2. terusik

1.1K 126 22
                                    

"Baby baby cup cup cup hyung ada disini," ucap seorang laki laki yang sedang menggendong bayi berusia satu tahun.

Sepertinya suara itu tidak asing bagi Ten. Ten pernah mendengar suara itu di perpustakaan.

Yaa Ten tercengang ketika melihat orang yang Ten intip kemarin atau biasa dipanggil Taeyong sedang menggendong bayi dan menenangkan nya supaya tidak menangis.

"Calon ayah yang baik..." gumam Ten dan tersenyum melihat laki laki itu.

Ten mencoba mendekat kepada Taeyong dan tersenyum menyapanya.

"Hai!" Sapa Ten dan melambaikan tangannya.

"Hai juga!" Sahut Taeyong masih sambil menggendong bayi itu.

"Dia kenapa? Kulihat kau terlihat kerepotan?" Tanya Ten lalu mengelus tangan bayi itu.

"Ini adikku terus saja menangis, entahlah kenapa tetapi sejak tadi tidak mau berhenti menangis," Taeyong menimang nimang adiknya dan menepuk nepuk pantatnya supaya tenang dan berhenti menangis.

"Boleh aku gendong?" Tawar Ten kepada Taeyong lalu menatap bayi itu.
"Sebelumnya perkenalkan namaku Chittaphon Leechaiyapornkul," lanjut Ten sambil menggendong adik Taeyong.

"Chitt chit... cheat... kritt... apa tadi? Kau menyebutkan namamu terlalu cepat, aku sampai bingung," celetuk Taeyong lalu tersenyum dan menampilkan gigi giginya yang rapi.

"Chittaphon, panggil aku Ten saja, dan kau yang bernama te.. ta... tai... tai tai siapa begitu aku lupa?" Tanya Ten sambil menimang nimang adik Taeyong.

"Taeyong ya cantik..." Jawab Taeyong membuat Ten tersipu malu di akhir katanya.

"Hehe... pstt cup cup baby jangan menangis..." lirih Ten sambil mengelus punggung adik Taeyong.
"Siapa namanya?" Tanya Ten lagi sambil mengelus kepala adik Taeyong.

"Lee Taera ," jawab Taeyong dan seketika adik Taeyong itu terdiam dan berhenti menangis di pelukan Ten.

"Taera sudah berhenti menangis, dosen sudah datang, aku harus kembali ke kelas," Ten memberikan Taera kepada Taeyong dan pergi menuju kelasnya.

Sepanjang pelajaran ten hanya tersenyum tidak jelas entah apa yang dipikirkannya tetapi Ten terlihat senang hari ini. Tidak seperti biasanya selalu terlihat cemberut dan cuek.

"Tampan astaga..." Celoteh Ten tidak jelas. Teman Ten yang duduk di sampingnya hanya bingung dengan kelakuan Ten hari ini.

Dosen yang sedang mengajar juga terusik dengan ulah Ten yang terus tersenyum dan gelisah. Dosennya berfikir jika Ten sendang menertawakannnya.

"CHITTAPHON LEECHAIYAPORNKUL!!" Teriak sang dosen terlihat kesal dengan kelakuan Ten.

"Ah iya pak ada apa?" Tanya Ten merasa tidak berdosa.

"Ikuti pelajaran dengan baik atau kau keluar dari kelas!" Bentak dosen dan lanjut mengajar.

Entah apa yang Ten pikirkan dan rasakan. Ingin terbang saja rasanya.

Kelas sudah selesai, banyak para siswa pulang ke rumahnya dan ada yang masih duduk di sekitar kampus. Begitu juga Ten yang menunggu jemputan ayahnya.

"Belum pulang?" Hendery tiba tiba muncul dengan hoodie hitam dan celana jeans yang ia pakai. Terlihat tampan.

"Belum, aku menunggu daddy ku," Ten menjawab pertanyaan Hendery tanpa melihat wajah Hendery.

"Mau aku antar?? Kebetulan aku ingin bertemu dengan mommymu ," tawar Hendery membuat Ten melirik ke arahnya.

BUKU - TAETEN [✔]Where stories live. Discover now