Not My Cup of Tea

80 12 56
                                    

Halo!

Sudah lama buku ini tidak diramaikan, ya? Topik kali ini akan  jadi catatan buat aku sendiri soal apa yang aku suka dan apa yang enggak aku suka dari sebuah bacaan, terutama fiksi. Tentu saja di luar gaya penulisan, kerapihan layout dan tanda baca, serta EYD.

Basically when I start reading a fiction, I search for its premise. Premise on Merriam-Webster Dictionary is defined as a antecedently supposed or proved as a basis of argument or inference. Bahasa mudahnya ide dasar atau topik dalam sebuah tulisan. I'll make Premises I Like or My Cup of Tea later, but for now let's deal with the dislike first.

Untuk peringatan, apa yang aku nggak sukai mungkin beda sama kalian. It's okay, you can counter attack my opinion, but don't force me to have same opinion with you. Ayo, saling menghargai selera orang lain ya!

Jadi, kita mulai aja:



6. Dedek kepincut Om-Om atau sebaliknya
The word pedofil may sound like a joke on paper, but actually it isn't the case in real world or in paper for that matter. Apalagi kalau ditulis cuma demi menuansakan romansa antara adek-adek belasan tahun yang jatuh cinta sama om-om dua puluh tahunan mau sesukses apa pun atau seganteng apa pun dia. It's gross for me. Beda kalau misalnya dua-duanya sudah usia legal ya.  Ini lebih bisa dihargai atau approach with caution walaupun beda usianya puluhan tahun. Mungkin bakal aku pikir lagi kalau tulisan bertema ini membahas dari segi psikologis, tapi kalau untuk sekadar fiksi romansa dan lucu-lucuan saja, NO!



5. Mahasiswi Kepincut Dosen Sendiri
(Terutama yang jadi dosen pembimbing alias lagi skripsi). This is big eww for me. Kalau Wattpad punya tombol pilihan 'not interested' kayak buat memilah konten YouTube, aku bakal senang. Masalahnya fiksi dengan premise kayak begini suka muncul di home as hottest stories. Mungkin karena pembacanya ramai deh. Apalagi hampir semua mature content  (merinding!).

Mungkin cara pandang pendidikan bisa berbeda, guys, tapi buatku kepincut sama dosen, semuda apa pun atau seganteng apa pun itu dosen adalah enggak banget. Buatku pribadi, premise ini menyalahi integritas sebagai mahasiswa di kampus. Kamu boleh naksir dosen (toh peraaaan nggak bisa dilarang), tapi coba deh enggak usah tulis kayak dosenku suamiku. Coba tulis sesuatu kayak gimana si dosen bisa bikin kamu semangat tanpa menye-menye cinta. Skripsi is enough to give you headache, screw romantizing skripsi in college! Hormati dosenmu!



4. Karyawati Kepincut Bos Sendiri
(Aka Mr. CEO, please bla bla plus its mature content). Maybe you think Mr Christian Grey is cool, but honestly I loathe his character a lot! (And his 'inspired characters' aka Edward Cullen too). 
Aku nggak kerja di korporat, jadi aku nggak paham betul gimana hubungan atasan dan pegawai dalam hubungan korporasi. Tapi sebelas-dua belas sama premise no 5, intinya adalah integritas kamu sebagai pekerja. Draw a line between work and private matter, for god's sake!



3. Sugar Daddy or Sugar Mommy
Mirip sama nomor 4, bedanya enggak ada batas kerjaan di sini atau kadang sering juga ditulis barengan sama premise no 4. Mirisnya cerita kayak gini enggak cuma ditulis dengan latar orang-orang dewasa, tapi ada juga latar sekolah dimana seorang teman bayar teman satu sekolahnya.
Wew, I hope it doesn't happen in real life 🙏



2. Toxic Love Slavery
(Esp the one with the girl suffered and let herself suffered rather than save herself in the hand of bad boy/man).
Familiar with those blurb? 
"from now on you're my slave! Mine!"
"I'm doomed." (But later fall in love with the master/monster/beast).

Bucin aka budak cinta sounds cute, isn't it? But when it involve harming and forcing one party, it isn't love anymore.  
Take note to differ it from this one. I'm okay if one would like to pursue friends with benefit thingy, but not when money or authority involve from one party. It will change the balanced, thus friend with benefit category doesn't fit anymore. It's only called slavery.
And it's toxic.

I never think this character is worthy of redemption for everything they have done. 

Runaway!
Don't read it!



1. Adek Kepincut Kakak Sendiri atau vise versa (aka incest)
Ayo, pilih, mau dikeluarin dari KK atau gimana?
Aduh nggak paham lagi deh gimana orang-orang kepikiran nulis ini di saat ada berjuta-juta topik lain yang bisa ditulis. Atau boleh nulis incest, tapi coba bikin enggak melulu fokus di bagian konten dewasa aka enak-enak doang. Bisa fokus di efek hubungan dalam keluarga mereka atau jadi alat untuk manuver politik untuk cerita berlatar kerajaan. Nggak geli apa kamu baca yang beginian padahal kamu punya abang atau kakak di rumah?



Nah, begitu 6 premise yang paling aku nggak suka dari tulisan di mana pun itu berada, baik toko buku, Wattpad, Wordpress, AO3 atau FFN.

Tahukah kalian apa yang bikin aku lebih khawatir tentang semua premise ini? Bahwa hampir semua tokoh utamanya adalah cewek dan mereka pasrah aja menikmati posisi itu. Mungkin bisa jadi karena kebanyakan penulis itu cewek, but still it's disturbing.

Pasti ada yang bakal bilang, "ah, lebay banget gitu aja dibahas. Kan cuma fiksi." "Ah, apaan sih khayalan aja dibatasi, gimana caranya mau senang-senang?"

Ya, enggak apa-apa. Bagimu bacaanmu, bagiku bacaanku.

Tapi, sampai kapan kita mau berlindung di balik kalimat 'cuma fiksi'?

Ada banyak bahan bacaan lain yang bisa digali selain hal-hal di atas dan bisa menginspirasi atau bahkan mengedukasi kamu.

Jadi, tulisan macam apa yang enggak suka kamu baca?
-Ki.

Records by TypewriterOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz