6. 🍃Sebuah kenyataan🍃

44K 1.9K 24
                                    

Doa tanpa usaha adalah kebodohan. Usaha tanpa berdoa itulah bentuk kesombongan
🍃

"Ilham.... " Keysa mengucap lirih nama itu seraya memandang ke ruang tamu bagian depan, sosok yang hanya saat liburan pondok saja bisa ia temui, malam ini ia jumpai di pondok pesantrennya. Keysa masih berada di ambang kepercayaan, dan baginya itu mustahil jika bertemu dengan sosok yang sudah lama ini bersemayam di hatinya.

"Keysa!! " Aira sedikit mengeraskan suaranya yang seketika membuyarkan lamunan Keysa. Gadis yang seumuran dengan Aira itu tersadar bahwa hal ini benar-benar nyata.

"Ayo, balik! Udah mau iqomah, nih. Ntar telat jama'ah kita kena denda." Keysa yang bergegas keluar ruang tamu seraya meraih tangan Aira dengan erat.

"Memang sudah iqomah dari tadi, kamu kemana aja?" Aira begitu gemas dengan tingkah Keysa yang abnormal sesaat. Seperti bukan Keysa yang biasanya.

"Eh-hehehe." Keysa berusaha tak menjelaskan, ia lebih memilih melangkah cepat menuju pesantren putri.
Meksi pada akhirnya mereka tetap saja telat jama'ah. Biasanya santri yang tidak ikut jamaah di masjid akan mendapati denda khataman satu juz jika terlambat pada rokaat ke tiga. Akan tetapi peraturan itu tidak berlaku pada jamaah sholat shubuh. Jika terlambat subuhan maka langsung mendapat denda.

Para santri sudah berbondong-bondong keluar dari Masjid Nurul Qolbi. Tentunya mereka boleh kembali ke kamar setelah rampung membaca Doa Nabi Khidir yang rutin dilaksanakan ba'da sholat isya'. Yang mana beberapa fadhilah dari doa Nabi Khidir tersebut adalah sebagai tolak bala' dan pengabul segala hajat. Karena doa ini diyakini sebagai doa mustajab, maka santri-santri diharuskan untuk mengamalkannya setiap usai sholat isya'.

Aira dan Keysa lekas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler santri malam ini. Tak lupa mereka membawa perlengkapan untuk khotil qur'an. Seperti kertas latihan, papan dada, handham, tinta cair, dan pensil yang sudah di peges. Itu adalah syarat mengikuti ekstra khotil qur'an atau seni kaligafri mulai dari yang paling dasar. Bagaimana menulis huruf hijaiyah dengan benar. Dan hal itu bisa dimulai dari khat dasar atau khat naskhi. Jika sudah lancar mempelajari khat dasar, bisa dilanjutkan mengasah seni menggunakan khat riq'ah, khat kufi, khat tsulus,khat diwani ataupun khat diwani jalli.

Suasana selasa malam seperti biasa selalu ramai dan sibuk. Di gedung Al Mukarom, di situ tempat para peserta ekstra kurikuler khotil qura'an akan dilaksanakan, sebelum hal itu dimulai, kegaduhan terdengar di gedung Al Mukarom bagian selatan yang tak lain adalah kelas ekstra kurikuler Aira.

Mereka yang baru saja tiba segera ikut nimbrung dan melihat apa yang tengah diributkan.

"Rosi, sudah! Jangan teriak-teriak!" lerai Madina sang wakil kelas Aira.

"Ini nggak bisa dibiarin, Din. Dia itu udah ngelecehin kelas kita!" Rosida bersungut sungut sambil menuding lawannya-Aya dari kelas sebelas C.

"Itu Aira datang!"ucap Iza segera meraih tangan Aira. Ia sempat kebingungan karena tidak tahu persoalan apa yang sedang dipermasalahkan teman-temannya.

"Kok aku dibawa-bawa, ada apa sih? "

"Kamu masih ingatkan, Ra, soal surat di meja kamu itu? " papar Rosi, semua yang ada disitu tengah menunggu penjelasan selanjutnya. "Iya, memangnya kenapa, Ros?" Aira semakin tak mengerti, apa hubungannya surat itu dan kegaduhan malam ini?

"Dia itu pelakunya! Si Aya tuh, tanya aja dia." Rosida memang santri ibukota yang pemberani, tegas dan suka membela teman temannya yang tertindas.

Ustadz, Aku jatuh Cinta [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang