#6

3.9K 394 46
                                    

Malam ini setelah sholat isha. Abah memberi kabar pada Fatir dan umi perihal ta'aruf. Fatir mencoba menenangkan dirinya. Ia tak boleh marah pada Abah yang telah seenaknya menjodohkan dirinya dengan wanita pilihan Abah. Fatir ingin berkata jujur, bahwa ia sudah memiliki calon sendiri. Tapi, apakah Abah akan menerima dan mendengarkannya?

Akhirnya, Fatir hanya bisa pasrah saja. Bila memang kali ini adalah jodohnya. Fatir ikhlas.

Abah dan umi sudah menunggu Fatir di bawah. Dengan malas Fatir turun dengan pakaian formal santai.

Perpaduan antara jas dengan kaos abu-abu dan celana jeans

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Perpaduan antara jas dengan kaos abu-abu dan celana jeans. Abah dan umi tak banyak berkomentar. Mereka langsung naik mobil dan pergi menuju rumah calon istri Fatir. Entah berhasil atau tidak.

🍃🍃🍃🍃

Fira sudah nampak anggun Dengan balutan hijab pink dan baju terusan warna merah maroon.

Fira sudah nampak anggun Dengan balutan hijab pink dan baju terusan warna merah maroon

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Fira nampak tenang duduk di dapur seperti biasa. Sementara orang tuanya sibuk menata ruang tamu agar terlihat rapih dan bersih.
Faris ikut duduk di samping sang kakak. Menatap sang kakak dengan pandangan penuh tanya. Dengan malas Fira membalas tatapan sang adik.

"Apa?" Tanya Fira.
"Nggak bosan?" Tanya Faris.
"Nggak usah di tanya, kalau kamu udah tahu jawaban mbak." Faris mengangguk. Dan mencomot kue pastel yang ada di piring.
"Faris!" Seru umi. Fira tersenyum. Faris menutup mulutnya dan kabur dari sana.
Umi masuk ke dapur dan merapihkan kue lagi. Tentu saja sambil menggerutu. Fira hanya bisa tertawa saja melihat umi yang tak henti menggerutu kesal.

Hingga terdengar suara ketukan di depan rumah. Abi membuka pintu. Terdengar bincangan di sana. Tak lama umi pun ikut bergabung dan mereka mulai mengobrol. Hingga tiba giliran Fira untuk hadir di ruang tamu. Fira berjalan perlahan dengan menundukkan kepala. Lalu ia duduk di samping umi seperti biasanya.

"Jadi, ini yang namanya Elfira?" Tanya ibu dari calon besan. Fira mengangguk.
"Boleh ibu lihat wajahnya, nak?" Tanyanya. Fira pun mengangkat wajahnya dan tersentak.
"Loh...." Fira bengong. Orang tua Fira kaget melihat ekspresi Fira.
"Kamu kenal, Fira?" Tanya umi. Fira diam, ia menatap pria yang ada di samping sang ibu.
"Fira...."
"Junior, kenapa kamu ada di sini?" Tanya Elfira bingung. Semua orang melotot bingung.
"Jun, ada apa ini?" Tanya sang ibu dan ayah.
"Maaf, ayah, ibu, Jun bisa jelaskan." Mereka kembali diam. Hanya Fira yang merasa tak terima Jun ada di rumahnya.

Fatir dan Fira(Tamat)Onde histórias criam vida. Descubra agora