eight

2K 337 33
                                    

Setelah selesai meminum minuman hangat Jinhwan berniat mengajak Jennie kembali kerumahnya, namun seolah tau apa yang Jinhwan katakan Jennie segera merengek untuk berjalan jalan sebentar.

"Ya, Kumohon" rengek Jennie.

"Lihat jam Jennie, sekarang sudah jam 1 pagi" ucap Jinhwan tentunya dengan nada lembut. Inilah salah satu sifat yang gadis itu suka dari Jinhwan, Jinhwan tidak pernah sekalipun membentak wanita. Menurut Jinhwan wanita adalah makhluk yang rentan terhadap bentakan, dan wanita adalah sosok yang harus sangat dijaga. Jika seorang wanita tidak ada bagaimana Ia bisa melihat indahnya dunia?

"Kumohon"

"Tetapi berjanjilah padaku, setelah ini Kau harus benar benar kembali" ucap Jinhwan.

"Aku berjanji!" ucap Jennie tersenyum.

Setelah membayar tangan Jinhwan menggenggam tangan Jennie lembut, lalu menarik Jennie kedalam mobil.

"Mau kemana?" tanya Jinhwan.

"Hanya berjalan jalan, terserah padamu"

· We Just Friends ·

Seolah tuli Taeyong menghiraukan celotehan Bona, Ia bahkan beberapa kali melirik ponselnya berharap ada jawaban dari Jennie. Sudah 30 menit Ia mengirimkan pesan namun belum ada jawaban, bahkan dibaca saja tidak.

"Kau kemana Jen?" batinnya.

"Taeyong awas!" seru Bona.

Citt...

Keduanya membuang nafas lega, lalu Bona menatap Taeyong tajam.

"Ada apa denganmu?! Kau hampir saja membunuhku!" cerca Bona.

Lagi lagi Taeyong diam, membuat Bona kehabisan kesabaran.

"Tidak becus!"

"Bo-"

"Lebih baik kau turun dari mobilku, aku tidak ingin berdebat denganmu. Lebih baik aku mencari Jennie" ucap Taeyong tegas.

"Apa mak-"

"Kubilang turun"

Duagh!

Tanpa berbasa basi Taeyong menarik gas nya cepat meninggalkan Bona ditengah jalan.

Ia mengarahkan mobilnya pada tempat dimana Ia tadi membiarkan Jennie sendiri.




























































Disana sudah sepi, kendaraan yang terparkir tidak sebanyak tadi. Bahkan bisa dihitung, Ia mengedarkan pandangannya mencari Jennie namun nihil.

Taeyong membuka lockscreen ponselnya, mencari nama Jennie dan segera menelponnya.

Tidak ada jawaban.

Klik.

Jennie

Kau dimana?
01.11

Sudah dirumah?
01.18

Maafkan aku tadi membentakmu, dan meninggalkanmu disana
01.24

Kau ada dimana bodoh? Berhenti membuatku cemas
01.48
Sent

Berulang kali pria itu memukul stir mobilnya, lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.

Tak sengaja iris matanya menangkap Jennie tengah berjalan dengan tangannya yang Jinhwan genggam. Rahang pria itu mengeras, Taeyong segera turun dari mobilnya.

Dengan cepat Ia meraih tangan Jennie membuat sang empu terkejut.

"Pulang sekarang" ucapnya dingin.

"Tidak mau" jawab Jennie.

Taeyong mulai menarik tangan Jennie membuat sang empu mulai kesakitan.
"Pulang bersamaku, ini sudah malam" cercanya.

"Aku tidak mau! Jinhwan bersamaku" balas Jennie.

"Sudah kubilang pulang bersamaku bodoh!" seru Taeyong.

Duagh.

"Jangan hanya berani pada perempuan, jika kau menyebut dirimu laki laki maka kau tak akan membentak perempuan apalagi berbuat kasar padanya" ucap Jinhwan pelan namun terdengar dingin.

Tangan Taeyong segera ditepis kasar oleh Jinhwan, dengan lembut Ia menarik tangan gadis itu.

"Jennie pulang bersamaku, akan kupastikan aku tidak akan meninggalkannya sendiri" ucapnya sengit.

"Brengsek" gumam Taeyong.

· We Just Friends ·

"Ternyata kau hebat ya, meski tubuhmu terbilang mungil untuk ukuran laki laki tetapi dirimu begitu berani" puji Jennie sementara Jinhwan hanya menjawab dengan senyuman.

Pria itu menghentikan mobilnya lalu menarik Jennie agar lebih dekat dengannya. Bibir pria itu dibiarkan menempel pada kening Jennie.

Jennie yang merasakan pipinya mulai memanas segera menutupinya dengan kedua tangannya.

"Aku tak akan membiarkan Taeyong kasar padamu" ucapnya lembut.






· We Just Friends ·

©gshanhs,2019.

tbc

We Just Friends ft Jenyong ✔Where stories live. Discover now