2 : Bertemu Lagi

474 57 5
                                        

Sepeninggal perempuan aneh itu dari kamarnya, Jaehyun akhirnya memilih untuk tidak ambil pusing karena menurutnya Ia tidak akan bertemu perempuan itu lagi. Jaehyun hanya berdiam di dalam kamar sendirian. Orangtuanya tadi pagi berangkat ke kantornya masing-masing setelah dipaksa oleh Jaehyun. Karena semenjak Ia dirawat, orangtuanya selalu standby di ruang rawatnya. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada anak sematawayang mereka. Jung Jaehyun memang benar-benar dimanja.

Jaehyun menunggu Mingyu datang. Hari ini hari Jum'at, sekolah mereka pulang lebih awal setiap hari Jum'at. Jadi Mingyu memutuskan untuk langsung menjenguk Jaehyun siang ini sepulang sekolah. Katanya Ia mau mengajak teman-teman yang lain juga, tapi langsung ditolak Jaehyun karena Ia malu kalau ketahuan patah tulang hanya gara-gara tidak bisa parkour.

Dua puluh menit kemudian, Jaehyun kembali mendengar suara ketukan.

TOK TOK TOK

Kepalanya langsung menoleh ke arah jendela. Kosong. Aman.

"Masuk."

Pintu itu bergeser terbuka dengan cepat. Dan muncullah sahabatnya yang tinggi menjulang. Kim Mingyu. Mingyu mengulurkan tangannya dan langsung disambut oleh Jaehyun. Biasa, tos basa-basi khas anak laki-laki.

"Untung beneran lo, Gyu."

Mingyu mengangkat salah satu alisnya mendengar perkataan Jaehyun.

"Emang selain gue ada lagi yang mau dateng?" tanyanya kemudian menarik kursi untuk duduk di samping ranjang.

"Tadi ada cewe masuk kamar gue, kayanya dia pasien juga deh soalnya make seragam rumah sakit kaya gue gini. Dia masuk lewat jendela. Rambutnya panjang, putih juga kaya gue gak kaya lo."
Jaehyun mengarahkan telunjuknya ke arah jendela.

Mingyu mengikuti arah telunjuknya, tetapi kemudian mendengus menyadari sesuatu. Ditatapnya Jaehyun dengan sengit.
"Bisa gak kalimat terakhirnya gak usah bawa-bawa gue?"

"Gak."

"Tapi gue serius, Gyu. Tadi ada cewe masuk sini."

Mingyu lalu menghela nafas sambil melepas ranselnya.
"Yaudahsih bro, palingan juga penunggu sini. Mana ada pasien apalagi cewe manjat-manjat jendela gitu. Apa kalo gak mungkin efek tulang-tulang lo patah kali makanya halusinasi."

Jaehyun memukul kepala lelaki di sampingnya.
"Gak ada hubungannya goblok!"

Si pemilik kepala meringis dan mengelus kepalanya.
"Lo tuh lagi sakit ngomong yang bagus-bagus aja kenapa sih? Diperlambat kesembuhan lo baru tau rasa!"

Jaehyun bersiap untuk memukul kepala sahabatnya lagi, tetapi kali ini Ia dengan sigap menghindar.

"Udah ah, sensi banget sih lo. Keluar aja yok, biar lo menghirup udara Jum'at siang yang segar ini."

Jaehyun akhirnya menyetujui ajakan sahabatnya itu. Tetapi Ia masih harus didorong menggunakan kursi roda karena bagian tulang rusuknya masih sakit. Untuk naik ke kursi roda dan duduk saja sebenarnya masih sakit, tetapi karena Ia sudah benar-benar bosan di kamar, jadi terpaksa ditahan saja.

Mingyu mendorong kursi roda sampai di taman rumah sakit. Mereka berhenti kemudian Mingyu mendudukkan dirinya di bangku taman berwarna putih itu.

"Lo ngapain sih ngajak gue ke taman gini? Geli tau gak berduaan di sini sama lo. Ntar dikira yang aneh-aneh lagi."
Semprot Jaehyun sambil menatap lelaki di sampingnya sinis. Sementara yang ditatap ikut menatapnya tak kalah sinis.

"Ya terus lo mau gue ajak kemana hah? UGD?"

Jaehyun hanya mendengus kemudian menolehkan kepalanya ke arah lain. Malas melihat wajah Mingyu lama-lama. Ia jadi heran kenapa bisa dirinya bersahabat dengan makhluk bernama Kim Mingyu. Padahal setiap bertemu mereka pasti adu mulut.

Hello | JaeyeonWhere stories live. Discover now