enam belas

1.1K 139 67
                                    

Titttttttttttttttttttttttttttttttttttt

Dokter dan suster yang sudah berada di ruang ICU berusaha melakukan pertolongan kepada Seulgi. Sekarang ini merupakan masa yang sangat kritis bagi Seulgi, apakah dia bisa melewati cobaan yang sangat berat ini atau tidak. Karena apabila dia tidak bisa melewatinya makan sangat kecil kemungkinan untuk sadar kembali, taruhannya menjadi manusia pohon yang hanya mengandalkan alat-alat untuk menopang hidupnya.

Sementara itu seorang laki-laki berbaju putih sedang berjalan di sebuah taman bunga dengan kebingungan. Sungguh taman itu sangatlah indah, seperti di surga. Terdapat air mancur yang berlapis emas dengan patung dua orang cupid berpose memanah. Langit terlihat bersih berwarna biru tanpa awan, terdengar kicauan burung-burung yang bernyanyi dengan riang, kupu-kupu berterbangan mengelilingi bunga-bunga berwarna warni.

Indah

Indah sekali dan nyaman

Apakah ini surga?

Lelaki itu berjalan pelan, menghirup nafas dalam seakan menikmati semua ciptaan Tuhan yang indah ini. Dalam hatinya bertanya-tanya apakah ada seseorang yang tinggal disini. Sungguh iri hatinya ingin tinggal di tempat seindah ini.

Damai

Tidak akan ada lagi kesedihan

Sambil memejamkan mata, lelaki itu berdiri di dekat pohon besar. Pikirannya beralih kepada kedua orangtuanya, Yeri adiknya dan orang yang sangat dikasihinya Irene Bae.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahunya dan membuat Seulgi berbalik. Tak terasa air matanya jatuh bercucuran, tangannya menggapai wajah orang yang berada di depannya.

Omma.........Seulgi rindu kepadamu............hik....hik.....

Appa...apakah Seulgi bermimpi...hik hik...bertemu kembali denganmu?

Mereka bertiga pun berpelukan dengan erat, air mata tak tertahankan lagi mengalir di ketiga orang tersebut.

"Anak omma sudah besar sekarang.....omma dan appa merindukanmu juga anakku sayang"

"Omma....Seulgi lelah ommaaaaa...." kata Seulgi sambil berbaring di paha ommanya dan appanya duduk di sampingnya tersenyum.

"Kenapa kamu lelah anakku sayang?"

"Aku...cape ommaaa...aku kangen kepada omma dan appa....maafkan Seulgi yang sampai sekarang tidak bisa menemukan Yeri untuk berkumpul bersama denganku....apakah omma dan appa marah kepadaku karena aku ini tidak berguna....lelaki yang tidak berguna...lelaki yang tidak bisa menepati janjinya sendiri kepada adik satu-satunya....hik hik" isak Seulgi sambil menenggelamkan wajahnya di perut sang omma.

"Kamu bukanlah anak yang lemah sayang...kamu adalah anak omma yang kuat dan baik, omma dan appa bangga kepadamu nak" ucap omma Seulgi sambil membelai lembut rambut Seulgi.

"Tapi omma anakmu ini hanyalah lelaki yang lemah buktinya aku tidak bisa mendapatkan cinta seorang gadis, mungkin Seulgi tidak pantas untuk dicintai ya ommaaaa...." lirih Seulgi berkata sambil memejamkan matanya.

"Anakku siapa yang bilang kamu tidak pantas dicintai, kamu adalah orang yang paling pantas untuk dicintai oleh siapapun...apabila gadis itu tidak mencintaimu mungkin belum saatnya gadis itu membalas perasaanmu yang tulus...akan tiba saatnya untuk gadis itu membalas semua perasaanmu anakku sayang" ucap appa Seulgi yang ikut berbicara.

"Dengarkanlah apa kata appamu anakku...bersabarlah....semua akan indah pada waktunya" kata ibu Seulgi sambil mengusap air mata yang masih mengalir di wajah Seulgi.

"Appa...omma...apakah ini surga? Apakah Seulgi boleh ikut tinggal bersama kalian disini? Seulgi amat merindukan kalian berdua............"

Bolehkah?

"Anakku sayang...tempat ini adalah dunia diantara surga dan bumi..lihatlah ke arah sana, terdapat satu gerbang berwarna emas. Appa dan ommamu akan berjalan menuju gerbang itu dan kamu boleh ikut dengan kami, akan tetapi apabila kamu ikut dengan kami maka tidak akan ada kesempatan lagi untukmu kembali ke bumi...anakku sayang. Dan lihatlah ke di seberang gerbang emas itu terdapat gerbang berwarna perak, apabila kamu berjalan ke arah sana makan kamu akan kembali lagi ke bumi" ucap appa Seulgi berkata sambil menatap dalam kedua bola mata Seulgi yang sekarang sudah dalam posisi berdiri.

Tangan omma Seulgi membelai lembut pipinya, Seulgipun memejamkan matanya menikmati lembutnya belaian seorang ibu kepada anaknya.

Sungguh demi apa Seulgi sangat merindukan belaian lembut omma kepada dirinya.

Sangat rindu

Sewaktu ommanya baru meninggal, hampir setiap malam Seulgi selalu menangis karena merindukan belaian tangan ommanya. Rasa kesepian karena ditinggalkan oleh Yeri menambah duka di hatinya. Yang Seulgi perlukan hanyalah belaian tangan ommanya, seakan dengan belaian itu Seulgi mendapatkan rasa aman dan dicintai.

"Tapi sebelumnya pikirkanlah dengan baik-baik keputusanmu ini, karena disana masih banyak orang-orang yang menunggumu, menyayangimu anakku....kamu tidaklah sendirian nak" ujar omma Seulgi.

Kemudian kedua orangtua Seulgi berjalan menjauhi Seulgi menuju pintu gerbang berwarna emas itu dengan perlahan.

"Pikirkanlah keputusanmu dengan baik anakku....appa dan omma akan berdiri disini menunggu segala keputusanmu dan apapun keputusanmu appa dan omma yakin bahwa itu adalah keputusan yang terbaik untukmu"

Seulgi memandang kedua orangtuanya kemudian berbalik melihat ke arah gerbang perak. Rasa bingung dan ragu menderanya, di satu sisi dia merasakan lelah dengan kehidupan di bumi dan ingin berkumpul bersama kedua orangtuanya. Akan tetapi di sisi lainnya dia tahu bahwa di bumi masih ada orang-orang yang mencintainya dan menyayanginya dengan tulus mengharapkan dia untuk kembali.

Seulgipun memejamkan matanya dan bayangan Irene Bae wanita yang menyakitinya pun muncul. Seulgi memegang dadanya, terasa nyeri mengingat Irene Bae.

Akhirnya dengan perlahan Seulgi mulai melangkahkan kakinya menuju gerbang.

Seulgi sudah membuat keputusannya.

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttt

"Dok....detak jantung pasien sudah berhenti"

Note: halo-halo kepada readersku yang masih setia, mohon maaf atas keterlambatan updatenya karena jujur saja author baru sembuh dari sakit dan ilham baru muncul sekarang ini makanya buru-buru author tuangkan di chapter selanjutnya....semoga chapter ini bisa mengobati rasa kangen dari para readers ya.....but please dont kill author ya.....hidup baper!!!

Salam,

Anti Karam Club dan Baper Club

Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang