12. Kencan (1)

450 51 33
                                    

Hendery sungguh menyesal meninggalkan Ten yang sebaik itu. Dan kini Ten malah membenci dirinya dan berpura pura tidak mengenalnya.

"Ahh aku tidak tahu jika akan seperti ini jadinya," Hendery melahap satu sendok pasta yang tersisa di piringnya.

"Kenapa ba?" Wanita yang ada di depannya bertanya kepada Hendery, dia istrinya.

"Tidak apa apa, aku bertemu dengan temanku tadi, dia yang menemukan baby disini," Hendery beralih memangku anaknya karena makanannya telah habis sedangkan istrinya belum.

"Baba... baba..." anaknya terlihat sangat girang dari tadi dan terus bertepuk tangan dan tertawa.

"Xian senang sekali eoh, ada apa hm?" Hendery mengajaknya berbicara meskipun anaknya yang bernama Huang Xian itu tidak meresponnya. 

"Baguslah jika dia senang, kita tidak akan repot," timpal istrinya.

###

"Huh aku masih kesal dengan orang yang satu itu, kenapa aku harus bertemu dengannya! Ah sialan!" Ten terus mengumpat ketika sampai di kamarnya. Dengan ditemani Jungwoo tentunya.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Ayolah lupakan Hendery, masih banyak pria dan wanita di luar sana Ten," Jungwoo berbicara sambil sibuk dengan ponselnya di tepi kasur.

"Ugh bukan seperti itu, aku hanya membencinya, dia tidak seharusnya muncul lagi didepanku," ucap Ten melepas jaket yang ia pakai.

"Hm, Mark? Dimana dia? Paman Chan dan bibi Baek?" Jungwoo memasukkan ponselnya kedalam saku.

"Mark biasalah, dia selalu berada di rumah Haechan, tidak jarang dia menginap disana, mommy dan daddyku keluar kota,"

Ten mendesah pelan. Ia mengambil majalah yang ada di atas nakas. Berbaring di kasur dengan Jungwoo disampingnya. Ia cukup lelah untuk hari ini.

###

"Ten Aku pulang dulu, Jisung pasti mencariku, " Jungwoo berpamitan kepada Ten sebelum dirinya pulang. Padahal rumahnya hanya berjarak lewat satu rumah dengan rumah Ten.

Gerbangnya terbuka, satpam rumah Ten yang membukanya, mobil yang tidak Ten kenali yang sudah jelas bukan mobil milik orang tuanya apalagi milik Hendery. Mobil tadi juga diikuti oleh satu mobil di belakangnya. Mobil yang sedikit tidak asing dilihat oleh Jungwoo maupun Ten.

Jungwoo tidak jadi pergi. Ia masih berada di depan Ten yang mematung memperhatikan mobil yang masuk ke halaman rumahnya.

Pintu mobil perlahan terbuka menampakkan sosok yang selama ini Ten kagumi. Siapa lagi jika bukan Taeyong.

Dan mobil yang satu itu. Mesinnya masih menyala tetapi pintu mobil perlahan terbuka. Ternyata Lucas.

"Annyeong" Taeyong membungkukkan badannya saat melihat Ten dan Jungwoo didepannya.

"Tae? Ada apa?" Ten terkejut melihat Taeyong di hadapannya. Dengan setelan jeans hitam sobek di bagian lutut dan paha, jaket bomber dan singlet hitam.

"Lucas? Ada kau juga?" Kali ini Jungwoo yang berbicara.

"Iya hehe," Lucas menggaruk tengkuknya dan tersenyum malu malu ke arah Jungwoo.

"Ten, aku mengajakmu jalan jalan apa kau mau? Kita bisa bersama Jungwoo dan Lucas juga, semacam double date," ucap Taeyong membuat Ten melongo. "Ya anggap saja ini sebagai kencan pertama kita, setelah itu aku akan memperkenalkan kau kepada orang tuaku,"

BUKU - TAETEN [✔]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin