tujuhbelas

1.2K 143 58
                                    

Titttttttttttttttttttttttttttttttttttt

Dan sekarang para dokter berpacu dalam waktu sekali lagi untuk berusaha menyelamatkan Kang Seulgi.

Semua orang yang menunggu di luar ruangan menundukkan kepalanya dan berdoa agar Kang Seulgi dapat terselamatkan. Terlihat Bae Joo Hyun yang sangat terpukul mendapati keadaan orang yang sangat disayanginya sedang berjuang diantara hidup dan mati. Di dalam hatinya berjanji untuk selalu ada berada di sisi Kang Seulgi baik hidup maupun mati.

Air mata Bae Joo Hyun tak terasa mengalir dengan deras, rasa sesak di dada terasa sangat sakit membayangkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi kepada Kang Seulginya.

Sakit

Tak lama dokter pun keluar dari ruangan dan berjalan menuju para keluarga Kang Seulgi yang setia menunggu diluar ruangan.

"Maaf..... kami sudah berusaha semaksimal mungkin akan tetapi tuan Kang tidak dapat kami selamatkan....kami turut berduka" ucap dokter sambil menundukkan kepalanya memberikan rasa hormat kepada para keluarga yang terdiam tak percaya mendengarkan perkataan sang dokter.

"TIDAAKKKKKK DOKTERRRR BERBOHONG KANNNNNNN" jerit tangis Bae Joo Hyun yang langsung berlari menuju ke ruangan dimana Kang Seulgi berada dan mendapati sesosok tubuh kaku yang terbaring di ranjang berselimutkan kain putih.

Dengan lemas Joo Hyun memeluk badan Seulgi yang sudah mulai mendingin dan memukul-mukul pelan dadanya sambil terisak menangis histeris.

"BANGUNNNLAHHHH KANG SEULGI...KAMU TIDAK BISA BERBUAT SEPERTI INI PADAKU...."

"JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI"

"Aku tidak bisa hik...hik...hikkk...hidup di dunia tanpa dirimu...bangunlah sayangku"

Tangan Joo Hyun mengelus wajah lelaki yang dikasihinya, tetes demi tetes airmatanya jatuh ke wajah Seulgi. Keadaan Bae Joo Hyun sangat mengkhawatirkan sekarang ini, membuat orang yang melihatnya ikut menangis sedih merasakan kesedihan yang dialami Joo Hyun.

"Apakah sebegitu bencinya kamu padaku ini sampai tidak ingin bangun melihatku...."

"Aku tahu bahwa aku bersalah banyak kepadamu, akan tetapi sekarang aku menyadari bahwa hanya kamu yang ada di hatiku ini"

"Bangunlah Kang Seulgi..hik hik....jangan biarkan aku tinggal di dunia ini sendirian....atau....aku akan menyusulmu saja ke sana ya..." tangis Joo Hyun sambil membelai lembut wajah Seulgi dan tangannya meraih sebuah pisau yang terdapat di meja operasi.

"Aku akan menyusulmu sayangku...tunggulah aku ya..janganlah melangkah sendirian menuju surga akan tetapi tunggulah sebentar lagi ya....hik....hik" lirih Joo Hyun sambil menutup mata dan perlahan mulai mendekatkan pisau tersebut ke arah pergelangan tangan kirinya.

Dengan cepat Yuri yang melihat hal tersebut berlari ke arah Joo Hyun dan berusaha mencegah perbuatan bodohnya. Tangan Yuri mengambil paksa pisau yang sedikit lagi menggores nadi Joo Hyun dan melemparnya ke lantai.

"APA KAMU GILA JOO HYUNNNN...APA YANG KAMU LAKUKAN...SEULGI TIDAK AKAN SUKA MELIHATMU MELAKUKAN HAL SEPERTI INI...."

"BIARKAN AKU MELAKUKAN INI...HIK...HIK...TANPA SEULGI HIDUPKU TIADA BERARTI...AKU TIDAK MAU HIDUP TANPA DIRINYA.....TOLONGGG BIARKAN AKU MENGIKUTI SEULGI...BIARKAN AKU MATI SAJAAAAA.......HIK...HIK" jerit Joo Hyun yang meronta berusaha melepaskan dirinya yang dirangkul oleh Yuri guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Yeri dan Jessica pun berusaha untuk membantu Yuri menenangkan Joo Hyun yang masih histeris. Dengan menangis mereka berdua memeluk Joo Hyun yang terlihat melemah dan mulai pasrah.

Arrghhhh

Terdengar suara erangan lirih dari seseorang yang mulai tersadar, lengannya terlihat bergerak meskipun samar. Joo Hyun yang melihat hal ini langsung berlari memeluk Seulgi dan menangis tersedu-sedu, sedangkan Yuri dengan segera memanggil dokter dan suster untuk memeriksa kondisi Seulgi. Yeri dan Jessica pun mendekati Seulgi sambil menangis haru karena pada akhirnya Kang Seulgi masih bisa sadar kembali setelah melewati kematian.


"Kamu sudah sadar sayang....jangan menakut-nakuti aku lagi...saranghae...." ucap Joo Hyun sambil mengelus lembut wajah Seulgi dan mengecup keningnya.

Tangan Seulgi terulur untuk menyentuh wajah cantik Bae Joo Hyun, menatapnya sayu tanpa berkedip.

"Apakah...apakah...aku bermimpi....Bae Joo Hyun, ini pastilah mimpi karena Joo Hyun  tidak mungkin mencintaiku........." ucap Seulgi lirih.

To Be Continue............

Note: akhirnya chapter ini dapat diupload juga, semoga para readers masih menanti cerita receh ini dan semoga juga dapat menghilangkan rasa penasaran atas gantungan chapter sebelumnya. Tolong jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyak untuk menambah semangat membuat chapter selanjutnya dengan cepat.

Btw apakah chapter selanjutnya dibuat sedih atau senang? Its all ur choice my readers!!!

Salam,

Anti Karam Club



Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang