Bab 2 Ayo Bermain

7 0 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi..

"Ayo ke kantin Yan, Rin keburu ramai lagi nanti antiriannya." ajak Mey dari luar kelas.

"Bentar bentar.. tinggal dikit lagi ini selesai tugasnya." jawab Yanti yang kebetulan duduknya didepan bangku ku.

"Halah.. nanti aja, lebih gawat kalau nunggu antriannya makin panjang di kantin." ujarku ke Yanti dan sambil berjalan ke arah Mey.

Mey berbeda kelas denganku dan Yanti, karena dia tidak mengikuti seleksi kelas favorit kejuruan, sangat di sayangkan sebenarnya, padahal dia cukup aktif. Aku dekat dengan mereka berdua karena sebenernya waktu di kelas 1 banyak cewek-cewek yang tidak suka denganku. Aku banyak dengar gosip kalau aku di bilang centil, suka cari perhatian ke cowok-cowok dan sok cantik. Tapi karena aku tahan dengan hal seperti itu, ya biasa saja. Namun saat beranjak ke kelas 2, aku mendekati Yanti dan Mey karena menurutku mereka netral bahkan tidak di sangka mereka menjadikanku seorang cewek yang lebih baik, contohnya seperti memaksaku ikut sholat, memaksaku makan saat aku sudah terlalu fokus dengan tugas sekolah, dan hal kecil lainnya.

"Eh aku mau makan bakso deh, kalian makan juga?" kataku sambil berjalan ke kantin dan membenarkan dasi.

"Hmm aku mi ayam aja deh." jawab Yanti.

"Ikut kamu aja Yan lagi gak mood makan MSG nih." jawab Mey sambil tertawa mengejekku.

"MSG gini juga enak kali.. rasanya itu ngangenin, ya kan mbak." kataku sambil mengajak mbak kantin bergurau.

"Mbak mi ayam 2 seperti biasa, bakso 1 banyakin tuh sambalnya biar sakit perut dia mbak, sama es teh 3." Ucap Mey sambil tertawa.

"Mau motormu ku kempesin ya? Biar pulang jalan Mey?" jawabku sambil berjalan ke arah meja.

Kami bertiga selalu seperti itu saat ke kantin, beradu argumen sampai salah satu lelah, maka dari itu penjual langganan kami sampai hafal.

Tak lama makanan pun datang dan kami mulai menyantapnya. Beberapa menit setelahnya kakak kelas yang ku sukai datang ke kantin juga, ya tentu saja aku melihatnya tapi dengan santai, tidak seperti wanita lain yang heboh sendiri ketika orang yang di sukai lewat. Yanti mengetahui dan memberitahu Mey lalu mereka lah yang heboh sampai-sampai kakak kelas itu melihat ke arah meja ku.

"Loh Rin itu kan kakak kelas kesayanganmu." teriak Mey berniat menyinggung kakak kelas itu.

"Eh bego liat kesini dia itu, pencitraan dikit kek, liat aja sampai orang yang kalian suka lewat ya." jawabku sambil minum es teh cepat-cepat karena kepedasan dengan baksonya.

"Rin pacarmu gak istirahat apa?" ejek Yanti kepadaku.

"Nanti juga lewat dia." jawabku sambil mencuri pandangan ke arah kakak kelas itu.

"Nah itu baru aja di omongin, udah muncul aja, ajaib." ucap Mey sambil meminum es tehnya.

"Lagi makan gak ajak-ajak kamu, kebiasaan. Hpnya juga kemana itu. Di chat gak dibalas." katanya sambil mengambil posisi duduk di sebelahku.

"Kan aku tadi pelajaran wali kelas yang, mana sempet kali. Mau makan? Nih punyaku." jawabku.

"Enggak deh, lanjut aja makannya. Aku mau ke temen-temenku. Makan banyak ya. Kalau sudah makannya, buka itu hp, dibalas sms aku." ucapnya sambil meninggalkan mejaku.

Setelah makanan sudah habis, kami kembali ke kelas melanjutkan tugas yang diberi wali kelas sebelumnya. Mey masuk juga ke kelasku sebentar untuk bertemu dan menyapa teman-teman lainnya karena kebanyakan yang ada di kelasku adalah teman-teman Mey dan Yanti sewaktu kelas 1.

"Rin.. sini deh kamu gak main game ini apa? Lumayan enak sih." ucap salah satu temanku yang duduk di baris paling belakang yang sedang menggunakan laptopnya untuk memainkan game yang ia maksud adi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku, Kamu, dan Kenangan KitaWhere stories live. Discover now