04.

39.3K 718 10
                                    

Alex menggenggam erat tangan flavia keluar dari kelasnya karena bell pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu sahabat-sahabatnya berada dibelakang mereka berdua bukan seperti bos dan bodyguard tapi sudah seperti gerombolan pasukan yang ingin tempur melawan penjajah. Riri dan Risha yang keluar dari kantin melihat para gerombolan itu diam ditempat lebih tepatnya riri yang diam sedangkan risha melongo.

"Tutup tuh mulut! Di cipok nyamuk baru tahu rasa lo!"

Itu bukan riri yang ngomong, bukan. Melainkan risky teman baru mereka berdua.

"Berisik lo!" Ketus risha.

"Lo berdua ngapain disini kok belum pulang? Lagi lihatin orang pacaran ya?" Ujar risky sok tahu.

"Haduh! Lo tuh jadi cowok sok tahu banget sih, Ris! Mendingan sekarang lo pulang aja gak usah ganggu kita berdua!"

"Ah gak asik lo! Ri kita pulang aja yuk?" Ajak risky ke riri.

"Riri itu pulangnya sama gue! Lo pulang sendiri aja sana!" Usir risha.

"Dasar nenek lampir!" Gerutu risky.

"Bodoamat!" Ketus risha lalu menarik tangan riri lalu pergi meninggalkan risky.

Sampainya diparkiran risha melihat gerombolan tadi baru saja keluar dari parkiran.

"Yah gue ketinggalan si babang deh"

"Ya ampun risha! Kita pulang aja lagian besok kamu masih bisa ketemu kak carl!" Keluh riri.

"Baiklah. Ya udah yuk kita pulang gue anterin lo ya sekalian gue mau cerita kejadian tadi pas gue dihukum kak alex!"

Riri mengangguk lalu mereka berdua masuk ke mobil milik risha dan pergi pulang meninggalkan parkiran.

****

Di mansion keluarga Donson.

Alex-Flavia dan Carl baru saja sampai mereka bertiga tidak menemukan kedua orangtuanya mereka bertiga merebahkan tubuhnya disofa.

"Astaga! capek banget" keluh alex sambil memijat pelipisnya.

"Kok mommy sama daddy gak ada sih tumben banget" gumam flavia. Flavia mengambil ponselnya untuk menghubungi nesya.

"Hallo sayang , ada apa?"

"Mommy sama daddy dimana sih kok gak ada di mansion?"

"Mommy sama daddy masih di rumah tante cindyla sayang"

"Ngapain disitu mom?"

"Tante cindyla lahiran anaknya yang ketiga sayang. Nanti setelah istirahat dan makan kamu , alex sama abang kesini ya?"

"Hah? Buat apa mommy Flavi males keluar"

"Ya sudah tidak papa kalian jaga rumah saja nanti mommy sama daddy pulang jam 8 okey"

"Baiklah, bye mom."

Flavia pun menaruh ponselnya dimeja lalu melihat tempat duduk carl yang sudah kosong beralih ke arah alex yang sedang menatapnya.

"Dimana mommy?" Tanya alex.

"Dirumah tante cindyla katanya mereka pulang jam 8 nanti" jawab flavia.

"Baiklah. Sekarang ayo kita ke kamar aku ingin beristirahat disana saja"

Flavia mengangguk lalu mengikuti alex menuju ke kamar flavia. Sesampainya dikamar alex langsung menidurkan tubuhnya ke ranjang disusul flavia mereka berdua pun berpelukan mesra sambil saling menatap satu sama lain.

"Kenapa sih kamu cantik banget" kata alex.

"Please deh, gak usah gombal gitu. Tapi tunggu sejak kapan kamu jadi sering menggombal seperti ini?"

"Sejak kapan ya? Entah, aku lupa. Mungkin ini efek punya sahabat-sahabat somplak jadi aku ketularan."

"Apa nyambungnya punya sahabat somplak sama sering menggombal?"

"Aku juga gak tahu honey." Ujar alex sambil mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya didada flavia.

Flavia mengusap lembut punggung alex dan memikirkan kenapa dirinya bisa mencintai laki-laki seperti alex. Kadang flavia bingung dengan sifat dan sikap alex saat bersamanya saja dan saat berbaur dengan orang lain sikap sifatnya sungguh berbeda 180° celcius. Ditempat umum alex memang ramah dan tersenyum kepada orang lain tapi dia terlalu cuek untuk mengurusi cewek-cewek centil yang dengan terang-terangan mendekatinya dan parahnya ada juga yang menembaknya. Berbeda jika sedang bersamanya alex menjadi lebih manja, suka merengek gak jelas, possessif, terlalu peka, kadang somplak, dan masih banyak lagi hingga flavia tidak bisa menyebutkannya satu-satu. Tapi dia tidak pernah menyesal telah mencintai laki-laki seperti alex karena dia tidak pernah sama sekali menyakiti hatinya itulah yang membuat flavia benar-benar mencintai alex tidak ingin kehilangannya.

"Aku mencintaimu Alex" bisik flavia lalu mengecup puncak kepala alex dengan lembut dan ikut menyusul alex kedalam mimpi sambil mempererat pelukannya.

💗💗💗

TBC

.
Vote n komen❤

.

See youuuuu:*

BABY ALEX [on hold]Where stories live. Discover now