12. Kencan (2)

550 53 15
                                    

"Aku tidak akan marah, katakan apapun, aku tidak akan membencimu" kata kata itu keluar dari mulut Ten. Terlihat santai tetapi tiba tiba perasaan Ten tidak nyaman, apa maksud Taeyong berkata untuk tidak membencinya? Apa Taeyong juga akan meninggalkannya?

"Ahh tidak jadi, lupakan saja ayo kita pulang,"

Taeyong mengaitkan jari Ten dengan jarinya. Membawa Ten ke parkiran untuk masuk ke dalam mobil yang sedang ditumpangi oleh Mark dan Jisung.

Taeyong membuat Ten sangat penasaran, apa yang sebenarnya akan Taeyong katakan? Apa firasatnya benar?

###

Sebuah pesan singkat tertera di layar ponsel Ten. Itu dari daddynya yang beberapa hari ini tinggal di rumah nenek Ten.

'Ten kau dimana? Daddy Mommy dan Seojun pulang, kau pergi kemana? Dan apa Mark bersamamu? Kumohon cepatlah pulang, daddy ingin kau mengantarkan oleh oleh ini ke rumah Hendery,'

Sial, untuk apa Daddynya menyuruh dirinya untuk mengantar oleh oleh itu ke rumah Hendery.

Ia mematikan ponselnya dan masuk ke dalam mobil.

###

"Tae apa kita bisa lebih cepat? Daddyku sudah pulang ke rumah, lalu... apa kau mau menemaniku ke rumah Hendery?" kalimat terakhirnya terdengar sangat pelan karena takut Taeyong akan menolaknya.

"Baiklah," Taeyong tersenyum. "Lalu setelah itu kita kembali ke rumahmu, aku ingin berbicara serius padamu dan orangtuamu," Taeyong melanjutkan.

Mark dan Jisung yang berada di belakang hanya saling menatap dan tidak tahu apa yang sedang dikatakan oleh Ten dan Taeyong. Yang sedikit faham hanya Mark, di bagian ketika Ten berkata Daddynya pulang bersama yang lainnya.

"BENARKAH? SEOJUN PULANG?!" Mark berteriak dari belakang. Membuat Ten memekik sakit pada telinganya.

"Iya mark..." lirih Jisung di sampingnya. Jisung memasang wajah datar nya.

###

"Daddy!!!!!!!!" Mark berlari cepat begitu keluar dari mobil milik Taeyong menuju ke orang tuanya yang sangat ia rindukan.

"Ugh baby," Chanyeol sekuat tenaga untuk menggendong Mark yang bahkan tingginya sudah hampir pundaknya lebih tinggi dari Ten.

"Yak turunkan aku dad!!" Mark meronta ronta dari gendongan Daddynya. Ia sungguh malu diperlakukan seperti ini di depan Jisung.

Ten dan Taeyong menyalami tangan Daddynya. Ten tersenyum, akhirnya rumahnya kembali ramai dengan suara teriakan Mark maupun mommynya, suara tangisan adik keduanya dan suara Daddynya ketika mabuk sepulang bekerja.

"Kau siapa?" Chanyeol menatap Taeyong yang bersama Ten.

"Sss saya te- temannya p- p- paman, n- nama saya Lee Taeyong," entah kenapa Taeyong menjadi gugup dan takut dengan postur tubuh ayah Ten.

"Ooh," Chanyeol masuk ke dalam rumah sambil merangkul Mark, Ten hanya menengok Taeyong yang mematung seiring dengan kepergian daddy dan Mark.

"Ayo masuk,"

###

Ia bisa membayangkan seberapa kalah dirinya dengan Daddy Ten. Tubuh yang jauh lebih besar dari dirinya.

BUKU - TAETEN [✔]Where stories live. Discover now