"Mereka ingin ke festival tapi Taehyung ada tugas sedangkan Jimin tidak ada teman."

"Hari ini festival ditutup jam dua belas malam, jadi kalian bisa kesana nanti sore atau nanti malam. Aku juga akan kesana, mau pergi bersama?"

"Oke!!" Jimin dan Taehyung menjawab kompak dengan binar penuh bahagia lalu ber-highfive.

"Aku akan membantumu mengerjakan tugas. Ayo!" Jimin segera beranjak, menyeret Taehyung begitu saja tanpa peduli pada dua orang lainnya. Bahkan teriakan Jungkook juga mereka abaikan.

"Park Jimin, jangan menculik kekasihku!"

"DL"

Malam pukul enam lewat empatpuluh lima menit. Jimin sudah rapi dengan sweater hitam turtle neck yang dilapisi kemeja oversize baby blue, selembar skinny jeans gelap membungkus kakinya, dan sneaker putih sebagai alas.

"Manis sekali?"

Jimin menoleh dari layar ponsel, mendapati Seokjin menyender di ambang pintu dengan senyum kalem. "Hyung, apa Taehyung sudah siap?"

"Terimakasih dulu, Park Jimin." raut sok kecewa Seokjin mengundang tawa kecil Jimin. "Dia di ruang tengah. Kalian hanya pergi bertiga?"

"Terimakasih, Jinnie Hyung." Jimin berkata masih dengan sisa tawa. "Tidak, kami akan bertemu Baekhyun Hyung nanti disana."

"Omong-omong, kemana Si Setan Pucat? Akhir-akhir ini dia tidak merusuh kemari."

Seokjin dan Jimin berjalan menuju ruang tamu. "Dia sibuk. Katanya masih ada proyek yang harus diselesaikan. Dia pasti akan langsung kemari jika sudah selesai."

"Sudah siap?" Jungkook menegur.

"Kau mau ke acara festival atau mencari selingkuhan?" Taehyung menyeletuk saat mendapati sahabatnya dalam tampilan yang dia anggap kelewat manis.

"Jangan banyak bicara. Baekhyun Hyung sudah menunggu disana. Ayo berangkat."

"Hyung, kami berangkat dulu." Jungkook mewakili dua manusia yang sudah keluar rumah.

"Ya, hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku."

"Siap, Hyung!"

Seokjin mengantar sampai di depan rumah. Melambaikan tangan dan kembali masuk ke dalam setelah mobil yang dikendarai Jungkook keluar halaman.

"DL"

Min Yoongi rasanya ingin mengumpat atau kalau bisa menendang gadis yang sejak satu jam lalu mengusik dirinya. Memohon-mohon atau bisa dikatakan memaksa Yoongi untuk mengantar ke kampus. Mengunjungi festival yang katanya akan berakhir malam nanti.

"Ayolah, Yoongiku, senyum sedikit. Jangan memasang tampang seperti itu." Goowon menarik ujung bibir lelaki pucat disampingnya. "Kau itu terlalu sibuk sampai mengabaikanku akhir-akhir ini. Kau juga butuh hiburan, barangkali kau bisa menemukan inspirasi untuk proyek selanjutnya."

Yoongi mendecak, menepis tangan gadis itu dari wajahnya. "Aku sibuk dan kau menyeretku kemari! Bukankah aku sudah mengatakan untuk mengganggu yang lain saja? Temanmu itu bukan hanya aku!"

Bibir primadona fakultas seni itu cemberut, bergelayut manja di lengan Yoongi. Mengabaikan tatapan orang lain yang menatap penuh minat. "Tapi yang bisa memanjakanku hanya kau, Yoongikuu~"

"Terserah. Sekarang katakan apa maumu, aku harus segera kembali ke studio."

"Asaaaa!! Ayo kita ke stan makanan, aku lapar. Sekalian kita cari makan malam. Aku tahu kau lapar."

Daily LoveWhere stories live. Discover now