38| rintangan

284 35 5
                                    

Yerin menatap langit langit kamarnya-entah sudah berapa dus tisu yang dia habiskan dengan sampah yang berserakan di setiap sudut kamarnya.

Ia menangis sesenggukan tanpa henti membuat kedua matanya bengkak dan hampir tidak bisa membuka mata.

"Apa Daniel selingkuh?."

Hanya pertanyaan itu yang terlintas dipikiran Yerin akan peristiwa tadi sore,hingga kini Daniel bahkan tidak mengirimnya pesan atau sekedar menengok ke sebrang jendela.

Yerin menyeka air matanya dan meyakinkan dirinya bahwa itu semua tidak benar,Daniel tidak mungkin menduakannya.mungkin

Dilain tempat Daniel yang sedang dibantu Hyena sibuk mempersiapkan sebuah kejutan yang tidak bisa ditebak atau diduga duga oleh seseorang yang ia tuju.

"Bagaimana Hye apa kado kadonya udah pada siap?."tanya Daniel ketika hyena malah sibuk memainkan handphone nya.

Sebenarnya Daniel tidak sakit ia hanya mengada ada agar bisa bolos sekolah karena menurutnya moment ini adalah moment langka dalam hidupnya.

Hyena melirik dan mematikan handphone nya.

"Ah iya, sebentar sedikit lagi."kata hyena sembari mulai memegang bungkus kado dan gunting.

"Eh Yerin enggak tahu kan tentang ini?."tanya Daniel disela sela ia memasangkan sebuah riasan diarea ruangan.

Hyena menggeleng."enggak cuman tadi dia sempet ke kelas nyariin Lo,kayaknya dia kangen deh sama lo."goda hyena.

Daniel hanya tersenyum dan semakin bersemangat menyelesaikan semuanya.

"Oh ya Niel,udah beres neh gue balik ya."seru hyena.

Daniel melirik dan segera turun dari tangga ia menghampiri hyena."yaudah ayo gue anter sampe depan."

"Aelah anter segala gue bisa sendiri."kata hyena sambil membereskan barang barang yang berserakan.

"Udah ini sama gue beresinnya,makasih loh Lo udah mau bantuin gue."hyena mengangguk dan berjalan menuju ke depan rumah Daniel.

Daniel membuntuti dari belakang sekalian dia ingin melihat Yerin sudah pulang sekolah apa belum.

Hyena berbalik tat kala dia melihat pagar rumah Daniel sudah didepan mata."gue balik ya."kata hyena dan dihadiahi anggukkan Daniel.

"Iya hati hati."jawab Daniel sembari membukakan pagar untuk hyena.

Hyena mengangguk sembari berdehem namun baru saja ia melangkah keluar kakinya tak sengaja keseleo dan akhirnya kehilangan keseimbangan.

Segera Daniel menangkap hyena agar tidak terjatuh.

"Daniel."

Daniel menoleh mendengar suara lirih yang menggila namanya,sontak mata Daniel membulat sempurna dengan hyena yang masih dipangkuanya.

"Jadi dia selingkuhan kamu."kata Yerin menahan tangisannya yang sudah memaksa keluar.

Daniel membenarkan posisi hyena dan keluar menghampiri Yerin yang mematung disana.

"Yerin..Yerin..aku bisa jelasin."kata Daniel.

Yerin menggeleng dengan tangannya yang meminta agar Daniel jangan mendekatinya.

"Stop..kamu enggak usah jelasin apa apa lagi,semua udah jelas.kita putus."

Damn!Daniel terdiam menatap kepergian Yerin wajahnya memanas dan ingin sekali berteriak menjelaskan semuanya,tapi untuk apa jika semuanya berakhir.

"Yerin."panggil Daniel berulang kali didepan rumah Yerin dan hyena sebagai saksi hanya bisa menunduk karena sudah membuat dua insan itu salah paham dan akhirnya berpisah.

Hyena berjalan mendekati Daniel yang mulai putus asa, terdengar teriakkan Daniel yang disusul suara tangis sejadi-jadinya.

"Daniel."ucap hyena sembari mengusap punggung Daniel yang terasa rapuh.

Daniel memegang tangan hyena menjauhkannya dari punggungnya.

Ia menggenggam tangan hyena erat dengan terus menyembunyikan wajah terpuruknya."kenapa Yerin bilang kayak gitu?."tanya Daniel.

"Maafin gue Niel."kata hyena yang merasa sangat bersalah akan kejadian barusan.

Daniel menggeleng berulang kali."ini bukan salah Lo,ini salah gue.seharusnya gue terus terang sama dia kalau gue ngelakuin itu buat siapin kejutan buat dia."jelas Daniel dengan terbata bata.

Dan yang kini Daniel tahu adalah " kita putus ."

Pagi ini Daniel pergi ke sekolah lebih siang dengan ditemani motor kesayangan nya.

Ketika Daniel keluar garasi ia bisa melihat Yerin yang sedang bercakap cakap dengan Ong didepan rumah,Daniel mendecih lalu dengan sengaja ia membuat suara bising dengan meng-gas motornya.

Ong menengok dan kembali menatap Yerin yang sejak tadi terlihat masam dan sendu.

"Yaudah yer,ayo berangkat sekolah.udah siang."kata Ong dan dibalas anggukkan Yerin.

Yerin hendak menaiki motor Ong namun Daniel melewat sembari berkata.

"Selingkuh teriak selingkuh,bullshit!."

Yerin menghela nafas memungkiri ketajaman dan kepedasan dari kata kata itu dan yang Yerin tanam dalam pikirannya adalah "gue enggak selingkuh Ong cuman temen enggak lebih."

Setelah Daniel melesat begitu saja Yerin menjadi enggan menaiki motor Ong dan memilih terdiam menatap aspal.

"Kenapa yer,ayo naik."ajak Ong yang sudah tidak sabar memasuki gerbang sekolah.ia takut dihukum

Yerin menggeleng."Lo duluan aja gue mau naik angkot aja."kata Yerin datar.

"Tapi yer,kan sebentar lagi masuk."ujar Ong merayu agar Yerin secepatnya menaiki motornya.

Yerin lagi lagi menggeleng."jangan maksain Ong,gue mau naik angkot aja.makasih udah sempet in kesini."kata Yerin dan melenggang berjalan kedepan komplek.

Ong menghela nafas dan mulai menyalakan mesin motornya."sebenarnya ada apa sih Yerin sama Daniel?."

Yerin berjalan sembari mengingat-ya mengingat bagaimana moment indah bersama Daniel dahulu,bagaimana dirinya dan Daniel memperjuangkan hubungan mereka.

Namun karena orang ketiga semuanya hancur,lebur tanpa sisa.

"Kenapa Lo sakitin hati gue Niel?dimana janji Lo?."gumam Yerin.

Daniel berhenti dan memutar balikkan laju motornya tapi ia sekilas melihat Yerin didalam sebuah angkot.

Entah keinginan dari mana namun Daniel malah mengikuti angkot yang Yerin naikki.

"Kenapa..kenapa sampai saat ini kamu masih mengunci pandangan ku?."tanya Daniel dalam hatinya.

TBC

Pacaran Backstreet   「Daniel X Yerin」Where stories live. Discover now