■■■■■

"Ya ampun lama banget sih kamu." Ucap Rissa dengan wajah betenya saat melihat Ali sudah ada di hadapannya.

"Maaf ya sayang tadi toiletnya antri panjang." Ucap Ali dengan nada sesalnya. "Kamu udah bayar sepatunya?"

"Udah lah, nih sepatu udah dibungkus rapi gini masa belum di bayar sih." Rissa mengangkat paper bag dan menunjukkan kepada Ali.

"Kok gak nungguin aku sih? Kan aku mau beliin kamu."

Rissa berdecak kesal, "Gak usah mulai deh. Udah ah, yuk kita cari makan aja."

Rissa menarik tangan Ali agar segera keluar dari toko itu dan menuju sebuah restoran italia untuk menjadi santapan makan malam kali ini.

Jangan mengira bahwa Rissa itu tipikal wanita matre yang cuma cinta sama duit Ali saja. Rissa paling tidak suka jika Ali membelikan sesuatu untuk dirinya kecuali jika ia sedang berulang tahun. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali Rissa menerima barang pemberian dari Ali. Sifat Rissa yang seperti itu membuat Ali jatuh cinta dengan Rissa.

■■■■■

Malam ini, Prilly sibuk menatap layar laptop. Prilly bukan sedang mengerjakan tugas, melainkan ia sedang menonton drama korea. Prilly ini pencinta drama korea dan akan menonton drama korea setiap kali ia punya waktu luang dan tidak disibukkan dengan berbagai macam tugas. Dengan cemilan di pelukannya Prilly tampak menikmati tontonannya kali ini.

"Prill." panggil Armand yang tiba-tiba sudah datang dan duduk disebelahnya.

Prilly hanya berdehem untuk membalas ucapan Armand.

Armand yang sedikit kesal dengan respon Prilly kembali memanggil Prilly tetapi kali ini dengan menyenggol lengan Prilly.
Prilly yang tidak ingin diganggu oleh kakaknya ini segera mem-pause drama yang sedang ia tonton lalu menolehkan kepalanya menghadap Armand.

"Paan sih kak, ganggu orang lagi nonton aja." ucap Prilly dengan wajah kesalnya.

Armand terkekeh, "Temenin gue yuk."

"Kemana?"

Armand mencomot camilan yang Prilly bawa. "Nyari makan laper gue. Bibi kan lagi pulang kampung, bunda juga lagi nemenin ayah pergi. Gak ada yang masak makan malam jadinya."

"Males gue keluar malem-malem. Delivery aja sana." jawab Prilly yang masih kesal dengan Armand yang sudah menganggu dirinya.

"Daripada delivery mending lo masakin gue aja deh. Gue janji kalo lo masakin gue, gue gak bakal gangguin lo lagi."

"Ogah. Delivery aja lah."

"Ya udah gue bakal gangguin lo terus."

Prilly berdecak kesal dan langsung bangkit dari duduknya. Dengan perasaan kesalnya Prilly berjalan menuju dapur untuk membuatkan Armand makanan. Sebenernya Prilly juga laper tapi ia terlalu malas untuk beranjak pergi dan Prilly menghilangkan rasa laparnya dengan memakan camilan yang ia punya.

■■■■■

Prilly menaruh sepiring nasi goreng di meja makan lalu memanggil Armand yang masih berada di kamarnya.

"Yaelah nih orang malah tidur." gumam Prilly ketika ia masuk ke dalam kamarnya dan melihat Armand yang tidur di kasurnya.

"Woi bangun. Udah siap noh makanan lo." Prilly menggoyang-goyangkan tubuh Armand agar segera bangun namun Armand tak kunjung bangun membuat Prilly naik pitam lalu memencet hidung Armand dengan keras.

Armand yang menjadi susah nafas karena Prilly yang memencet hidungnya membuat ia bangun dari tidurnya.

Prilly yang tau kakaknya hendak protes dengan segera mengeluarkan suaranya.

"Gak usah protes lo udah untung gue bikinin lo makan. Udah sana lo pergi dari kamar gue dan sesuai janji lo tadi jangan ganggu gue lagi."

Armand beranjak dari kasur Prilly diiringi dengan decakan kesal dari mulutnya. Tanpa sepatah kata pun Armand pergi dari kamar Prilly.

"Dasar gak tau kata terima kasih." ucap Prilly dengan nada yang keras agar Armand mendengarnya.

"Makasih adek gue yang paling galak."  Setelah mengucapkan itu Armand menutup pintu kamar Prilly dengan keras.
Sedangkan Prilly yang mendengar ucapan kakaknya itu menggeram kesal dan kembali melanjutkan menonton drama korea yang sempat tertunda karena Armand yang menganggunya tadi.

~~~~~

Yuhuuu, udahh nih up nihh wkwk
Jangan lupa vote dan comment yaaa, tengkyuuu
Babayy

Boss & SecretaryWhere stories live. Discover now