11 - Suara

844 90 1
                                    

————

Warning! This BxB area
Don't like don't read
Gaje di maklumi saja

————


"Sepoy sepoy~ anginnya sepoy sepoy~ nanana" Jungkook menyanyi random yang ada dalam otakknya. Dirinya berada di atas atap sekolah yang besar. Tiduran di lantai atap tidak peduli kalo bajunya kotor karena yang penting angin sepoy hari ini deras sekali membuatnya tenang.

Kemudian matanya menatap bunga yang pagi tadi ia temukan di loker mejanya sendiri tepat di sebelahnya.

"Aku menyukai bunganya. Sangat indah dan cantik" gumam Jungkook tersenyum.

"Kookie suka sekali dengan bunganya! indah dan cantik!"

"Akhh!" pekik Jungkook saat sakit melanda kepalanya lagi. Jungkook merongoh kantong celananya mencari obat yang selalu ia bawa dan menelan 2 butir obat tanpa air membuat sakit kepalanya mereda.

"Ah sial.." tanpa sadar Jungkook menitikkan air matanya.

"Kenapa dengan diriku ini? apa yang sering aku mimpikan dan suara misterius itu diriku?"

Sepertinya aku harus mencari tahu tentang mimpiku - Jungkook

.
.
.

"Jungkook ke mana dia? ah sial bocah itu" Hoseok dari tadi binggung ke mana si buntelan itu hilang tiba-tiba. Padahal baru aja bunyi bel istirahat tuh buntelan udah main lari ke luar aja.

Hoseok duduk di salah-satu meja kantin sekolahnya.

Puk

"EH SETAN BULUK!" pekik Hoseok dengan dirinya yang terjengkit kaget dari tempat duduknya.

"Goblok. Gua ganteng gini di kata setan buluk kampret" umpat Yugeom pelaku terkejutnya Hoseok.

"Lu ngagetin gua kek setan"

"Lu dari tadi gua panggil-panggil kaga nyaut sih. Ngelamunin apa?" tanya Yugeom duduk di sebelah Hoseok.

"Itu si buntelan ngilang tiba-tiba" jawab Hoseok membuat Yugeom menyeritkan keningnya binggung. Buntelan siapa?

"Ha? buntelan? si Jungkook maksud lu?" tanya Yugeom memastikan.

"Iya lah, emang siapa lagi" Hoseok merolingkan bola matanya.

"Di sini banyak yang badannya kek buntelan btw. Kek Jihoon–"

"Jangan bawa nama gua bangsat!" umpat Jihoon yang tiba-tiba lewat di depan mereka memotong ucapan Yugeom.

"Nah itu ciri-ciri adek kelas ga sopan" kata Hoseok geleng-geleng kepala. Sedangkan Yugeom merenungkan dirinya di katain kata-kata suci oleh adek kelasnya.

Nyelekit anjir - Yugeom

.
.
.

Jungkook masih berada di posisi awalnya. Yaitu tiduran di atap sekolah kurang lebih 2 jam. Membuat dirinya membolos kelas. Lagi pula pelajaran selanjutnya adalah sejarah yang membuat dirinya selalu ngantuk mendengar kisah-kisah dahulu.

"Aku selalu binggung... kenapa.. di hidupku sekarang terasa hampa" gumam Jungkook dan entah kenapa lagi matanya mengeluarkan kristal bening.

Aku harus segera mencari tahu sesuatu! harus! - Jungkook

.
.
.

"Bagaimana keadaannya?" tanya seorang pria paruh baya mengenakan setelan jas putih panjang ala dokter kepada orang-orang yang menjaga seorang pemuda tampan di depannya.

"Tadi ada salah-satu suster yang bersikeras mendekati dia dok. Karena katanya suster itu tertarik. Tapi baru saja suster itu menyentuh bahu dia tiba-tiba saja dia berteriak dan menusuk suster tersebut hingga mati" jelas salah satu dari mereka membuat yang lainnya ngeri.

Sang pria paruh baya yang di panggil Dok tadi cuma menghelakan nafasnya lelah. Menatap dari kaca pintu besar ruangan pemuda tampan itu yang duduk di kasurnya. Sudah banyak sekali korban jiwa yang di lakukan oleh dia itu salah mereka juga sih yang sok berani dan tertarik pada pemuda tampan yang sayangnya memiliki ganguan tersebut.

"Baiklah kalian boleh pergi. Setidaknya dia sudah di beri makan dan minum kan?" tanya dokter tersebut.

"Sudah dok"

Sang dokter nganguk-nganguk lalu para bawahannya membungkuk dan berlalu pergi meninggalkan sang dokter di depan ruangan pemuda tampan tersebut. Kemudian sang dokter melirik kaca tersebut masih melihat pemuda tampan tetap berada seperti posisi awalnya tadi membuat dokter itu berlalu pergi.

Pemuda tampan itu mendudukan dirinya setelah dirasa tidak ada yang mengawasinya lagi. Dia mengeluarkan sebuah foto dimana ada sesosok laki-laki tampan dan manis tersenyum bahagia dengan sang pemuda tampan memeluk sang pemuda manis dari belakang.

"Aku merindukanmu manis. Sangat rindu. Tunggu sebentar lagi hm? kita akan bertemu lagi dan bahagia bersama. Ingat itu—

Pemuda tampan itu berucap dengan memasang seringai lebarnya.

—Jeon Jungkookie-ku"

.
.
.

"Aku merindukanmu manis"

Jungkook mendudukan dirinya dengan tiba-tiba. Nafasnya tersegal-segal, bahkan badannya basah oleh keringat.

"Shit. Suara siapa itu tadi" dengan perlahan Jungkook berdiri lalu merentangkan kedua tangannya. Merilekskan badan-badannya.

"Double shit! sepertinya aku tertidur cukup lama aku harus segera pulang" ucap Jungkook setelah matanya melirik langit yang sudah berwarna jingga. Dirinya berjalan pelan keluar dari atap sekolah dengan pikirannya yang terpenuhi oleh kata-kata dalam tidurnya tadi.

Entah kenapa aku merindukan suara di tidurku tadi. Tapi kenapa terasa nyata - Jungkook







[ TBC ]

Update lagi nih!

Ada yang nunggu nih cerita ga :3
Noh yang kalian tanyain udah muncul tuhh! pasti tau aja siapa kan keh:v

Missing ┆ TK ✔️Where stories live. Discover now