37. Please, Wake up and Touch Me!

Start from the beginning
                                    

Jaehyun meneteskan air matanya mengingat semua yang telah ia lakukan pada Winwin dahulu dan berakhir pada Taeyong saat ini. Semuanya karena dirinya. Winwin meninggal karena dirinya, tidak salah jika Yuta -- kakak tirinya itu sangat membencinya. Bahkan Jaehyun pun tidak merasa bersalah dengan kematian Winwin. sungguh biadab dirinya saat itu. Namun ia merasa harus mengubah sifat dan takdirnya bersama Taeyong. 










Jaehyun menyeka air matanya dan mengecup kening Taeyong yang masih terbaring lemah itu. "Cepatlah pulih dan lihatlah aku sayang. aku tahu setelah ini mungkin kau akan marah atau membenciku. Aku tidak peduli jika kau membenciku, asalkan aku bisa melihatmu sadar dan tetap hidup, aku sudah bersyukur. tolong jangan pergi dan jangan tinggalkan aku. Aku memang pria biadab yang telah berani masuk kedalam kehidupanmu bahkan telah merusak semuanya....." ucap Jaehyun seraya mengusap sayang rambut Taeyong.






 " ....... Aku tahu selemah apapun dirimu, aku yakin kau pria yang kuat. kau pemberani dan aku yakin kau adalah sosok penyayang. Lebih baik aku tidak bersamamu daripada aku harus kehilanganmu selamanya. Kau pasti mendengarkanku kan sayang? Aku menyayangimu. Jangan dengarkan atau masukkan kedalam hatimu semua yang Jessi katakan padamu. itu semua bohong. Aku memang pria yang kasar dan kejam tapi saat ini aku ingin kau melihatku sebagai pria yang penuh kasih sayang" jelas Jaehyun yang lagi-lagi mencium kening Taeyong dengan durasi yang cukup lama. 








Jaehyun pun naik ke ranjang tidur Taeyong, berbaring menyamping tepat disamping Taeyong. Jaehyun menatap wajah pucat Taeyong, napas yang teratur dari balik alat bantu pernapasan, matanya yang terpejam, dan terlihat perban dibagian dadanya. Jaehyun masih tidak dapat membendung air matanya. ia masih menangis seraya mengelus pipi Taeyong yang terasa dingin. Sejak kecil, Jaehyun selalu ingat bahwa seorang pria tidak pantas untuk menangis, karena pria memiliki kodrat untuk tegar dan kuat. namun saat ini ia tidak peduli jika ia dibilang pria lemah. 












Ia berani mengakui jika ia menangis karena ia takut kehilangan sosok yang benar-benar ia sayangi. Ia tak peduli jika kharismanya sebagai pria yang berwibawa dan gagah itu hilang hanya karena ia menangis.  Yang ia inginkan saat ini hanyalah Taeyongnya membuka  matanya dan melihat dirinya. Meyakinkan Taeyong bahwa ia bukan pria pecundang.












Jaehyun terlalu lelah untuk menangis, hingga akhirnya Jaehyun mengecup pipi Taeyong, memeluk lengan Taeyong dan memejamkan matanya. "Goodnight my love" ucap Jaehyun seraya mencium bahu Taeyong sebelum akhirnya ia hanyut di alam bawah sadar. 






















#####################


















"Terima kasih banyak suster" 




















"Terima kasih banyak suster" 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
























"Sama-sama Tuan Jaehyun, anda tidak perlu terlalu cemas. Tuan Taeyong sedang dalam masa penyembuhan. dokter sudah memeriksa keadaan Taeyong sudah menuju keadaan normal. mungkin dalam 2 hari kedepan, ia sudah bisa sadarkan diri" ucap salah satu suster yang akan keluar dari kamar inap Taeyong. 














The Boss [JaeYong] [THE END]Where stories live. Discover now