chapter 1

59 21 27
                                    

Happy reading....
Jangan lupa vote dan coment😍😍😙
Ingat harapanku sama kawan kawan yaaa.....😢😉

*^*

      Nasib yang sangat sadis untuk gadis secantik nan manis seperti aku. Masasih cantik-cantik begini dianggurin diluar kelas? Pak...ini siswimu juga ingin masuk kedalam... huf yasudahlah nasib baik benar-benar sedang tidak berpihak disebelahku hari ini.

     Setelah lima menit aku menunggu diluar sendirian, akhirnya aku dititah masuk oleh guru tampan yang tega menganggurinku diluar seorang. Baiklah lupakan kejadian itu.

     "Siswi Mega, tolong perkenalkan dirimu kepada teman-teman baru dikelas barumu ini." Ucap pak guru.

     Aku terdiam membisu didepan, lidahku kelu saat ingin berucap karena penghuni kelas mayoritas cogan semua. Oh my god... nasib buruk atau baik kah ini...? Inikah yang namanya air tuba terbalas air tebu? dua sekolahku dulu mayoritas perempuan ditambah gurunya pula dan sekarang? Baiklah-baiklah banyak nyebut saja Mega karena kamu akan memiliki banyak dosa mulai sekarang.

    "Siswi Mega?"

     "Ah?" Aku tersentak kaget saat mendengar suara panggilan. Sial kenapa harus ada agenda melamun segala.

     "Bisa perkenalkan diri?"

     "Ah, iya pak," aku terdiam beberapa saat sebelum memperkenalkan diri "Assalamuàlaikum kawan kawan semuanya, maaf karena mengganggu waktu belajar kalian. Perkenalkan nama saya Mega Georni asal saya dari Aceh tepatnya Aceh Utara tapi saya sudah lama netap di Jakarta saya pindahan dari sekolah Bangga Bangsa mohon bantuannya teman-teman dan semoga kita bisa jadi teman dekat seperti keluarga, wassalamuàlaikum." Salamku diujung kalimat. Hatiku berdegub kencang saat melihat para siswa-siswi yang berbisik-bisik. Mereka terlihat tidak menyukaiku apalagi tatapan mereka yang sangat mengintimidasi itu. Tapi, tidak mungkinkan mereka tidak menyukai seorang perempuan yang cantik dan seasik aku?

     "Baiklah siswi Mega, selamat menikmati hari-hari barumu dikelas ini. Tanpa membuka sesen tanya jawab siswi Mega bisa duduk disebelah siswa Gana yang diujung sana."

     Mendengar perkataan pak Guru yang belum aku tau siapa nama beliau, wajah siswa-siswi terlihat sangat shok dan khawatir. Apa ada masalah?

     Aku berjalan menuju meja pojokan yang pak guru tampan tunjukkan. Meja yang terletak tepat disamping jendela yang memperlihatkan luasnya halaman sekolah. Alisku tertaut saat melihat seorang laki-laki yang asik membaca buku tanpa menoleh kearahku sekalipun. Disini aku merasa sangat tersakiti, masa seorang perempuan semenarik dan secantik aku tidak menarik perhatiannya untuk menoleh atau sekedar senyum sapa? Oh my god...kenapa dengan laki-laki satu ini? Kenapa dia tidak seperti siswa-siswi lainnya yang melihat kearahku seraya berbisik-bisik malu, aku yakin mereka berbisik tentang kecantikanku. Huf namanya juga Mega ya! Pasti menarik perhatian orang.

      Aku duduk anteng dan gugub disamping laki-laki misterius yang masih asik membaca buku dan anehnya dia membaca dengan wajah tertutup penuh oleh buku tebal, menyebalkan.

"Hai, Assalamuàlaikum...," sapaku yang mencoba ramah. Sialnya, dia hanya diam tak menyahut. Melainkan menjawab salamku melihat kearahku saja tidak, dasar laki. Pasti tu laki jelek, dekil, gigi mancung, jerawatan makanya dia malu berhadapan dengan perempuan secantik dan semanis aku dengan keadaan seperti itu, aku yakin itu. "Hei, setidaknya jawab salamku dong. Jawab salam wajibloh untuk salah seorang dari kerumunan itu fardu kifayah." Aku bertambah kesal saat kata-kataku tak diubris olehnya. Aku yakin dia malu karna suaranya yang sedikit layu gemulai. "Hei, tidak perlu malu. Aku menerima teman dengan kindisi apapun kok," ucapku lembut.
     
       Aku tersentak kaget saat buku tebal itu diletakkan dengan kasar diatas meja ditambah tatapan tajam yang mengintimidasi mesuk kedalam mataku.
    
      "Waàlaikum salam," jawabnya dingin namun masih dengan tatapan yang sama.

     Oh wait, tatapan itu... tatapan dia yang sewaktu di toko itu. Oh my god itu benar dia aku mengingat betul setiap lekuk indah yang di anugerahkan Allah untuknya.

     "Ternyata itu kamu?" Ujarku spontan. Sedangkan dia hanya menaikkan alis terlihat sedikit bingung. "Kamu kan yang di toko buku? Cowok yang merebut novel limitid editionku kan? Iyakan?

    Dia hanya menatapku datar. Tak ada kata maaf atau basa-basi yang sejenisnya. Menyebalkan.

     "Tatapan apa itu? Kenapa sangat menyebalkan?" Batinku kesal.

     "Itu bukan milik lu, dan gue yang lebih dalu ngambil."

      Aku diam terpaku saat mendengar suaranya. Jauh dari perkiraanku ternyata suaranya sangat maco semaco Sehun oppaku. Eh btw, kalau diperhatikan lagi kenapa tiba-tiba si es berjalan ini jadi mirip oppaku? Dengan bentuk rahang yang sedikit runcing dan bibir yang agak capeng dan semerah semangka, terlihat sangat sexy apalagi dengan matanya yang sangat tajam. Oh my Mega...lupakan itu, dia bukan oppamu dia berbeda jauh dengan oppamu yang sangat hangat dan lembut. Sedangkan dia? Jangan tanyakan itu, aku sangat benci melihatnya. Kenapa harus dia yang memiliki paras oppaku? Kenapa harus dia yang bersifat ampuh membuat orang ingin mengunyahnya hidup-hidup yang memiliki paras idol yang selalu aku impikan?

      "Ceh, gue tau itu akan terjadi," sisnisnya.

     "Terjadi apaan?"  Tanyaku kebingungan.

    Aku mengertakkan gigiku kuat geram dengan tingkahnya. Setelah melontarkan kata-kata yang tidak bisa ku cerna, saat ditanya malah tidak menjawab. Sial memang si Sehun kw ini.

      "Hei Mega, tidak perlu kau hiraukan dia. Gana memang seperti itu orangnya jarang ngomong dan tidak suka menjawab pertanyaan orang atas perkataan anehnya," ujar seorang perempuan yang duduk didepan meja kami, "oh ya, kenalkan namaku Afia."

      "Dan aku Humaira." Sambung seorang yang duduk disamping kiri dari arah meja kami. Meja kami? Oh my god... benarkah kami satu meja? Sepertinya tidak, rasanya aku sama seperti duduk sendiri.

     "Oh hai...salam kenal."

*^*

Terimakasih kawan-kawan karna telah bersedia membaca ceritaku.

Apa kalian menikmatinya?? Mohon kritikannya yaa...dan ingat permohonanku terhadap kalian😚

Salam hangat dari Mega Georni dan juga salam hangat dari LiHun😙😘😚

Bocoran igku nih ya...
Instagram : @linda_she

MEGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang