Meninggalkan adalah awal dari melupakan
Aku duduk di kursi maroon besar di pojok kamarku, menikmati suasana kamar yang selalu menemani hidupku. Tempat yang selalu membuatku nyaman tanpa suatu apapun. Sayangnya, beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa tahun kedepan aku takkan merasakan suasana ini lagi. Aku akan meninggalkan tempat ternyamanku karena pilihanku sendiri. Meninggalkan tempat yang menjadi saksi akan hidupku, dimana aku menangis saat bersedih, tertawa saat bahagia, dan marah saat suatu yang tidak ku inginkan terjadi.
Tak sadar air mataku telah mengalir membasahi pipiku. Alasanku menangis tidak hanya karena kamar ini, tapi aku mengakui aku tidak bisa meninggalkan masa laluku. Masa lalu yang sebisa mungkin ku pertahankan untuk hidupku, tapi nyatanya aku kalah, aku tidak bisa mempertahankannya lagi dan aku harus meniggalkannya. Ah sudahlah, aku harus meninggalkan bahkan melupakannya untuk hidupku.
Sudah cukup lama aku berada di kamar mungkin kakak sudah menungguku lama. Sekali lagi aku memejamkan mata lalu bergegas bangkit dan meninggalkan kamar ini.
Aku menuruni tangga dengan langkah seribu dan saat aku sudah sampai di teras, ternyata benar kakak sudah menunggu. Ekspresi wajahnya sudah bisa ku artikan bahwa dia kesal karena menungguku lama. Akhirnya aku segera masuk ke mobil dan mobil yang kita tumpangi melaju meninggalkan rumah.
Aku pindah dari Jogja ke Jakarta hanya berdua dengan kakak. Sebenarnya orang tua kita sudah pindah ke Jakarta satu tahu yang lalu karena pekerjaan, aku dan kakak juga diajak untuk pindah tapi aku tidak mau. Alasanku karena aku tidak ingin jauh dari nenek, tapi kali ini aku memutuskan untuk pindah karena aku ingin melanjutkan sekolah menengah atasku di Jakarta, padahal bukan itu alasan utamaku. Dan kakak juga tidak mau pindah jika aku tidak ikut pindah. Aku tau dia sangat menyayangiku walaupun kita sering bertengkar karena hal yang tidak penting atau tidak jelas. Kita sangat dekat mungkin karena jarak umur kita yang tidak terlalu jauh, aku berumur 15 tahun dan kakak berumur 18 tahun. Aku sering memanggilnya dengan sebutan 'kak Elin', sebenarnya namanya adalah Serlyn Exelyna dan nama panggilannya adalah serlyn tapi aku lebih suka memanggilnya kak Elin bukan lebih suka tapi lebih mudah sebenarnya. Dan namaku adalah Ferlyn Exelyna yang biasa dipanggilnya 'Dek felin'.
Tidak terasa ternyata kita sudah sampai di bandara. Susana di bandara sangat ramai saat ini, mungin karena ini akhir liburan sekolah. Sebenarnya bandara Jogja memang tidak pernah sepi sih, karena Jogja memang kota untuk berlibur.
Pesawat yang akan kita naiki akan terbang pukul 19.00 WIB dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 18.45 WIB, dengan sesegera mungkin aku dan kakak berlari setelah koper kita di turunkan dari bagasi, kita tidak ingin terlambat dan ketinggalan pesawat.
***
Terima kasih sudah membaca :)
Ini cerita pertamaku, jadi maaf jika tidak sebagus cerita orang lain :)
Oh iya follow instagramku ya
@fiuke.ajeng
Jangan segan segan untuk bertanya, nanti pasti aku bales kok :)
***
YOU ARE READING
CONFUSING
RomanceSebuah kisah seorang remaja yang sangat berat baginya. Dia menganggap dengan meninggalkan dan melupakan masa lalunya semua akan berubah, tapi ternyata tidak. Dia terlalu mudah terpengaruhi oleh perasaannya sendiri, sehingga dia kembali merasakan sak...
