🌺 11 🌺

2.2K 118 5
                                    

Saat menunggu selama dua puluh menit dan Crys masih belum juga keluar. Nic habis kesabaran.

"Crys." Panggil Nic sambil mengetuk kamar mandi tempat Crys berada.

Crys langsung waspada saat mendengar Nic yang mengetuk pintu kamar mandi dan memanggil namanya.

"Crys. Buka pintu ini."

"Kamu mau apa Nic?" tanya Crys cemas.

"Tidak ada, hanya saja kamu sudah terlalu lama di dalam dan aku butuh kehangatan."

"Kamu bisa menggunakan selimut Nic jika butuh kehangatan." Balas Crys manis.

Dan Nic hanya tertawa lepas menanggapi ucapan Crys. "Sayangnya yang aku butuhkan saat ini cengkeramanmu saat aku berada di dalam tubuhmu Crys, bukan cengkeraman selimut." Balas Nic kemudian.

"Ayo, Crys buka pintu ini."

"Aku tidak mau. Kamu baru melakukannya dua kali Nic, apa kamu tidak pernah puas?" tanya Crys kesal.

"Berhubungan dengan dirimu, aku tidak akan pernah puas. Malah aku akan meluangkan waktu bercinta setiap jam denganmu jika kamu mau."
Mau tidak mau gairah menyerbu Crys mendengar perkataan Nic. Tapi dirinya tidak akan menyerah hanya karena tubuhnya ingin merasakan bercinta dengan Nic setiap jam. Biarkan saja hanya tubuhnya yang bersikap murahan. Tapi dia tidak akan membiarkan pikirannya juga bersikap murahan.

"Crys!" peringat Nic kemudian karena masih tidak mendengar Crys bergerak membuka pintu.

"Aku peringatkan Crys kamu tidak pernah akan lolos dariku, apa kamu tidak belajar Crys? Dan jika kali ini aku harus mendapatkanmu lagi dengan cara paksa maka hukumannya akan lebih parah dari sebelumnya."

"Memangnya hukuman apa lagi yang bisa lebih parah?" tanya Crys masih dengan keras kepala tidak mau mengikuti kemauan Nic.

"Mungkin aku akan kembali mengikatmu di ranjangku dan membuat Junior kembali menikmati kewanitaanmu lebih lama lagi sampai kamu berteriak minta ampun."
Crys tahu yang Nic maksudkan dengan Junior adalah alat yang berbentuk seperti mix itu.

Tanpa bisa Crys cegah dirinya merasakan desiran aneh saat mengingat hal itu. Tapi dia tidak mau jika harus merasakan alat itu hingga membuatnya memohon ampun. Karena siksaan kenikmatan dari getaran alat itu tidak akan berhenti sampai Nic mengangkat alat itu darinya. Jadi sebaiknya kali ini dia menuruti kemauan Nic.

Dengan terpaksa Crys keluar dari bathtub dan membukakan pintu kamar mandi.

"Aku tadi berharap kamu tidak akan membuka pintu ini Crys jadi aku bisa mendengar jeritan nikmatmu lagi saat di siksa olehku dan jeritan-jeritanmu membuatku sangat bergairah kemarin." ujar Nic saat Crys membuka pintu.

"Dasar mesum!" Bentak Crys.
Nic kemudian meraup Crys ke dalam pelukannya dan mencumbu bibirnya.

"Mungkin aku bisa membuatmu memohon tanpa alat itu." Bisik Nic di bibir Crys dan kembali mencumbunya.

"Nic." Ucap Crys setelah berhasil mendorong agar Nic melepaskan ciumannya.

"Apa kamu tidak lelah setelah bercinta dua kali?" tolak Crys lagi saat Nic malah menindih dirinya di dinding kamar mandi.

"Aku tidak akan pernah lelah bercinta denganmu. Mungkin suatu hari aku akan bosan. Tapi tidak sekarang. Kamu pilih saja Crys bercinta suka rela denganku atau kamu lebih suka aku harus menaklukkanmu lagi seperti sebelum-sebelumnya? Tapi ingat jika kali ini aku harus menaklukkanmu lagi. Maka aku akan bercinta denganmu hingga esok hari."

"Baiklah." Pasrah Crys karena tidak ingin membuat Nic memaksanya kerja lembur hingga esok hari.

"Kita akan melanjutkannya lagi setelah makan. Aku sudah menyuruh pelayan membawakan kita makanan."

My Husband is Not My Husband by Yessy Lie (Wayne Family, 1) (ADA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang