Minggu kedua setelah perubahan suaminya, pria itu menulis caption di aplikasi biru. Kata maaf yang entah ditujukan pada siapa dan akun sepupunya pun membuat status, 'KEMBALI dan MENGAMBIL LAGI MILIKKU' sangat menyentil hatinya. Dua status yang menjadi awal kebersamaan keduanya dalam hubungan suami istri yang membuat Sayla kala itu ingin mati saja.

Apa yang suaminya lakukan sangat menghancurkan hati dan kepercayaannya.

Sayla anak yatim piatu. Kecelakaan mobil saat dia masih kecil merenggut nyawa kedua orang tuanya, membuatnya harus tinggal bersama keluarga Bella. Saat itu, tepat di hari 'H' pernikahan Bella dan Prima, sepupunya itu kabur dengan alasan belum siap dan alasan lainnya beberapa bulan lagi akan Wisuda.  Kintan, Mama Bella pingsan karena merasa malu. Akhirnya, Sayla mau tidak mau mengajukan diri demi nama baik Keluarga om dan tantenya. Balas budi. Akhirnya, menikahlah dia dengan Prima, yang harusnya menjadi kakak iparnya.

Ini hari minggu. Hari tenang untuk pekerja keras yang biasanya digunakan bersama keluarga tercinta, nyatanya tidak berlaku buat Prima. Pria itu beralasan bertemu teman lama, nyatanya menemui simpanan. Sayla tersenyum masam. Sakit, kecewa dan marah membuatnya harus menuntaskan masalah ini dengan segera atau dia akan mati secara perlahan karena penghianatan cinta.

Cemburu?

Sayla benar-benar merasakan itu. Dua minggu setelah pernikahan sembunyi-sembunyi itu dijalani dengan sangat berat. Menghindar dari tanggung jawab seorang istri untuk melayani urusan ranjang suaminya membuatnya merasa tidak enak, tetapi tidak juga bisa melakukan saat mengingat pria itu juga melakukan dengan istri keduanya. Dia tidak menyangka akan mengalami nasib seburuk ini, tetapi selalu menyadarkan diri bahwa dia hanya istri penganti. Ibaratnya barang, dari awal suaminya hanyalah titipan untuknya dari sepupunya, saat pemiliknya pulang, dia berhak diambil kembali.

Sayla berdiri, menyeka air matanya dan menyiapkan pakaian yang akan suaminya pakai. Kemudian menaruh di atas ranjang. Diapun berdiri di depan jendela kaca, menatap langit yang cerah walaupun haris sudah sore.

"Sayang," mendengar panggilan sayang suaminya, Sayla menoleh. Mendapati pria tercinta yang keluar kamar mandi, hanya berbalut haduk di pinganggnya. Nampak menggoda. Apalagi rambut berantakannya masih basah, terlihat sanggat mempesona. Andai tidak ada penghianatan, dia sudah akan menghambur memeluk bahkan hari ini akan berakhir dengan kebersamaan di ranjang.

"Sayang," panggil Prima lagi.

"Ya," jawab Sayla sembari kembali menatap ke luar, mengalihkan perhatian. Dia tidak boleh lengah. Luluh sama saja memperdalam luka hatinya.

Prima melangkah ke arah istrinya yang berdiri menghadap jendela. Memeluknya dari belakang dengan gerakan pelan. "I love you." Berbisik tepat di telinga Sayla. "Mas rindu kamu." lanjutnya, berharap kali ini tidak mendapat penolakan. Dia benar-benar merindukan sentuhan lembut istrinya yang sudah 3 mingguan tidak dia dapatkan.

Jantung Sayla berdetak menggila, menandakan masih ada rasa yang namanya cinta untuk suaminya. Jelas masih, karena rasanya itu baru terpupuk beberapa bulan dan masih sangat mengebu-gebu. Sayangnya, kini harus dipaksa layu karena kekecewaan. Wanita itu menutup mata. Ucapan suaminya dengan nada rendah sebenarnya mengugah gairah, pelukan ini juga masih terasa sangat nyaman. Haruskah dia luluh?

"Mas," teguran itu keluar bersamaan dengan mata Sayla yang terbuka. Hal itu menghentikan cumbuan menggila di area lehernya ulah sang suami. Wanita itu menoleh, beradu tatap dengan mata elang Prima. Penghianatan tidak bisa dia maafkan.

Sangat jelas raut wajah Prima sangat amat kecewa, membuat rasa bersalah hinggap di hati Sayla. Dia tahu, dosa besar menolak permintaan suami, tetapi ....

"Bu-bukannya Mas mau ketemu teman lama," ucapnya gugup. Sayla segera melepas pelukan, berjalan ke ranjang, mengambil pakaian dan menyerahkan pada suaminya. "

ISTRI PENGGANTI (Tamat)Where stories live. Discover now