Episode 11

376 38 0
                                    

Taeyeon berdiam diri dalam kesunyian malam menjelang pagi itu. Ia menatap tabung biru yang berada di ruangannya dan memandangi Seolhyun di dalam sana.

Hari itu, Taeyeon sedang berada di bawah kendali halusinasinya, Ia mengambil topeng di dalam ruang pribadinya di kampus itu. Dengan pakaian serba hitam, Ia berjalan mendekati pintu lift lantai sembilan dan sudah siap menyambut yeoja yang menjadi targetnya.

Ting . . .

KHAAAAA !!!!

Ia membungkam hidung Seolhyun dengan obat bius dan membawanya menuju ruang pribadi. Ia memasangkan sejumlah selang yang membantu Seolhyun tetap hidup selama berada di tabung yang Ia beri nama Capsule of Life.

Selesai dengan Seolhyun, Ia bergegas keluar dari ruangan pribadinya dan berjalan ke arah toilet dan tanpa sengaja Ia bertemu dengan Irene. Ia pun kembali bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun.

Ia melihat ke arah Jessica yang berada di dalam tabung.

Taeyeon sudah memperhatikan Jessica sejak lama, mahasiswa prodi tata busana itu tidak cukup menarik untuk Taeyeon. Tetapi, Ia tahu jika yeoja itu sedikit mengagumi dirinya. Karena karakter Jessica yang terlihat dingin dan misterius, Taeyeon berniat untuk menjadikan Jessica salah satu 'koleksi'nya dan hal itu baru terwujud saat malam kelulusan.

Ia tidak menggunakan topeng untuk membawa Jessica ke dalam ruangannya, Ia langsung membius Jessica dengan obat. Selain menjadikan Jessica sebagai koleksinya, Ia juga menjadikan Jessica sebagai alat pancing untuk Tiffany.

Namun, semua itu seolah runtuh. Niat halusinasi itu gagal karena Taeyeon tidak bisa melakukan apapun saat Ia berhadapan dengan Tiffany, bahkan Ia tidak menemui halusinasi dalam dirinya.

Taeyeon memejamkan matanya dan Ia menghela nafasnya. Ia melihat bingkai kecil di meja kerjanya dan mengambil bingkai itu.

You can survive with the right woman. Find and take your seat as an owner of this University !

Tulisan tangan itu adalah milik ayah Taeyeon. Selama ini Taeyeon selalu menghindari takdirnya sebagai pemilik dari Gu University, Ia selalu membiarkan Irene mengambil alih segalanya.

" Let's end this freak'in world. ", ucap Taeyeon yang langsung mematikan segala fungsi Capsule of Life dan mengeluarkan Seolhyun terlebih dulu.

Ia membawa Seolhyun keluar dari ruangan dan melihat ke sekitar lorong. Ia berencana untuk meletakan Seolhyun di lorong lantai sembilan, sehingga semua orang beranggapan jika Seolhyun benar-benar baru ditemukan, setelah itu Ia kembali untuk melepaskan Jessica.

Ketika Taeyeon hendak membawa Jessica keluar dari ruang pribadinya, langkahnya terhenti dan Ia melihat Irene berdiri di depan pintu ruang pribadinya.

" Irene. ", gumam Taeyeon.

Dalam keheningan, Irene memandang Taeyeon dengan mata yang mengisyaratkan kekecewaannya.

" Tae . . . ", ucap Irene.

Taeyeon melihat ke wajah Jessica yang masih belum menyadarkan diri.

" Wae ? ", tanya Irene.

" Kau tidak mengerti. ", jawab Taeyeon.

" Tell me. ", ucap Irene.

Taeyeon menundukan kepalanya dan memejamkan matanya. Ia berjalan membawa Jessica keluar dari ruangan.

" Kau tidak akan pernah mengerti. ", ucap Taeyeon sebelum meninggalkan ruangan itu.

Irene hanya terdiam dan memejamkan matanya. Air matanya mulai membasahi wajahnya.

Sementara itu, hari mulai berganti pagi dan beberapa mahasiswa keluar dari aula menuju lapangan. Taeyeon meletakan Jessica di dekat ruang kesehatan, tempat mereka terakhir kali berbicara.

" Mianhae, Jessica. ", ucap Taeyeon sambil berjalan mundur menjauhi Jessica.

Ketika Taeyeon berbalik arah, Ia terdiam karena melihat Tiffany yang sedari tadi berdiri memandang ke arahnya. Ia melihat wajah Tiffany yang terkejut dengan apa yang dilakukannya. Ia menundukan kepala dan merasakan penyesalan pada dirinya.

" JESSICA ! ", ucap Tiffany sambil berlari ke arah Jessica yang masih tidak sadarkan diri.

Taeyeon melihat Tiffany memeluk Jessica dan mencoba untuk membangunkan Jessica. Ia tahu jika Jessica tidak akan sadarkan diri secepat itu karena obat bius yang diberikannya cukup keras.

" Apa yang sebenarnya terjadi ?! ", tanya Tiffany sambil melihat ke arah Taeyeon.

Taeyeon hanya bisa terdiam dan Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada Tiffany.

" Apa kau yang sudah menyebabkan Jessica seperti ini ?! ", tanya Tiffany yang langsung berdiri dan memukul Taeyeon.

Taeyeon hanya memasang badan dan tidak memberikan perlawanan apapun.

" JAWAB AKU, KIM TAEYEON! ", ucap Tiffany.

" Mianhae. ", jawab Taeyeon.

Tiffany terdiam dan mencoba mengatur nafasnya. Ia menatap Taeyeon dengan air mata dan emosi.

" Apakah kau sejahat itu ? ", lirih Tiffany.

" . . . "

" Apakah aku salah sudah salah menjatuhkan hati ku ? ", tanya Tiffany.

Taeyeon terkejut mendengar pertanyaan itu dari mulut Tiffany.

" Jika iya, biarlah itu menjadi penyesalan terhebat dalam hidupku. ", lirih Tiffany.

" Tiffany...", gumam Taeyeon.

" KIM TAEYEON! Hands up! ", ucap beberapa namja dengan pakaian rapi sambil membawa senjata mengarah ke Taeyeon.

" M-mwo ? ", gumam Taeyeon.

Irene tidak sanggup membiarkan Taeyeon hidup dalam halusinasi, Ia tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi.

"Yeoboseyo. "

" Ne, Irene-ssi. "

" Segera datang ke Gu University bersama Elite pribadi ku. Ada yang perlu kalian amankan. "

" Arraseo. "

Beberapa namja itu berjalan mendekati Taeyeon dan Tiffany yang melihat hal itu pun panik.

" Don't make a move. ", ucap salah satu namja.

" Siapa yang memerintah kalian ? ", tanya Taeyeon.

Di saat yang bersamaan, Taeyeon melihat ke arah Irene dan Ia hanya tertunduk.

Beberapa namja itu langsung membawa Taeyeon dan berjalan melewati Irene.

" This is the end of your peek a boo. ", ucap Irene.

Seketika langkah Taeyeon terhenti dan Ia menegakan badannya lalu menatap Irene.

Seketika langkah Taeyeon terhenti dan Ia menegakan badannya lalu menatap Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

.

to be continue . . . 

Peek A BooWhere stories live. Discover now