treaser

7.5K 454 96
                                    



 “Lihat itu sayang, Coba kau hitung ada berapa bintang yang bersinar diatas sana!” Titah seorang namja bertubuh tegap, tatapannya masih terpaku pada hamparan bintang diatas sana. Sesekali pun ia berganti menatap cangkir berisi kopi buatan tangan sang istri tercinta, kemudian menyesapnya penuh nikmat.

“Umhh..Satu..Dua..” Jari-jari mungilnya terus menunjuk-nunjuk bagaikan menyentuh langit dan menghitung berapa banyak bintang yang paling terang bersinar saat itu.

“Ada belapa,  hyungie?” Namja bertubuh mungil  lainnya bergigi kelinci itu berjalan mendekati namja yang kini masih berusaha keras menghitung. Ditariknya pelan ujung kaos merah milik sang kakak tersebut. 
“Ishh. Kookie! aku sedang menghitung, diamlah dulu!” Anak berumur 6 tahun itu pun mengeluarkan protesnya karena  terganggu akibat kedatangan makhluk kecil disampingnya itu.

Seorang namja manis berbahu lebar yang sedari tadi asik memperhatikan kelakuan kedua anak lelakinya itu hanya terkikik geli melihat tingkah lucu keduanya.

“Hiks.. eomma.. Hiks.. taetae hyungie jahat eomma, dia malahin kookie, taetae hyungie tidak cayang kookie lagi” Kedua manik hazel namja  itu melebar saat mendapati adik manisnya kini mulai terisak.

“Hey, hyungie ngga marah sama kookie! Hyungie sayang sama kookie!” Namja bernama lengkap kim taehyung itu segera menarik tubuh mungil itu mendekat, memeluknya dengan erat.

Sepasang suami istri yang melihat adegan manis kedua anaknya itupun terkekeh pelan, benar-benar hubungan adik-kakak yang sangat dekat.

“Kemari, kookie. Biarkan hyungmu itu menyelesaikan tugasnya dulu.” Tuan Kim yang sedari tadi asik memperhatikan tingkah kedua bocah lelakinya itu angkat bicara. Dibukanya lebar kedua tangannya, menyuruh anak bungsunya itu mendekat dan memeluknya.




Diangkatnya bocah mungil itu hingga kini duduk di atas pangkuan sang pemimpin keluarga. 
“Appa! Aku sudah menghitungnya. Ada empat bintang yang paling bersinar malam ini di langit!” ucap taehyung tatkala menggerakan kedua kaki pendeknya dengan berlari kecil menghampiri sang Appa yang masih terduduk di atas kursi kayu, dengan sang eomma yang duduk disampingnya dan jungkook yang masih berada di atas pangkuannya. Setelahnya taehyung pun mengambil tempat di tengah, diantara Appa dan eommanya.

“Jawaban itulah yang sedari tadi aku tunggu.” Jawab Tuan Kim sembari mengacak lembut surai coklat milik taehyung. Taehyung menatap sang appa bertanya tanya.
“Memang ada apa, appa?. Apa ada yang istimewa dari beberapa bintang itu”

“hm geureom. Tentu ada yang spesial taehyungie, Coba kalian perhatikan bintang itu.” Tunjukan tangannya pun secara otomatis membuat tiga pasang mata lainnya ikut teralih menatap langit. “Empat bintang itu menggambarkan keluarga kita. Bintang yang ukurannya paling besar itu adalah aku dan yang berukuran sedang itu adalah kau, seokjinie.” Jelas namja itu sembari melirik sosok istri, memberikan senyum  berdimple manis terbaiknya.

“Lalu, dua bintang yang terlihat berukuran lebih kecil dari dua bintang sebelumnya adalah taehyung dan jungkook. Betulkan, namjoonie?” balas  namja cantik itu menatap sang suami sendu. Sedangkan kedua anak yang masih memperhatikan empat bintang yang ditunjukan oleh kedua orang tuanya tadi hanya mengangguk paham.

“Dan sinar bintang itu, menggambarkan kebahagian yang selama ini kita rasakan. Sinar yang memancarkan arti kehidupan yang sesungguhnya. Sinar yang saling melengkapi satu sama lain, seperti keluarga kita yang bahagia ini. Dengan bersama, cahaya keempat bintang itu terlihat lebih kuat. Dan sebaliknya, jika mereka berpencar cahayanya terlihat meredup. Bersama lebih baik, seperti kita ini.” Jelas namja bernama lengkap Kim namjoon itu.

“Betul, Appa! Keluarga kita ini adalah keluarga yang paling bahagia !” Heboh taehyung, kedua matanya melirik adik kecilnya yang kini justru secara perlahan mulai menutup mata dan tertidur.
“Yak~ kau tidur adik kecil, dasar cerewet” ucapnya pelan nyaris tak bersuara, menatap kedua orang dewasa diantaranya tengah asik bertatap mesra, dan itu sangat membosankan. Ia pun beralih menatap sang adik, meraih bibir cherry yang kelihatan manis milik adik kecilnya itu. Perlahan mengusapnya dengan ibu jari mungilnya, mendekatkan wajahnya hampir tanpa jarak dari wajah sang adik.

Chup..

"Jaljjayo kim jungkookie, hyungie mencintaimu.." ucapnya kembali berbisik nyaris tak terdengar tatkala menyudahi mengecup bibir yang menjadi candunya setiap hari.





#Next?.

incest-VkookWhere stories live. Discover now