"Eh ada sweetheart."

Sapaan seorang perempuan membuat Jaehyun menolehkan kepalanya kembali. Dan sekarang, Ia menemukan Mingyu yang berubah wujud menjadi perempuan pembobol jendela. Jaehyun dengan cepat menolehkan kepalanya ke sekeliling, mencari keberadaan Mingyu. Tapi nihil, Mingyu hilang tanpa jejak.

"Nyari siapa sih, Je?"
Tanya Chaeyeon sambil kepalanya mengikuti arah gerak Jaehyun.

"Ngapain lo di sini?"
Jaehyun menjawab ketus lalu melirik perempuan di sampingnya sekilas.

"Disuruh sama kata hati gue. Katanya gue harus ke taman sekarang juga. Eh ternyata ada lo, hehehe."

Si pria memutar bola matanya mendengar perkataan si perempuan. Tangannya meraih roda kursinya dengan niat kembali ke ruang rawat.

"Ett, kok langsung pergi sih, Je? Kan gue gak ganggu."
Chaeyeon dengan sigap menahan kursi roda Jaehyun. Jaehyun heran, perempuan ini terlihat seperti pasien, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa dia sakit. Tidak ada perban di tubuhnya, infus juga tidak ada. Cara dia berjalan terlihat sehat-sehat saja.

"Lo ngeganggu gue."

Chaeyeon cemberut,
"Niat gue kan baik, Je. Lo sendirian di sini, takutnya kesasar. Sebagai penghuni lama di sini ya gue merasa bertanggungjawablah nemenin lo."

"Kata siapa gue sendirian? Gue ke sini sama temen gue kok."

Perkataan Jaehyun membuat Chaeyeon mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan senyum mengejek.

"Ohyaa? Mana yang lo bilang temen lo?"

Jaehyun ikut mencari sosok Mingyu, tetapi karena tidak ketemu juga, Ia mendengus.

"Ada lah pokoknya. Udah sana lo pergi. Gue gak butuh bantuan lo."

Chaeyeon mencibir lalu perempuan itu berdiri dan menghentakkan kakinya ke tanah.

"Awas aja ya lo kalo sampe minta bantuan gue."
Katanya lalu pergi menghampiri bangku taman yang lain di mana ada sosok anak kecil di sana dan duduk di sampingnya.

Jaehyun memilih tidak ambil pusing dan setelahnya Ia melihat Mingyu berlari ke arahnya dengan wajah panik.

"Lo darima-"

"Jae jae jae!!!! Gawat Jae! Gue baru inget kalo naroh ulangan fisika gue yang nilainya 15 itu di kasur. Terus barusan nyokap gue nelpon mo nyari rol kabel di kamar gue. Mampuslah gue harus cepet-cepet dateng nih buat ngumpetin kalo gak gue gak boleh main lagi. Sorry ya Jae gue duluan! Bye!"

Jaehyun melongo menatap Mingyu yang sekarang sudah ngacir duluan dengan tas ransel yang disampirkan asal di pundaknya. Apa-apaan dia? Padahal dia yang mengajak Jaehyun keluar, dan sekarang dia yang meninggalkan Jaehyun sendirian di taman.

Dengan sedikit kesal, Jaehyun menggapai roda kursinya dan berusaha putar balik ke arah ruang rawatnya. Tetapi sialnya, kursi rodanya tidak mau digerakkan. Jaehyun sudah berusaha berulangkali tetapi hasilnya tetap sama.

Mata Jaehyun melirik ke arah Chaeyeon yang masih setia duduk membelakanginya dan bercanda dengan pasien anak kecil. Masa Jaehyun harus meminta bantuannya? Kan gengsi. Tetapi di sini sudah tidak ada lagi yang bisa Ia minta bantuan. Di taman sekarang hanya ada Jaehyun, Chaeyeon, pasien anak kecil yang duduk di samping Chaeyeon, dan sepasang kakek nenek yang duduk di bangku lain. Tidak ada suster di sekitar taman. Akhirnya dengan berat hati dan menelan semua gengsinya, Jaehyun memutuskan.

"Chaeyeon."

Si empunya nama menoleh. Ia memicingkan mata ke arah Jaehyun yang sekarang justru sibuk mengarahkan matanya ke arah lain.

Gadis itu mengangkat bahunya karena merasa mungkin Ia salah dengar. Tetapi saat akan kembali ke posisi semula, Jaehyun memanggilnya lagi, kali ini lebih jelas dan matanya menatap ke arah Chaeyeon.

"Jung Chaeyeon."

Chaeyeon akhirnya mengangkat kedua alisnya seolah bertanya 'Apa?'

Jaehyun mengarahkan tatapannya ke arah kursi roda yang Ia naiki. Tetapi gadis itu masih belum mengerti dan malah mengerutkan dahinya bingung.

"Apaan sih?"

Pertanyaan Chaeyeon membuat Jaehyun menghela nafas keras. Ia mengarahkan kembali tatapannya ke arah Chaeyeon.

"Bantuin."

tbc

hai hai hai halo!
aku balik lagi nih hehe, gatau ya kalo alurnya makin ga jelas gini+sorry kalo ada typo atau semacamnya. Makasih yang udah baca+vote di chapter2 yang sebelumnya! Seneng lo rasanya wkwk, jgn lupa vote lagi dan comment di chapter ini ya! Thank you~

Tertanda,
Aku, bucin Jaeyeon

Hello | JaeyeonWhere stories live. Discover now