'Hinata ayah peringatkan untukmu, besok lagi jangan bermain dengan iblis kuning itu lagi" kata sang ayah.

'Tapi otousan' bantah sang anak.

Sang ayah menjawab 'tak ada tapi tapian. '

Naruto yang samar mendengar itu merasa sakit di telinganya, sudah hidupnya tak di inginkan oleh keluarganya, hidup sebagai orang lemah, sekarang ia malah di jauhi oleh teman taman nya.

'Kami-sama cobaan apa lagi yang akanrikan kepada ku, sungguh tak ad kau berikan kepada ku, sungguh tak adil, sungguh tak adil' ucapnya Naruto dalam hati sambil menunduk untuk menutupi raut muka kegelisahannya.

Sikamaru sebagai teman Naruto sebenarnya juga mendengar itu, ia merasa kasihan namun karena masih kecil ia belum tau apa yang harus ia lakukan, ia hanya berusaha menghibur Naruto.

'Hey Naruto besok main lagi yuk' ucap Dirinya kepada Naruto.

Naruto membalas 'hohoho boleh saja Shika' ucapnya sambil tersenyum.

Sikamaru berkata lagi 'ayo pulang, sepertinya aku hari ini tidak di jemput oleh ayahku, jadi ayo pulang bersama Naruto'

Naruto menjawab 'hemm boleh saja tapi maaf Sikamaru rumah kita kan berlawanan nanti aku takutnya kamu pulang terlalu malam, kita pulang sendiri sendiri ya, hehehe.'

Sikamaru menjawab sambil berjalan kearah rumah dengan mengangkat tangannya 'baiklah, hati hati di jalan Naruto, aku duluan ya, bye.'

'Sampai jumpa lagi Shika aku akan berhati hati" balas Naruto.

5 menit kemudian

Naruto pun pulang, namun ia sepertinya salah mengambil jalan, ia malah memilih jalan yang disitu terletak pasar malam, Naruto lupa akan hal itu. Naruto mencoba tetap tenang dan mencoba tegar jika lewat di kerumunan orang banyak.

'Yosh pasti aku bisa!!' ucapnya sambil menyemangati dirinya sendiri.

Ia berjalan dengan santai menuju rumah, terdengar juga suara gosipan para warga tentang dirinya, namun ia tetap tak peduli. Naas saat Naruto berjalan ia tersandung oleh batu, lebih naasnya lagi ketika jatuh ia menjatuhi dagangan berupa patung kecil yang mengakibatkan patung tersebut pecah tak bersisa.

'Maafkan aku paman, aku akan mengganti semuanya, tolong maafkan aku paman' ucap Naruto meminta maaf.

Namun yang terjadi malah pedagang tersebut memaki maki Naruto.

'Dasar anak iblis, lihat sekarang daganganku yang sudah kau pecahkan, apa kurang cukup keluarga ku, keluarga orang orang yang telah kau ambil(di bunuh), sekarang kau mau mengambil pekerjaan ku hah!!' ucap pedagang tersebut.

Warga lain yang mendengar suara tersebut lantas berkumpul, banyak warga yang dendam akan Naruto, lebih tepatnya kyubi yang disegel di dalam tubuh adiknya, untuk meluapkan rasa dendam mereka Naruto dijadikan tumbal.

Naruto yang tau ada ancaman yang mendekat ia segera lari menjauh, terjadilah aksi kejar kejaran antara Naruto dengan warga.

Naruto berbelok belok melewati gang gang kecil, Dia berlari sekuat tenaga, dengan harapan bahwa warga tak mengejarnya lagi. Ketika Naruto menengok kebelakang ternyata masih ada warga yang mengejar,

'Oh bagaimana ini, aha belok saja' ucapnya dalam hati.

Naruto yang berbelok lantas berhenti di akibatkan gang tersebut ternyata buntu,Naruto segera berlari dengan melompati tembok tembok.(mengaplikasikan dari latihan nya selama ini).

Crittt

Suara kaki Naruto yang terpleset akibat salah pijak di tembok yang licik, akhirnya ia pun jatuh, warga yang menunggu di bawahnya langsung menghajar habis habisan Naruto tanpa belas kasihan kepadanya.

'Bugh, bugh, buagh bug, bew' suara setiap pukulan tanpa belas kasihan yang terdengar begitu keras ditelinga.

Setelah puas menghajar Naruto warga segera meninggalkan Naruto dalam keadaan yang terluka parah. Terlihat tampilan Naruto yang tampak memprihatinkan, wajah lebam, darah keluar dari bibir, baju nya sudah sobek dengan luka di sekujur tubuhya, saat itu pula kesadarannya menghilang.

Dua jam berlalu, terlihat sekarang Naruto sudah cukup baik yang di akibatkan oleh kyubi yang ada di dalam tubuhnya, sang kyubi meregenerasi sel sel yang rusak.

Naruto membuka mata perlahan ia mencoba berdiri dengan sakit di tubuhnya yang luar biasa, kepalanya pusing, namun ia tetap mencoba untuk berjalan kembali ke rumah.

Aku harus pulang.

Ucapnya menyemangati diri sendiri sambil jalan sempoyongan.

20 menit akhirnya Naruto sampai di depan pintu, ia mengetuk dan berkata tadaima, bukan jawaban yang halus yang ia dengar melainkan jawaban yang kasar.

'Dasar aib tak tau malu jam segini baru pulang, apa kau tau ini jam berapa ha, apalagi ini dengan baju mu itu!!!' ucap sang okaasan.

'Dasar aib sudah tak punya cakra, mempermalukan nama namikaze, ingat kau bukan seseorang yang penting disini ' cingiran dari sang ototounya Menma .

'Maafkan aku aku tadi di hajar oleh warga lagi' ucapnya pelan sambil meneteskan air matanya.

Minato melemparkan tas yang berisi pakaian Naruto

'Sekarang kau pergi dari sini anak aib, sekarang kau bukan siapa siapa dalam keluarga ini, dan sekali kali jangan pernah kau gunakan nama Namikaze atau pun Uzumaki' tutur sang ayah, Namikaze Minato .

Naruto yang mendengar itu semua membuat tangisannya semakin menjadi. Bayangkan saja anak yang baru berumur 5 tahun di usir oleh keluarganya. Sungguh kejam bukan, Naruto mencoba memohon maaf tapi keluarganya malah menutup pintu dengan keras, Naruto mendobrak dobrak pintu.

'Maafkan aku otousan, okaasan, maafkan aku, aku berjanji akan menjadi anak yang baik, aku berjanji aku berjanji, tolong bukakan pintunya, tolong' ucap Naruto yang semakin pelan.

- - - - - - -
- - - - -
- - - - - - -
- - - -
-- - - - - - -
- - -
-

TO BE CONTINUE

Ingat rate this story, bintang itu gratis loh

Revenge Of Uzumaki Naruto Where stories live. Discover now