24)•DevAn - LDR

Start from the beginning
                                        

"Lo suka Anneth?" tanya Nashwa mengulangi.

"Iya."

Nashwa mengangkat kedua sudut bibirnya. Satu jawaban sudah ia dapatkan, walaupun harus berdebat terlebih dahulu.

"Kenapa nggak jujur ke dia?"

"Harusnya malam ini."

Sekarang Nashwa mengerti, mengapa Deven seperti ini. Rupanya ada kekecewaan dari dalam diri Deven karena gagal menjadi kan malamnini sebagai malam yang indah.

Namun Nashwa memiliki insting yang kuat. Ia rasa bukan hanya karena hal itu. Deven pasti menyimpan beban yang lain tetapi masih tetap berhubungan dengan Anneth.

"Apa yang lo pikiran sekarang?" tanya Nashwa.

"Kehilangan dia."

Nashwa mengangkat salah satu sudut bibirnya. Ia menatap Deven sinis, walaupun Deven tak membalas tatapannya.

"Kan bisa cari yang lain," pancing Nashwa.

"Nggak bisa," jawab Deven cepat.

"Kenapa?" tantang Nashwa.

"Sejak kapan lo kepo urusan gue?" tanya Deven balik.

Nashwa mendecak kesal. Susah sekali rasanya berbicara dengan orang yang berada di sampingnya sekarang. Bagaimana Anneth bisa betah? Nashwa tak habis pikir.

Nashwa menarik napasnya lalu menghembuskan. Mencoba sabar menghadapi batu hidup di sebelahnya.

"Kenapa takut kehilangan? Paling lusa dia juga balik!"

Kali ini Deven menoleh ke samping, menatap gadis itu sinis."Lusa? Balik aja belum tentu!" ketus Deven, lalu mengedarkan pandangannya ke arah langit lagi.

"Hah? Dia nggak balik?" tanya Nashwa antusias.

"Kata kakaknya sih gitu," jawab Deven suaranya melemah.

"Kenapa nggak balik?"

"Nggak ada yang jagain neneknya. Kemungkinan besar dia tetap di sana,"

"Terus kalian gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana!"

Nashwa mendesis sebal. Lagi-lagi bukan jawaban yang ia dapatkan. Membutuhkan banyak kesabaran untuk berbicara dengan orang seperti Deven. Mungkin hanya bersama Anneth hati Deven berubah menjadi lembek tak sekeras ini.

"Kalo dia nggak balik gimana?" tanya Nashwa lagi.

"Gue bakal ke sana," jawab Deven mantap.

Nashwa tersenyum picik."Cih. Yakin lo? Lo tega ninggalin mama?" tanya Nashwa meremehkan.

"Nggak akan lama, gue langsung balik bawa dia."

Nashwa tersenyum singkat. Gadis ini memang selalu tersenyum dalam keadaan apapun."Gue hargai perjuangan lo. Lo emang masih pemula kalo soal cinta. Kalo kata gamers, lo masih noob dalam hal ini."

Deven tersenyum miring, ia mengedarkan pandangannya ke samping. Menatap sepupunya itu. Tangannya bergerak merangkul Nashwa.

"Thanks."

Nashwa melepas rangkulan Deven, lalu tersenyum singkat."Jangan rangkul-rangkul. Ntar tuan Puteri nya marah," canda Nashwa.

Deven hanya terkekeh kecil. Beruntung mempunyai ikatan sedarah dengan Nashwa. Nashwa selalu sabar menghadapinya, selalu memberikan suntikan semangat saat sedang down, dan selalu mendukungnya.

"Ya udah gue balik dulu. Pasti emak gue udah nungguin."

"Lo ke sini sama nyokap lo?"

"Iya, sekalian mau ketemu emak lo."

DevAnWhere stories live. Discover now