Pesawat

5 0 0
                                    

Entah sudah berapa lama si Beno menyetir mobil, akhirnya gue sampai di Bandara Soetta.

"Mas Ken.. bangun mas, ini kita udah sampe"

"Hmm" gue dengan malas membuka mata

Beno turun dari mobil dan mengambil koper gue di bagasi.

Gue mengecek hp dan hanya mendapati pesan dari Juan.

[LINE]

✔️ Ken, selama seminggu kedepan Pak Hartono ga masuk. Kita nugas doang sama absen, nanti absen lu gue isiin.

Gue tersenyum tipis dan segera membalas pesan Juan.

✔️ sip, thanks banget wan. Isiin semua ya

Gue yakin betul si Juan akan mengisi semua absen m pada setiap mata kuliah yang gue lewatkan, seperti yang ia lakukan tahun lalu.

Alhasil gue selalu dapat absen masuk walaupun diri gue entah berada dimana saat itu.

Kini gue berjalan dengan Beno menuju starbucks untuk menemui nyokap.

Sosok wanita yang terlihat masih muda namun sudah berumur sedang asik meminum Matcha Latte berukuran tall sambil memainkan ponselnya.

"Siang bu, ada yang bisa saya bantu?" ujar gue padanya

Ia pun segera menoleh ke arah gue dan tersenyum, gue membalas senyumannya.

"Akhirnya sampe juga anakku yang ganteng ini" ia berdiri memeluk gue dan mengecup pipi kanan gue

Gue hanya dapat memberikan senyum risih padanya.

"Seneng mah?"

"Iyalah seneng, duduk dulu. Ken mau pesen apa?"

"Vanilla latte ajalah"

"Ben, kamu pesenin Ben. Kamu juga pesen apa aja terserah. Ini duitnya" ujar nyokap gue sembari memberikan uang dua ratus ribu kepada Beno.

"Mas Ken, mau ukuran apa?"

"Ya.. tall aja"

"Ngga nambah pesenannya?"

"Cheese cake 1"

Beno pergi berlalu memesan pesanan gue.

Kini tinggal gue berdua dengan nyokap, Beno menunggu pesanan di kursi lain.

"Jadi gini Ken, mama minta maaf sebelumnya ya. Mama tau ini ngerepotin kamu, tapi karena kamu anak satu-satunya, jadi mama cuma bisa andelin kamu"

Gue hanya diam mengangguk sambil menatapnya. Sebenarnya nyokap ngga perlu mengucapkan kalimat yang baru saja ia lontarkan, karena gue sudah hafal.

"Rekan bisnis mama itu di Paris namanya Mr. Marceau, kamu cuma harus dateng aja nanti ke tempat dia dan ngobrol sebentar. Ini mama kasih dokumennya, kamu baca semua. Mama udah sediain list pertanyaan, pelajarin ya. Terus kamu juga kalo ada tambahan nanti kamu tanyain okay?" lanjut nyokap menyambung ucapan sebelumnya

Nyokap memberikan gue file berwarna cokelat, terlihat sedikit namun banyak, dan gue yakin akan sakit kepala saat membacanya. Gue hanya memberikan respon anggukan, "okay" sahut gue pada nyokap.

Beno datang menghampiri untuk memberikan cheese cake dan latte pesanan gue.

"Makasih Ben" ujar gue

"Sama sama mas"

Gue melihat Beno memesan cappucino, ia memberikan uang kembalian pada nyokap namun nyokap menolak.

"Simpen Ben buat jajan nanti" ujar nyokap

Beno tersenyum, "makasih bu" ujarnya yang kemudian berlalu sambil memasukan uangnya ke dalam saku celana.

The Long Sleeves GirlWhere stories live. Discover now