Kepada hati yang sedang memperbaiki, yang percaya untuk terus menunggu, yang saat ini lebih sering mendoakan hati yang ditunggu daripada meluangkan waktu untuk berjalan maju. Kepada hati yang begitu rindu akan sebuah pengakuan, sebuah kita.
Kepada orang-orang yang sedang jatuh cinta, yang sedang berjuang memenangkan hati sang pujaan hingga akhirnya yakin untuk bersama. Tetaplah tegar, jangan berhenti. Keseriusan itu ada pada hati yang menunggu tanpa tau kapan harus berhenti. Terdengar bodoh, tapi jangan berhenti hari ini.
Menunggu tidak pernah jadi hal yang menyenangkan. Menunggu jelas membuang waktu. Tapi bagaimana jika yang ditunggu adalah satu-satunya alasan senyuman itu masih ada? Tapi bagaimana jika yang dinanti adalah satu-satunya alasan hati tidak pernah merasa sepi? Apa semua penantian ini akan terbayar nantinya? Atau hanya semakin lama dan menyiakan waktu jua?
Kamu yang menyakitiku. Meninggalkan luka yang belum sepenuhnya kering tanpa penawar. Kamu yang membuatku merangkak untuk melupakanmu. Kamu yang membiarkanku menunggu dirimu terlalu lama adalah seseorang yang paling ku cintai. Aku mungkin mengutukmu saat air mata jadi penenangku di malam hari tapi kamulah yang jadi alasan terciptanya rindu. Kamu yang membuatku percaya bahwa jatuh cinta masih jadi bagian dari hidupku.
Aku pribadi yang berbeda sebelum mencicipi luka yang kamu tinggalkan di hatiku. Dan aku tidak akan pernah kembali ke diriku yang dulu saat kamu pergi. Aku masih mendoakanmu, kamu masih jadi prioritas utamaku. Aku masih terus mencari kabarmu, kamu bahkan tidak peduli aku masih ada atau tidak. Aku memang keras kepala, tidak pernah sadar jika cinta butuh di perjuangkan. Oleh dua hati. Bukan hanya hatiku. Bukan hanya perjuanganku.
Aku berharap kamu akan menyadari betapa luka yang kamu tinggalkan membekas lebih dalam dari yang kamu kira. Aku masih berdoa agar kamu mau 'memperbaiki' hatiku yang sudah terlanjur 'berantakan' karena kepergianmu.
Pada akhirnya aku akan sampai dititik bahwa kehilangan dan dikhianati tidak sebanding dengan rasa sakit dari menyadari bahwa aku bukan yang kamu cari.
Untuk 9 tahun penantian dan terus berjalan , semoga aku adalah ketidak-mungkinan yang (juga) kamu semogakan.
आप पढ़ रहे हैं
Tentang cinta yang reda.
कविताIni tentang aku , yang jatuh cinta sendirian. Meski tanpa kamu , hatiku masih tak mau melepaskan.
