CHAPTER 1

4 3 0
                                    

"Hey bangun"ucap seorang wanita paruh baya sambil menggoncangkan tanganku yang sedang tertidur lelap menikmati mimpiku.

Emhh

Wanita paruh baya itu geram dengan tingkahku yang sulit dibangunkan akhirnya pergi ke toilet mengambil gayung yang isinya penuh dengan air.

Tak segan-segan ia menyiramkan air itu pada wajahku yang cantik ini.

"Aaaaa banjir mama,,Zereni masih muda mama belum nikah,masih mau ena ena sama suami,punya adik kecil yang super imut kaya mamanya,,aaaaa"mendengar celotehanku, wanita paruh baya itu hanya menggelengkan kepala frustasi menanggapi tingkah lakuku.

"Kamu mau bangun atau mau menghayal terus!!"

"Ehh"

Setelah tersadar dengan apa yang aku lakukan aku yang sering dipanggil Zereni atau lebih singkat Reni tersenyum lebar menampakkan giginya yang putih berjajar rapi

"Sekolah"ucapku.

"Lihat jam"ucap wanita paruh baya atau bisa kalian sebuat ibu Reni marah.

Tanpa beban aku melihat sekilas jam yang terletak di meja sebelah tempat tidurku.

"Oh jam 06.30"

1 detik
2 detik
3 detik

"APA!!AKU TELAT!!!MAMA!!"

Teriakku kencang hingga membuat mamaku menutup kedua telinganya kesal

Tanpa memikirkan bajuku yang basah aku langsung melesat menuju kamar mandi dan segera mandi secepat mungkin.

Setelah selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan melihat mamaku sudah keluar dari kamarku segera aku langsung mengganti baju dengan seragam SMA baruku

"Ma!!pa!! Reni berangkat"ucapku bersalaman kepada kedua orang tuaku lalu pergi menuju mobil jemputan yang sudah menunggu didepan rumahku

"Huff pertama masuk sekolah udah telat,pengalaman buruk"gumamku lalu duduk dan menatap keluar jendela.

"Hei Reni!!"sapa seorang gadis lalu duduk dibangku sebelahku yang kosong.

"Hai Herlin"sapa balikku lesu tanpa mengalihkan pandangan dari pemandangan luar jendela.

"Ku tebak kau bangun siang,dan kau dimarahi ibumu dan satu lagi,cara membangunkanmu itu dengan segayung air dan membuat mu kaget,hahahaha aku membayangkan bagaimana wajah bodohmu itu Reni"

Tebakan Herlin memang benar sepenuhnya tapi aku tak suka dibagian terakhirnya,menurutku wajahku biasa saja.

"Yayaya tertawalah sepuasmu aku tak perduli"jawabku acuh.

"Oh ayolah tak perlu menekuk wajahmu seperti itu Ren,itu membuat wajahmu bertambah bodoh"canda Herlin.

Ya dia sahabatku Herlin,kami sudah berteman dari kami masih dalam kandungan,aneh bukan??aku juga heran tapi sudahlah tak perlu dipikirkan.Dia sahabatku yang paling konyol dan tentu saja paling hiperaktif,sekaligus diantara sahabatku yang lain dialah yang paling dekat denganku.Meskipun sifatnya menyebalkan dan membuatku darah tinggi tapi dia tetap sahabatku,sahabat sejatiku.Dia adalah anak tunggal dari keluarga Areksa,karena itu dia sedikit dimanjakan.Dia suka sekali dengan novel romancs aku juga tak tau mengapa.

Ohhh iya,aku punya sahabat jumlahnya 3.Salah satunya ya pasti Herin,mereka selalu bersamaku saat aku senang maupun susah.Ciri-ciri sahabat sejati bukan??tentu pasti jawabannya 'ya'.Namanya......

"Reni,Herlin!!"

