Jeno mengerucukan bibirnya, kesal dengan Mark yang selalu memanjakan David. Berjalan cepat, Jeno meninggalkan Mark yang hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mencoba sabar dengan tingkal Jeno yang kembali seperti anak kecil setelah adanya David.

"Ku kira dia akan bertambah dewasa saat David lahir, nyatanya aku salah" lirih Mark, tangannya memeluk David yang kini sudah tertidur di gendongannya. Terlihat manis dan menggemaskan.










Tidak terlalu susah bagi Mark untuk menemukan penginapan Jaehyun. koneksi Mark di kantor Jaehyun hampir sama dengan koneksi Jaehyun. lagipula semua orang Jaehyun juga sudah mengenal Mark dengan baik. Mark hanya perlu bertanya sedikit dan informasi akan mengalir baik.


Turun dari mobil, Mark membiarkan David berlari dan masuk kedalam penginapan itu. Sedangkan dirinya dan juga Jeno menurunkan koper mereka dan membawanya ke dalam.

"Kak, nanti kalau Mama mengomel gimana?" tanya Jeno was-was

"Mama tidak akan mengomel jika ini menyangkut David. Kita nikmati saja liburan kali ini"

Jeno hanya mengangguk, sepertinya ide Mark memang benar-benar bagus. Dan Jeno akui jika Mark lebih baik dari siapapun. Ya walaupun kadang dia membuat kesal tapi itu tetap tidak membuat kebanggaan Jeno pada Mark luntur.

"Om Minho~"

Yang merasa punya nama itu membolakan mata saat seorang anak kecil berlari dan memeluk kakinya. Setelahnya dia melihat dua orang lagi yang berjalan masuk ke dalam penginapan ini.

"kenapa kalian disini?" tanya Minho sambil membawa tubuh kecil David. Mendudukkan diri di sofa dengan David yang ada di pangkuannya.

"Hanya menyusul Mama, memannya kenapa?" balas Mark

"Mama dimana Om?" tanya Jeno

"Taeyong belum ke penginapan. Sepertinya dia menginap di hotel dengan Jaehyun"

Mark dan Jeno hanya saling memandang dengan diam. Berfikir tentang kemungkinan yang terjadi. Dan sepertinya memang pikiran mereka kini sedang memikirkan hal yang sama.

"Mark kamu disini?" suara Johnny membuat Mark mengalihkan pandangannya dari Jeno, tersenyum pada Johnny dengan begitu manis.

"Iya Om, baru juga sampai"

"Istirahatlah, kurasa kalian lelah. Biar aku menyuruh orang menyiapkan kamar untuk kalian"

Jeno dan Mark hanya mengangguk, berbeda dengan David yang sibuk bermain dengan Minho.
















"Aku masih ingin disini sayang"

Taeyong hanya bisa tersenyum saat Jaehyun memeluknya dari belakang. Memberikan beberapa kecupan di leher dan pundaknya.

"Lalu bagaimana dengan anak-anak?" tanya Taeyong sambil mengusap kepala Jaehyun yang ada di pundaknya

"Bukannya tadi kamu kesal karena anak-anak kesini. bagaimana jika kita disini saja. Biarkan anak-anak dengan Johnny dan Kak Minho. Nanti Yuta juga ke penginapan"

"Kamu menelantarkan anak-anakku?"

"Bukan seperti itu sayang. Kita ketemu anak-anak nanti malam saja. Sekalian di acara makan malam"

Jaehyun menarik tangan Taeyong, membawa istrinya itu kembali berbaring di ranjang. Jaehyun benar-benar masih ingin bersama Taeyong saat ini. rasa rindunya masih belum terobati walaupun semalaman sudah bersama dengannya.

"Memangnya mereka mau?"

"Pasti mau sayang, lagipula acara makan malam nanti juga terbuka. Jadi anak-anak juga bisa ikut"

My Family (End) {Book 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang