seven

2K 326 36
                                    

Kini mobil Taeyong terparkir rapi di depan toko obat tradisional tentu saja untuk membeli obat pereda mabuk, memang dasarnya Taeyong ini malas bukannya membuatkan sup pereda mabuk.

Taeyong menatap Jennie lembut, lalu mengusap kepala Jennie. Bibir tipisnya menempel pada bibir Jennie lalu melumatnya lembut, hanya sebentar. Taeyong ini pria normal Ia pasti menginginkan hal lebih.

Taeyong menatap wajah Jennie lalu mengusap wajah Jennie dengan tangan halusnya. Ia tersenyum manis, melihat tingkah temannya yang sudah mabuk sangat menggemaskan. Bahkan ketika Ia mencium gadis itu, Jennie hanya merespon dengan membulatkan matanya dan pipinya yang memerah.

"Kau tunggu disini ya, aku turun sebentar membeli obat pereda mabuk untuk mu" ucap Taeyong.

Jennie mengerang lalu menahan tangan pria itu, menatap pria itu dengan matanya yang sayu akibat mabuk.

Jennie mengusap rahang tajam pria itu lalu menyandarkan tubuhnya pada dada pria itu. Gadis itu mempoutkan bibirnya lucu, membuat Taeyong gemas sendiri.

"Disini saja, jangan tinggalkan aku" rengek Jennie pada Taeyong.

"Aku hanya sebentar Jennie" ucap Taeyong.

"Tetap saja, disini saja!"

"Jennie!" bentak Taeyong.

Bentakan Taeyong berhasil membuat Jennie melepaskan tangannya yang tadinya di tangan pria itu. Mata Jennie mulai berair dan detik selanjutnya gadis itu menangis.

"Kau membentakku! Aku benci dibentak! Aku membencimu!" teriak Jennie lalu membuka pintu mobil dan mulai berjalan meskipun sempoyongan.

Taeyong yang melihatnya hanya mendengus, Ia berniat untuk mengejar gadis itu namun panggilan masuk menghentikan aksinya.

Incoming call from Bona.

"Kau dimana?"

"Aku di toko obat tradisional"

"Jemput Aku bisa? Aku terjebak di club"

"Baiklah, tunggu aku"

Klik.

Pada akhirnya Ia meninggalkan Jennie yang masih mabuk berjalan sendiri ditengah malam.

Bodoh.

· We Just Friends

Taeyong kembali ke club untuk menjemput Bona atas permintaan gadis itu.

Ia melihat pria yang bersama Jennie tadi masih duduk manis dimeja sana. Jinhwan yang melihat Taeyong sendiripun menghampiri pria itu.

"Oh kau yang tadi menjemput Jennie bukan? Lalu dimana Jennie?" tanya Jinhwan.

Taeyong terdiam, Ia baru ingat jika Ia meninggalkan Jennie yang mabuk.

"Aku lupa!" ucap Taeyong.

"Ada apa?"

"Aku meninggalkan Jennie di toko obat tradisional" ucapnya pelan namun terdengar oleh Jinhwan meskipun samar samar.

Dengan cepat Jinhwan mendorong tubuh Taeyong hingga pria itu sedikit mundur. Dengan tangan kekarnya Ia memukul pipi Taeyong.

"Brengsek" ucap Jinhwan tegas.

Dengan cekatan Jinhwan mengambil kunci mobil nya di meja sana, lalu pamit pada yang lainnya.

"Sampai Jennie terluka aku tak akan segan segan menhabisimu" ucapnya tegas dengan matanya yang menatap mata Taeyong tajam.

Baru saja Taeyong ingin menyusul Jinhwan, suara Bona menginterupsinya.

"Taeyong!"

· We Just Friends ·

"Kau baik baik saja Jen?" tanya Jinhwan setelah menemukan Jennie tengah terduduk memeluk lututnya disebuah kedai kecil.

"Aku hanya kedinginan Jinhwan.." jawab Jennie dengan bibir yang bergetar.

Jinhwan yang mendengar segera melepaskan jaket yang sedikit tebal lalu dipasangkan ke bahu gadis itu, tak sampai sana Jinhwan juga memeluk tubuh Jennie agar gadis itu merasa hangat.

"Bagaimana?" tanya Jinhwan lembut.
"Lebih baik" ucap Jennie pelan.

"Mau pulang?" tanya Jinhwan.

"Tidak, aku ingin minuman penghangat tubuh"

"Jahe?"

"Boleh" balas Jennie.

· We Just Friends ·

©gshanhs,2019.

tbc

We Just Friends ft Jenyong ✔Where stories live. Discover now