"Mau ku antar?" tawarnya.
Aku hanya mengangguk saja. Setelah sampai di depan kelas, suasana di dalam terlihat ramai. Namun, sayangnya yang kurasakan bukan kelegaan, melainkan sebuah ketakutan yang semakin memuncak.
Drt ... drt ....
Ponselku berbunyi beberapa kali. Aku menoleh ke arah Rahayu yang menatap datar ke arah ruang seni. "Eum, Rahayu ...." Gadis itu menoleh sembari tersenyum pucat. Aku semakin meneguk ludah karena auranya berubah menjadi dingin dan begitu menakutkan.
"A–ah, anu! Euh, tu–tunggu sebentar, ya! A–aku ingin ke toilet dulu." Nada bicaraku benar-benar sudah gugup setengah mati.
Gadis itu hanya mengangguk tanpa mengeluarkan seutas senyuman lagi. Kakiku langsung berlari ke arah toilet.
Muhzeo
Lo di mana? Kenapa tiba-tiba enggak ada kabar?
Nadira Roro Lespati
Gua di sekolah, tapi enggak lihat kalian. Kalian di mana, sih?
M
uhzeo
Gua sama yang lainnya di sekolah, kok. Lo di mananya memang?
Nadira Roro Lespati
Di toilet atas.
M
uhzeo
Wah, kebetulan! Gua sama yang lain lagi di atas buat ambil bola basket. Lo tunggu di situ, ya! Jangan kemana-mana!
Nadira Roro Lespati
Iya.
Selepas itu, aku berusaha untuk tetap tenang beberapa saat. Namun, suasana di luar kamar mandi tetap sepi dan tak ada tanda orang akan datang.
Drt ... drt ....
Muhzeo
Lo di mananya? Tadi Elsa udah coba buka semua pintu kamar mandi, tapi enggak ada. Jangan main-main, Dira.
Nadira Roro Lespati
Sumpah gua di kamar mandi ketiga dari tangga.
M
uhzeo
Dira, Elsa udah coba buka beberapa kali, tapi hasilnya sama. Nihil, enggak ada orang.
Nadira Roro Lespati
Eh, sumpah gua di dalam sini. Gua takut banget, Ya Allah. Muhzeo, gua harus apa?
Muhzeo
Tenang! Baca-baca doa aja. Tunggu, gua hubungi Paman dulu, ya. Jangan keluar sebelum gua suruh.
Nadira Roro Lespati
Jangan lama tolong ze..
Dubrak ....
Aku terlonjak kaget ketika melihat Perempuan yang bernama Rahayu tadi mendobrak pintu kamar mandi. Kakiku semakin kaku dan gemetar hebat ketika melihat senyuman ala psikopat terpatri di wajahnya.
YOU ARE READING
Bisikan Mereka ✔
HorrorRevisi terbaru. "Dira ...." "Dira ...." "Pergi! Kau siapa?" Aku menutup telinga kuat-kuat sembari memekik dalam hati di tengah gelapnya ruangan kamarku. Aku hanya bisa bersembunyi di balik selimut dengan perasaan campur aduk. "Aku tahu kamu dapat m...
Tertukar.
Start from the beginning
