25. Sweet but Psycho

119K 11.4K 14.2K
                                    

🔞🔞🔞🔞

⚠⚠⚠⚠⚠⚠

Warning guys! Disini ada adegan kekerasan. Jadi kalau kalian gabsa baca mengenai kekerasan skip aja yaa kkkkk~ tpi kalau nekad dosa ditanggung sendiri 🌚

Yang dari kemarin minta Jessi disiksa mana suaranya? 😂😂😂 kkkkkk~

NO CHILDREN!!!!!!!!!

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧








"Apa maumu sebenarnya? Taeyong milikku dan aku berhak untuk melakukan apapun padanya"


"Mauku? Kembalikan winwin atau aku merebut Taeyong darimu dan menjadikannya milikku"



"Kau gila? Winwin sudah meninggal dan kau tidak akan pernah bisa mengambil Taeyong dariku. Dia milikku dan selamanya milikku brengsek!!" Ucap Jaehyun yang geram dan semakin meremat kerah kemeja Yuta.


Kali ini Yuta juga mengangkat tangannya,meraih bathrobe Jaehyun dan merematnya. Yuta tak kalah geramnya. Ia mengeraskan rahangnya dan menatap Jaehyun seakan ia akan meledak.


"Winwin meninggal karenamu Jay!! Asal kau tahu jika winwin tidak menjadi budakmu jika akan tetap aman bersamaku sialan kau!!! Lihat saja suatu saat Taeyong akan semua kebusukanmu. Aku jamin dia tidak tahan denganmu dan berbalik bersamaku!"




Jaehyun marah. Ia mengayunkan tangannya bersiap untuk memukul wajah tampan Yuta. "Apa? Apa? Kau ingin memukulku?! Silakan! Tapi ingat Jay, aku tidak yakin kalau kau benar-benar mencintai Taeyong. Suatu saat Taeyong akan pergi darimu!" Yuta mendorong tubuh Jaehyun kemudian pergi mengarah pada pintu keluar.




"Oh dan satu lagi, asal kau tahu aku liat Taeyong akan selalu menderita bersamamu jika kau tidak segera membunuh penganggu dirumahku itu. Camkan itu brengsek!" Sambung Yuta sebelum akhirnya ia benar-benar keluar dari kamar inap Taeyong meninggalkan Jaehyun yang masih terdiam mengepalkan tangannya.









♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧








Terhitung sudah 3 jari Taeyong masih belum tak sadarkan diri, Jaehyun selalu menunggu disamping ranjang tidur Taeyong berharap kekasihnya itu membuka matanya dan melihatnya. Jaehyun bahkan selalu menyempatkan waktunya untuk menjenguk kekasihnya itu walaupun ada Sora yang menjaganya.




Taeyong masih tak bergeming dan bahkan matanya masih tertutup rapat. Sesekali Jaehyun mengibaskan selimut yang menyelimuti tubuh Taeyong, mengangkat baju khas rumah sakit hanya untuk melihat perban bekas operasi di pinggang kanan Taeyong. Miris. Jaehyun dapat mengingat  jelas bagaimana terjadi adegan ciuman yang tak terencana dan tiba-tiba dari Jessi dan bagaimana Jessi menembak Taeyong yang berada dalam pelukannya.





Entah siapa sasaran Jessi dalam penembakan itu namun saat ini Taeyong adalah korbannya. Lihat saja ketika Jaehyun akan membalasnya. Kali ini Jaehyun tidak akan tinggal diam. Ia tak peduli jika Jessi  adalah ibu tirinya. Ia benar-benar tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah meredakan amarahnya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Taeyong, dan membuktikannya pada Yuta bahwa ia layak menjaga dan memiliki Taeyong.



"Sora-ssi"



"Iya Tuan Muda? Apa yang anda perlukan?" Tanya Sora yang kini berdiri disampingnya.





"Aku harus kembali ke rumah ada urusan yang harus selesaikan. Jadi aku memintamu lagi untuk menjaga Taeyong. Pastikan hanya kau dan dokter yang boleh keluar masuk kamar inap ini. Aku akan meminta beberapa bodyguardku untuk menjaga sekitar kamar Taeyong. Kabari aku jika Taeyong sudah sadar. Paham?!"




The Boss [JaeYong] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang