Unfrozen Fire

626 87 29
                                    

Episode 29,
Unfrozen Fire

Semua objek di muka bumi ini menyimpan memori. Tidak peduli menyenangkan atau tidak, diinginkan atau tidak, setiap molekul energinya terserap dan tersimpan untuk jangka waktu yang tidak terhingga.

Waktu itu matahari bersinar terik, membakar siapa saja yang berani menantangnya. Sana memang bocah yang polos tapi pemarah luar biasa. Kadang-kadang elemen apinya menjadi tak terkendali, melahap apa saja yang disentuhnya. Tapi selama ia bersama Hanbin, bocah berelemen es itu, semuanya terkendali.

Apinya membeku oleh es Hanbin.

Hanya saja Sana tidak sadar, bahwa tidak semua api bisa dibekukan.

Hari paling laknat dalam hidup Sana, ketika amarah itu berkecamuk memakan seluruh akal sehatnya, hari terakhir ia melihat Hanbin karena perbuatannya. Sampai kapanpun, Sana tak kan berhenti mengutuk hari itu.

Netranya terbuka menatap langit di atas kepala tempat bintang tumpah ruah. Ia bangun mendudukkan diri. Napasnya memburu mengingat setiap detail memori dua belas tahun silam.

"Kau menghindariku lagi," Sana menoleh ke arah pria dengan surai hitam itu. Ia kembali memandang perapian sementara Taehyung mendekat, menemaninya duduk di depan api yang sengaja Sana hidupkan.

Tidak ada pembicaraan beberapa detik setelahnya. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing seperti tidak ingin api itu merekam segalanya.

Sana menoleh ke samping memandang profil Taehyung dari samping. Terkadang ada fragmen dari masa lalu yang mendesaknya untuk berhenti membersamai Taehyung. Pria berelemen es itu, yang membuatnya jatuh cinta berulang kali.

"Taehyung, kita sampai di sini saja ya!" Pria itu menoleh seketika. Ia hanya mengulum bibir, sama sekali tidak terkejut dengan kekhawatiran Sana yang menderanya belakangan ini.

"Kenapa kau takut?" Taehyung tersenyum getir. "Kau tidak percaya aku bisa membekukan apimu?"

Sana menggeleng. Hukum alam tidak akan pernah bisa diingkari. Es adalah fase tertinggi dari air yang membekukan api merah, fase terendah dari elemen pembakar itu.

"Kau tidak bisa membekukan api biru, Tae."

"Aku akan kendalikan api itu!" ujar Taehyung.

Pernah dengar nama avatar? Si pengendali empat elemen itu? Faktanya mengendalikan satu elemen saja tidak semudah menggerakkan jemari karena masing-masing memiliki karakter dan kau harus masuk ke dalamnya.

Tentu semua ingin menguasai lebih dari satu elemen tapi setiap kepala punya limit masing-masing. Konsekuensinya tidak main-main. Jika gagal, kemungkinan baiknya hanya gila. Paling buruk adalah kehilangan kehidupanmu yang hanya sekali.

"Dan kau yang akan mengajariku!" kata Taehyung lagi.

**

Ini udah lama banget di draft aku, pengen aja kupublish wkwk

Ini emang sangat pendek, tp mau tau dong apa yg terbayang di benak kalian pas baca yg satu ini? Perasaannya atau... mau menebak storyline nya juga boleh hehe

Aslinya ini ada plot twist wkwk

MoonwakeWhere stories live. Discover now