diri untuk mecah rasa canggung.

"Bisakah kita mulai pelajaran tambahannya sekarang, pak?"

"Sure." jawab pak Junhui.

(Y/n) dan Yuki belajar di ruang tamu, tak lupa dengan pak Junhui yang mengajari kami. Namun entah mengapa, (y/n) merasa canggung untuk bicara dengan pak Junhui.

"Yuki, tolong cubit aku."

Yuki memutar bola matanya dengan bosan dan mencubit pahaku.

"Aww. Sakit." Pekik (y/n) pelan.

Pak Junhui yang sedaritadi duduk di samping kiri Yuki pun pindah ke samping kanan (y/n).

Untuk apa pak Junhui pindah ke sampingku?

Tiba-tiba pak Junhui mendekatkan wajahnya ke telinga (y/n)

"Tenang saja. Tadi saya berbohong. Kamu kira, saya benar-benar menyukai Chika, ya?"

(Y/n) tersadar dari lamunannya. Dengan refleks, ia menoleh kearah pak Junhui. (Y/n) kaget dan menganggukkan kepalanya.

"Maaf jika saya berbohong. Saya hanya ingin membuat Chika merasa nyaman di sini."

(Y/n) membalas perkataannya dengan senyuman.

"Saya hanya menyukaiー"

"Kamu." Lanjutnya.

"Eh?!"

(Y/n) tak menduga jika pak Junhui berbicara seperti itu. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat saat ini.

Pak Junhui tersenyum lebar sambil menatap mata (y/n)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pak Junhui tersenyum lebar sambil menatap mata (y/n).

"P-pak..."

"Bisakah pak Junhui berhenti tersenyum...? Aku ambyar." Ujar (y/n) pelan.

Teacher. ✔ || Wen Junhui × YouWhere stories live. Discover now