duwa

9K 394 7
                                    

Setelah kejadian di koridor loker tadi, saat ini dua sosok lelaki yang menjadi sasaran pemukulan
sedang berdiri didepan pintu berlapis kayu dengan papan nama 'RUANG KEPALA SEKOLAH'.
Salah seorang memutar kenop pintu, nampak didalam sana sesosok laki-laki paruh baya duduk
termenung menatap pintu. Seperti sudah menanti kedatangan dua remaja lelaki ini.

“pagi bapakeee~” lelaki yang tadi memutar kenop menyapa riang lelaki paruh baya itu.

“hah...akhirnya kau datang, apa yang terjadi dengan wajah mu?”

Remaja itu memegang wajahnya sendiri. “ahh.. ini, biasa first impression pa” jawabnya.

“dasar. Dan apa pula dandanan mu itu? Kau ingin membuat lelucon lagi?”

“oh ayolah pa, ini seru! Ahmad suka”

“terserah apa kata mu saja, Rico jika anak ini membuat masalah segera pukul belakang kepalanya ya”

Sosok bernama 'Ahmad' melotot. “HEI!!”

“siap om~”

“lo gak ngebela gue?!”

“gak dapet benefit, buat apa bela lo”

Ahmad membeku, kenapa bisa ia berteman dengan iblis seperti Rico.

Mereka berdua adalah Ahmad Rico Salim dan Saifudin Ahmad Mansyur, sungguh asia sekali bukan nama mereka? Ya. Keduanya adalah teman sedari kecil, kalau kata Ahmad mereka sudah berteman semenjak zigot. Agak sinting emang dia. Dan seseorang yang dipanggil 'pa' oleh Ahmad adalah bapaknya, sang kepala sekolah. Jika bapak Ahmad adalah kepala sekolah bapak Rico sudah otomatis sosok yang memegang saham terbesar di sekolah ini.Karena kedua orang tua ereka juga berteman.

“kalian ke kelas bareng sama pak rizki ya, dia udah nunggu diluar” ucap kepala sekolah.

“okidoki bapake~”

“makasih om” Kemudian dua remaja lelaki itu pergi dari ruang kepala sekolah. Ketika pintu dibuka, benar saja sosok guru sudah menunggu disana.

“kalian anak baru kan? Ayo ikut saya ke kelas sekarang”

Keduanya kompak mengatakan, “mari pak”

Dikelas

“guys guys ada berita penting nih” ujar seseorang lelaki yang mengenakan jacket.

“paan sih rob ganggu ae lu, gua lagi liat streaming bias gua nih!” Tari protes pada robi ( lelaki yang  mengenakan jacket tadi )

"tau tu” yeri, teman seperfandoman tari ikut menyahut.

“DIEMM DIEM. PAK RIZKI DATENG NOH!” ucap jojo sang ketua kelas. Akibat perintah sang
ketua kelas semua murid XI-IPS 1 berbondong-bondong duduk ke tempat duduk masing-masing. Tak selang lama pak rizki pun memasuki kelas.

“selamat pagi anak-anak” sapa pak rizki dengan bahagia.

“PAGI PAK!” jawab semua murid XI-IPS 1

“coba tebak, bapak bawa apa ke kelas kalian ini?”

Lelaki yang duduk dipojok paling belakang menanggapi ucapan pak rizki, “bawa badan lah pak, masa organ doang. Kek kuyang dong” dia rivano.

“kamu ini rivano! yang lain? Ada yang masuk akal?”

Seisi kelas hening. Sampai Jono mengangkat tangan. Jadilah dia pusat perhatian seluruh anak-anak kelas.

“ya! Apa jono?”

Jono bersemangat mengucap, “makanan pak?!”
Sontak semua murid dan pak Rizki menepuk jidat.
Abnormal sekali kelas ini, jika bisa resign pak Rizki akan memilih resign sekarang.

“yee makan mulu lu buluk” soni berkomentar

“sirik bae lu son”

“udah-udah ada lagi yang mencoba menebaknya?”

Gadis yang mengeluh sedang streaming biasnya tadi mengangkat tangan, Tari. “saya pak sayaa!”

“hem perasaan gak enak, tapi coba apa tari?” ucap pak rizki sedikit menatap curiga Tari.

“pasti BTS kan pak? yakan? yakan?” semangat Tari,
Sontak pak Rizki memijit pelipisnya. Baiklah ia akan mengajukan perpindahan wali kelas saja nanti.

“hadeuh.. apalagi ini gak mungkin lah tar” salah seorang murid berkomentar.

“tar tar, lu kira gue kue tart apa ha?”

Mei yang memang dari tadi diam memperhatikan kebodohan teman sekelasnya mulai tak tahan, ia
pun berujar dengan lantang. “UDAH UDAH, PAK RIZKI SEBAIKNYA KASIH TAU SAJA. SAYA
CAPEK DENGERIN DUA ORANG SINTING BERANTEM”

Tari yang duduk disebelah Mei sedikit takjub, “wahh tumben lu ngomong panjang bener” namun, ucapan tari tak dihiraukan oleh Mei. Poor Tari.

“baiklah jika Mei yang normal udah angkat tangan, akan bapak kasih tau. Yak! Silahkan masuk”

Grakk

Suara pintu kelas digeser terdengar. Semua mata anak kelas terfokuskan menatap pintu. Disana
nampak dua sosok lelaki dengan kacamat bulat nan tebal yang melangkah masuk. Sosok itu sempat membuat Tari terkejut, ia berbisik pada Mei. “pst pst itu yang tadi didepan loker kita kan?” Mei mengangguk.

“Nahh anak-anak ini murid baru pindahan dari bandung. Ahmad, Rico silahkan perkenalkan diri
kelian” ujar pak Rizki

Mereka mengangguk, Rico memperkenalkan diri terlebih dahulu. “hai perkenalkan nama gua Ahmad Rico Salim. Biasa dipanggil Rico, salken”

Dilanjut dengan Ahmad, “haloo~ kenalin gua Saifudin Ahmad Mansyur. Salken semuaa” ujar Ahmad melambai dengan senyuman.

“waw nama kalian sama-sama Ahmad ya wkwk” gumam Tari, tapi gumamannya dapat didengar pak Rizki. Guru ini pendengarannya setara dengan kelelawar ckck.

“udah Tari diem. Ahmad Rico silahkan duduk dibelakang bangku tari ya”

“baik pak” jawab keduanya serempak, lalu berjalan ke belakang bangku Tari dan Mei.

--

Fake Nerd Boy VS Cool GirlWhere stories live. Discover now