ada yang kepo..cieee

Start from the beginning
                                    

"Anjir, kalo gue tiba tiba nyerang dia pake peluk sama ketjup basah ditangkep sekuriti gak ya, nggak tahan gue yaampun!"
Komentar ngelantur dari sakuran, memancing komentar ngelantur lainnya.

"Kalo gue tiba tiba dari belakang ngarungin dia terus di bawa pulang diciduk polisi atas tuduhan penculikan gak ya?"

"Kalo gue melet dia terus ketahuan gue bakal diruqiayah nggak ya"

"Ngelantur terooos, jangan kasih kendooor. Yailah gue main piano doang juga bisa kali."

"Twinkle twinkle little star aja lu kagak khatam"

Eh, eh, tapi kenapa sasuke ngga nyanyi ya? Kenapa ya nar?"

"Ya mana gua tau, lagian emang biasanya gitu kan?"

"Iya sih, sasuke ngga pernah nyanyi. Ooo...mungkin dia nyiapin suaranya buat aku seorang, aaa,, pegangin aku dong, nanti aku melayang dengan kehaluanku sendiri"

"Serah daah, serah lo pada"

Setelah menghabiskan suara untuk teriak teriak manja, dan melelahkan otak dengan terus berkhayal, mereka kembali menyegarkan otak dan tenggorokan dengan asupan karbohidrat dan mineral yang telah dihidangkan mbak konan.

Hinata mulai mengkhayal, masih melihat ke atas panggung namun tak menyimak apa yang dua mc itu katakan. Oreo milkshake-nya ia mainkan, anaknya emang gitu. Suka mengkhayal pascamelihat sesuatu yang menarik mata, hati, mata hati, mata kaki atau apapun itu lah . Kalo kata mbak ariana grande sih,

I see it, i like it, i want it, i dream it.

Yaaaah, memang bukan i got it, lagian menurut hinata, sasuke itu terlalu starbak buat dirinya yang kopi sasetan, jadi doi cukup jadi bahan halu di waktu senggang aja.

i-phonenya bergetar, notif wa dari mamanya masuk

Mama
hinata, masih lama lagi kumpul kumpulnya? Kak neji uda dateng. Mukanya ketat banget gara gara ngga ketemu kamu

Mamanya nge-send pic neji yang bersidekap dengan alis yang menukik tajam setajam tikungan dari temen. Kelihatannya ia tak sadar sedang di candid mamanya. Hinata terkikik geli.

Yaudah hinata coba permisi sama temen temen dulu ya ma

Sebenarnya hinata masih enggan berpisah dengan teman temannya, lagipula kiba dan shino, dua temen cowoknya yang paling dekat sedekat aku dan dia tapi ngga pernah jadian #eh, belum hadir, ya walaupun kehadiran mereka mulai diragukan.

"Eh, sasuke bakalan kemari kan nar? Kok ngga dateng dateng sih"

"Sabar ae, sebut namanya tiga kali, ntar juga dia nongol"

"Lo pikir dia jin tomang"

"Semuanya, aku pulang ya"
Hinata membenahi barangnya. Mulai dari earphone yang dipinjam matsuri, powerbank yang dipinjem tenten dan tisu yang dalam sekejap telah menjadi milik bersama.

"Laaaaah, cepet bener hin, belum juga sampe sejam. Shino kiba sama lee juga belum dateng"
ino protes, diikuti anggukan yang lain.

"Lagian sasuke bentar lagi kesini looh, masa nggak mau liat wajah gantang emesynnya"

mau sih, banget malah. Tapi hinata lebih milih tak melihat wajah gantengnya sasuke daripada melihat wajah jutek neji. Neji kalo udah jutek payah normal kembali soalnya. Butuh tujuh hari, tujuh malam, tujuh turunan, eh.

"Ya gimana, Abis kak neji udah marah marah nungguin di rumah, sorry banget ya, lagian kan kita besok ketemu"

"Tapi foto foto dulu dong. Bukan nongkrong bareng temen namanya kalo ngga ada sesi dokumentasinya"
Naruto membuka aplikasi kamera di iphone-nya, ia kemudian mengatur yang lain untuk merapat.

KHS Punya CeritaWhere stories live. Discover now