Tiba-tiba terdengar panggilan dari kursi depan kami.Tentu saja itu suara sahabatku yang lain namanya Arania atau lebih singkat Nia dan perempuan satu lagi dibelakangnya yang sifatnya hampir sama dengan Arania namanya Kirana atau Ana.Mereka adalah kedua sahabatku yang aku bicarakan tadi.Nia adalah anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Reyzata sedangkan Ana adalah anak ke 3 dari keluarga Marta.Kami bersahabat bukan karena kasta kami sama tapi karena kami nyaman satu sama lain.

Mungkin kalian berfikir bahawa 3 sahabatku terkesan memiliki sifat yang sama.Maaf aku tak bisa menyangkal karena semua itu benar.Huff kadang aku berfikir hanya aku yang waras diantara mereka bertiga tapi aku hanya diam karena pasti aku kalah jika menyangkut mereka bertiga.

Dan satu lagi yang harus kalian tahu dari sahabatku.Mereka bertiga tak suka coklat,pokoknya makanan manis.Pasti mereka memilih puasa satu tahun dari pada dipaksa memakan makanan manis.Pernah aku bertanya pada mereka bertiga mengapa tak suka manis?Dan jawabannya hanya membuatku darah tinggi 'alasannya adalah karena untuk apa kita makan makanan manis jika ujungujungnya

"Sudah dari tadi??"tanya Nia.

"Tentu"jawab Herlin semangat.

"Kira-kira apa hukuman yang kita dapatkan nanti?"tanya Ana berfikir.

"Em entahlah pastinya sebuah hukuman"jawab Herlin polos.

Tiba-tiba Nia menjitak sayang kepala Herlin.

"Aduhh kenapa kau jitak kepalaku"tanya Herlin memelas.

"Karena kau bodoh,aku tanya apa hukumannya kira-kira??kau malah jawab hukuman!!lalu untuk apa aku bertanya"kesal Nia.

"Kau bodoh"ejekku dan langsung dapat tatapan tajam dari Herlin.

"Aku akui kali ini kita seimbang Ren."ucap Herlin.

"Terserah kau"

"Apa ada masalah Ren??mukamu kusut"

Tawa mereka bertiga menggelegar memenuhi isi bus.Aku hanya memasang wajah kesalku karena hari ini aku yang kena bully.

"Tak apa!!lagi pula ini wajah bukan baju yang bisa kusut!!"jawabku menyangkal.

"Kan hanya perumpamaan!!nilai bahasa indonesiamu berapa sih kok perumpamaan gak paham"

Aku hanya membalas ucapan Ana dengan mengangkat bahu acuh.

"Sudahlah Ana"lerai Nia.

Kami pun melanjutkan perjalanan ke sekolahan dengah keheningan yang melanda.

"Kita sampai"

Kami berempat keluar dari bis.Gedung sekolah adalah pemandangan yang pertama kali kami lihat.Besar!!

Pasti kalian berfikir hari pertama kamu masuk SMA pasti ada MOS??Kalian salah besar,saat kami naiknkelas satu SMA,MOS sudah ditiadakan.Bayangkan betapa beruntungnya kami.

"Besar ya"ucap Nia.

"Jelas lah,ini SMA paling bagus di Indonesia"takjub Herlin.

"Yayaya sebaiknya kita mencari kelas"

Mohon kepada para murid baru untuk menuju aula sekolahan,akan ada bimbingan sedikit dari OSIS.

"Merepotkan"

Memang diantara kami berempat yang paling gak suka ribet cuma Nia,jadi jika ada bimbingan atau organisasi-organisasi sekolah ia yang paling sering tidak ikut.

"Jangan berfikir untuk melarikan diri"ancamku.

"Beruntung hari ini aku memiliki sedikit kesabaran"jawab Nia sombong.

Kami berjalan beriring-iringan menuju gedung aula.Kalian pasti heran dari mana kami ber emepat tau letaknya.Jelas saja tau diatas gedung diberi tulisan Aula sekolah Pratzan,hanya orang buta yang tak bisa melihatnya.

"Mohon pada murid yang belum memasuki aula segera memasuki,acara akan segera kami mulai"

Mendengar pengumuman itu kami berempat langsung berlari serempak tampa melihat sekeliling.

Bruk.....

TBC

BERSAMBUNG~

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 21, 2019 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

REGRET ENDLESSNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