0'7

579 53 2
                                    



“Kau yakin akan tinggal dirumahku?”

“Kau tidak mau?”

“Bukan begitu, nanti kalau ketahuan bagaimana?”

“Hei! Kita ini sepupu, siapa juga yang akan tau? Rumahku dan rumahmu sangaaatttt... Jauh.”

“Hmm... Bagaimana ya...”

“Kau tidak kasihan dengan bayiku? Tolong saja, aku tidak mungkin memberitahu keluargaku, ini akan merusak reputasi mereka.”

“Hmm... Baiklah.”

“Gitu dong, sepupuku Choi Beomgyu yang tampan dan baik hati.”

“Ish... ada maunya saja kau baru memujiku dasar bebek.” Ucap seseorang yang diketahui sepupu Choi Yena, “tapi, bila ayah dan bunda tau kau disini bagaimana?”

“Hmm... Mungkin aku yang akan bicara.” Ucap Yena.

“Tapi, bagaimana juga bila ayah dan mamahmu tau.” Tanya Beomgyu lagi dan lagi.

“Hei... jarak Seoul ke Busan itu jauh! Aku tidak yakin mereka akan tau. Saat aku lahiran juga, aku pasti akan pergi dari rumahmu sebelum kau mengusirku.” Ucap Yena sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

“Aish, maksudku bukan begi—”

“Yena? Kau datang ke sini dengan siapa?” Perkataan Beomgyu terputus karena ucapan dari Bunda Beomgyu.

“Um... itu...”

“Kau kabur dari rumah?” Mendengar pertanyaan Bunda Beomgyu, Yena langsung seperti terkejut.

“Um... Aku ingin menceritakan, tapi aku harap Bunda gak kasih tau siapa-siapa.”

•°•°•°•°•°•

“Astaga Jihoon! Apakah kau benar-benar tidak mengingat 3 minggu yang lalu?!” Ucap Yuri saat sudah sehari Yena kabur dari rumah.

“Memangnya ada apa! Yena kemarin bilang begitu sekarang juga kau!” Ucap Jihoon. Saat ini mereka ada di kantin sekolah karena Yuri melihat Jihoon dengan santainya makan bersama Yoojung.

“Gila! I don't believe this bitch. Ternyata yang dikatakan Yena benar, kau sangat mabuk sampai tidak bisa mengingat semuanya.” Ucap Yuri sembari tersenyum miring. Miris, meratapi nasib Yena kedepannya.

“Sudah! Hentikan leluconmu!” Teriak Jihoon.

“Ini bukan lelucon Park Brengsek Jihoon.” Ucap Yena sembari menekan kata ‘Park brengsek Jihoon’, “apa yang membuatmu bosan dengan Yena hah?!”

“Apa? Kau bertanya? Cih! Yena tidak bisa memberikan apa yang diberikan oleh Yoojung!”

Plak!

“BRENGSEK!” Teriak Yuri, “ingat, kau jangan pernah menyesali apapun yang terjadi.”

Jihoon hanya bisa memegang pipinya dan melihat Yuri yang semakin menjauh. Pikiran berkecamuk di otaknya namun ia segera menepisnya.

Hei? Apa Yoojung melakukan sesuatu hal dengan Jihoon? Jahat sekali dia menikung adiknya sendiri.

Heol, aku tidak tau apa yang dirasakan Yena begitu tau ditikung oleh kakaknya sendiri.

Aku tidak tau jalan pikiran jalang itu.

Jihoon membuang berlian demi seonggok besi berkarat.

“Dasar Park bodoh Jihoon.” Ucap seseorang sembari menepuk pundak Jihoon, “oiya, kemana jalangmu?”

“Jangan panggil dia jalang.” Ucap Jihoon dengan nada tidak suka.

“Hei, dia pantas dikatakan begitu. Rela memberikan dirinya kepadamu hanya demi ‘cinta’.”

Shut up. Hentikan omonganmu Tuan Lai yang terhormat, kau sendiri bukannya begitu dengan Wonyoung.”

“Kau percaya dustaku? Bodoh sekali Park bodoh Jihoon. Kurasa aku harus menyebutmu seperti ucapan Yuri tadi ya.” Ucap Guanlin dengan memegang dagunya.

“Berisik sekali kau.” Ucap Jihoon.

“Ternyata kau memang tidak tau kejadian tiga minggu yang lalu ya. Saat kau mabuk berat.” Ucap Guanlin dengan nada mengejek.

“Memang apaan sih b*ngs*t. Semua pada ngomong gitu.” Ucap Jihoon karena kesal.

You must wait the time.” Ucap Guanlin sebelum dia menepuk pelan pundak Jihoon. Setelah itu Jihoon hanya hisa mengusak rambutnya dengan kasar.

•°•°•°•°•°•

tbc.
kayaknya ceritanya gak seru deh :(

Viaje de amor|
Part 0'7|
Minggu, 20/04/2019|

[Completed ✓] Viaje de amor - Choi Yena X Park Jihoon (Oriwink)Kde žijí příběhy. Začni objevovat