[END] The Frog Prince and the Witch

Chapter 21 - Penyihir Diterima oleh Penduduk Desa

Karena translator Inggris lama sekali tidak update, Akai memutuskan untuk menerjemahkan langsung dari teks china dan edit2 sedikit, semoga bisa dipahami ya kalau ada yg aneh dan ngga sebagus sebelumnya.

Di akhir musim semi dan awal musim panas, akan ada api unggun di desa. Ian lupa merayakan sesuatu, tapi tahu kalau itu adalah hari yang langka untuk berbelanja, terutama karena Joanna tidak bisa keluar di siang hari, dan festival di malam hari sangat langka.

"Nona, ayo kita pergi ke pesta api unggun? Ayo?" Ian memandang Joanna, yang sedang merajut gelang terakhir, dan bertanya dengan penuh semangat.

Sebenarnya, Joanna tidak benar-benar ingin ikut bersenang-senang, karena biasanya itu akan membuat orang-orang di sekitarnya merasa canggung dan malu ... Lagi pula, dia sangat aneh, bahkan kalau pun dia tersenyum, tidak ada cara bagi penduduk desa untuk lebih dekat dengannya. Sebaliknya, itu akan menjadi semakin jauh. Dia tidak ingin penduduk desa melewatkan liburan yang bagus karena dia. Karena tidak merasa bahagia di festival, jadi setelah dia pergi ke sana sekali dia tidak pergi lagi.

"Apa My Lady tidak akan pergi?" Ian berpikir kalau Joanna akan dengan sangat senang mengatakan kalau dia akan pergi untuk berpartisipasi. Setelah melihat keraguannya, dia dengan cepat bergegas ke depan. "Apa ini kesalahanku maka My Lady tidak suka kebisingan??"

Joanna agak menyesal melihat Ian begitu bersemangat; dia baru saja lupa kalau dia tidak sendirian sekarang. Tidak masalah kalau dia tidak pergi, tapi Ian ingin pergi, kan?

Dan Ian tampaknya baik dengan tetangganya, jadi Ian tidak akan memiliki masalah dengan kata-katanya sendiri, kan? Jadi, dia menepuk tangan yang sudah dia bantu di pangkuannya, "Api unggun sangat ramai, kalau kamu ingin pergi aku akan membelikanmu pakaian?"

" Apa My Lady tidak pergi?" Ian sangat bersikeras mendapatkan jawaban yang pasti.

Dia menghela nafas," Tidak pergi. Tidak ingin merusak kesenangan semua orang."

"Kenapa itu merusak?" Nada bicara Ian agak bersemangat, dan Joanna tidak mengerti apa yang sedang terjadi, jadi dia harus menjelaskannya perlahan, tapi Ian sepertinya tidak mengetahuinya.

"Aku tahu, My Lady adalah seorang penyihir, jadi kenapa? Tidak bisakah seorang penyihir keluar dan tidak ambil bagian dalam api unggun? Apa gunanya?" Dia marah, "My Lady tidak pernah membunuh mereka, bahkan membantu mereka! Apa begitu cara mereka memperlakukan tetangga yang baik?"

Joanna tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepadanya, jadi dia menghela nafas," Saat aku pergi bersamamu di malam hari, kamu akan tahu kenapa. "

Jauh lebih baik baginya untuk melihat sikap penduduk desa terhadapnya secara langsung daripada terus-menerus menyia-nyiakan bibirnya di sini.

Pada malam hari, penduduk desa mengenakan pakaian terbaik dan terindah mereka, berkumpul di api unggun untuk berbicara dan memakan makanan yang semua orang siapkan bersama. Banyak pengusaha dari luar juga mengambil kesempatan untuk menjajakan barang di sebelah mereka, dan melihat beberapa penduduk desa yang belum pernah pergi jauh.

Melihat dari jauh keramaian di sana, Joanna, yang baru saja keluar dengan Ian, merasa menyesal karena dia akan merusak keramaian di sana.

Dia memperhatikan Ian yang bersemangat di sebelahnya, yang tidak tahan untuk mengatakan pada saat ini kalau dia(I) ingin kembali, jadi dia bisa membawa tangannya(J) ke api unggun yang hangat. Faktanya, dia(J) tidak bisa terlalu dekat dengan api unggun yang hangat, kulit sensitif di sana juga akan terbakar.

Jadi keluar dari pintu, di bawah lengan dan sarung tangan ketidaknormalan yang tak terlihat, dia(J) menggosok lapisan salep dengan harapan kalau situasinya tidak akan terlalu serius nantinya. Penduduk desa di dekat api unggun melihat Ian, dan Joanna, yang selalu berada di dalam rumah dan tidak keluar, juga dibawa. Tapi Joanna berpikir akan ada ekspresi jijik yang belum terlihat, tapi lebih banyak penduduk desa yang bersemangat mendekati Ian.