Episode 2

320 40 5
                                    

Seolah luluh dengan suara itu, Irene meletakan kembali gelasnya dan Ia memejamkan matanya. Langkah kaki itu menghampiri Irene dengan sangat tenang dan melingkari tangannya di pinggang Irene dari belakang. Mata Irene masih terpejamkan dengan sempurna dan jari-jarinya menyentuh permukaan tangan orang itu.

Irene merasakan helaan nafas di lehernya dan bahunya terasa lebih berat. Yeoja berkulit putih itu merasa detak jantungnya berdetak sangat kencang dan orang yang berada di belakangnya tersenyum kecil karena Ia bisa mengetahui apa yang sedang dirasakan Irene saat itu.

Meanwhile . . .

Tiffany dan Jessica sedang menuju salah satu pusat perbelanjaan. Mereka mulai mempersiapkan beberapa hal untuk malam kelulusan nanti. Saat mereka sampai di pusat perbelanjaan, keduanya langsung berjalan ke toko pakaian ternama. Kegiatan mereka diawasi oleh bodyguard Mr. Jung yang selalu menemani kemanapun Jessica pergi.

" Jess, aku masih penasaran dengan ruang di ujung lorong itu. ", ucap Tiffany.

" Wae ? ", tanya Jessica.

" Aku merasa ada sesuatu yang menarik di dalam sana. ", jawab Tiffany.

" Jangan bercanda, Fany-ah.", ucap Jessica.

" Wae ? ", tanya Tiffany.

" Tidak ada seorang pun yang pernah masuk kesana. ", jawab Jessica.

" Apa ada suatu hal yang buruk ? ". tanya Tiffany.

" Aku tidak tahu. Kampus elit itu penuh dengan misteri, bahkan sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa pemilik kampus itu. ", jawab Jessica.

" Tapi ada satu yeoja yang selalu ditakuti oleh para dosen bahkan rektor kita. ", ucap Tiffany.

" Irene-ssi ? ", tanya Jessica.

" Ne. ", jawab Tiffany.

" Aku tidak tahu banyak hal tentangnya. Banyak namja yang mengatakan dia adalah yeoja yang sangat emosional. ", ucap Jessica.

" Emosional ? ", tanya Tiffany.

" Ne. Seseorang pernah melihatnya marah karena dosen yang tidak bisa mencapai ekspetasinya. ", jawab Jessica.

" Apakah dia anak pemilik kampus ? ", tanya Tiffany.

" Mungkin saja. Tapi dia tidak kuliah di kampu itu. Aku mendapatkan info jika dia adalah lulusan akselerasi dari Amerika. ", jawab Jessica.

" Dia pasti sangat pintar. ", ucap Tiffany.

" Meskipun terlihat menyeramkan. Irene bisa menahan emosinya karena seorang namja. ", kata Jessica sambil mencoba baju di kaca.

" Nugu ? ", tanya Tiffany.

The one and only . . . Kim Taeyeon . . .

* * *

Keheningan di malam hari, membuat ku sangat tenang dan bahagia. Mata ku memandang ke arah bingkai foto yang ada di dinding. Bibirku mulai menggambarkan senyum saat melihat sebuah foto.

" Jika suatu saat nanti, aku harus pergi. Pastikan dia aman bersamamu. Aku tidak ingin mendengar dia menangis. "

" Ne, appa. "

Aku tidak akan pernah melupakan kalimat itu sampai sekarang. Menurut ku tidak mungkin ada hal yang bisa membuat yeoja itu menangis, dia sangat kuat.

Tok .. Tok .. Tok ...

" Oppa. "

" Ye. "

Aku membuka pintu kamarku dan melihat dia berdiri di hadapanku.

Peek A BooWhere stories live. Discover now