Decision

4.6K 612 200
                                    

"Wonwoo, Soonyoung akan membawamu untuk bertemu dengan pemilik barumu"

Si kucing hitam yang baru saja mendengar hal tersebut langsung melarikan pandangannya kepada orang yang telah menemukannya di pinggir jalan tadi malam. Ia terlihat terkejut dan kecewa pada saat yang bersamaan. Mingyu pun tidak berani bertemu pandang dengan kucing malang itu.

"Kau habiskan sarapanmu dulu, Wonwoo" Kata Mingyu sebelum kembali ke ruang makan untuk menghabiskan kopinya.

Wonwoo masih terdiam disana sambil memandangi punggung Mingyu yang menjauh.

"Wonwoo, ayo kembali makan" Kata Soonyoung sambil merangkul pundak Wonwoo dan menariknya ke ruang makan.

Si kucing hitam malang itu tidak merasa lapar sama sekali. Ia hanya bermain dengan rotinya sambil mendengar perbincangan Mingyu dan Soonyoung.

"Jihoon sedang tidak dalam mood baik karena aku harus pergi sepagi ini"

"Mungkin ketika kau kembali, rumahmu sudah habis terbakar"

"Ei, kau ini selalu saja menganggap kalau Jihoon-ku itu iblis kecil"

"Memang betul. Aku tidak pernah bertemu kucing hybrid semengerikan itu. Ia memberikan tatapan yang begitu tajam ketika aku bermain ke rumahmu" Kata Mingyu sambil mengingat-ingat kucing hybrid mungil yang mengerikan itu.

Soonyoung hanya meggelengkan kepalanya sebelum ia berkata pada Wonwoo.

"Jangan dengarkan Mingyu. Jihoon itu kucing yang baik dan pengertian. Ia pasti akan senang karena kedatangan teman baru" Soonyoung kemudian mengeluarkan ponselnya dan mencari foto termanis Jihoon sebelum ia memperlihatkannya pada Wonwoo, "Lihat, ia sangat manis, kan?"

Wonwoo mengangguk dan memaksakan sebuah senyuman.

"Jadi apa rencanamu?" Tanya Mingyu kepada Soonyoung.

"Aku akan pergi ke kantor polisi dengan Wonwoo nanti untuk melaporkan kekerasan yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya. Setelah mendapatkan surat keterangan polisi aku akan langsung pergi ke kantor perlindungan Hybrid agar Wonwoo bisa segera diadopsi oleh orang lain" Jelas Soonyoung sambil sesekali memberikan senyum kepada si kucing hitam.

Mingyu mengangguk mengerti sbbelum matanya melirik Wonwoo yang sedari tadi hanya menunduk dan tidak menyentuh rotinya. Padahal ia terlihat begitu menyukai roti selai tersebut.


"Dan aku merasa sangat bersyukur karena sudah dipertemukan dengan orang yang akan merperlakukanku dengan baik"

"Aku tahu ada begitu banyak hal yang harus aku pelajari dan aku sendiri bingung harus mulai dari mana. Tapi aku berjanji tidak akan merepotkanmu ataupun mengecewakanmu. Aku akan jadi hybrid yang baik dan pintar"


Tiba-tiba perkataan Wonwoo sebelumnya muncul di benak Mingyu. Sebuah perasaan aneh merangkak ke dalam hatinya. Perasaan sesak yang sangat tidak nyaman.

Mingyu menggelengkan kepalanya untuk mengeraskan hatinya. Ia tidak boleh lemah. Ia dihadapkan dengan seekor hybrid yang sudah besar, akan sangat sulit untuk mengajari semuanya dari awal. Ditambah lagi Mingyu sepertinya belum berkomitmen untuk bisa mengurusi hybrid. Ia tidak boleh berpikiran pendek.

Setelah sekian lama si hybrid kucing tetap tidak menyentuh rotinya, dan waktu juga sudah menunjukkan kalau Mingyu harus pergi kerja saat itu, mereka pun beranjak dari meja makan.

"Terima kasih, Soonyoung" Ucap Mingyu, yang kemudian dibalas dengan tepukan pelan di punggung lelaki jangkung itu.

Ia kemudian mengarah kepada si kucing hitam. Ekornya terjatuh lemah ke bawah. Ia terlihat tidak bersemangat sama sekali.

Kitty [MEANIE] [HybridAU]Where stories live. Discover now