Keempat

371 87 3
                                    

Gara gara di usir dari tuh restaurant semur jengkol, Jisoo jadi keluyuran ga jelas. Hampa tanpa tujuan. Mana panas banget, kan Jisoo takut kalau kulit dia jadi item kaya si Mingyu, temen mamutnya yang paling dekil dari yang lain.

"Aduh, ini harus kemana lagi." Jisoo berdiri di deket tiang listrik, mau ngadem katanya.

Padahal kalau dipikir-pikir, percuma ngadem di tiang listrik. Jisoo pikir tiang listrik itu pohon kali ya. Sesuka hati malaikat maut aja lah.

"Kalau dilihat-lihat ini tiang mirip Chanyeol Exo." Jisoo ngelus-ngelus tuh tiang, sambil ditatap dengan intens. Dan ujung ujungnya dia malah meluk tuh tiang listrik.

"Jisoo?"

Jisoo langsung dongak ke atas, dia pikir Chanyeol Exo yang lagi nyapa dia. Gak taunya si Bobby, temen mamut dia yang giginya semakin di depan kayak Yama*a.

"Kok aura lu beda ya?" tanya Bobby sambil jongkok diatas tiang listrik.

"Gitong alias gigi tonggos, death phone gua ilang!" seru Jisoo, sambil goyang-goyangin tiang listrik bermaksud bikin Bobby jatuh.

Bobby masih adem ayem aja jongkok di atas tiang listrik, sambil ngangguk-ngangguk. "Pantes aura lu beda. Gue rasa sekarang lu jadi setengah manusia."

"Lah terus gue harus gimana?" Jisoo ga terima, jadi manusia ga enak.

"Ya ga tau, mungkin tuh cowok bisa bantuin lu. Entar gua kasih tau dulu ke kak Irene." Bobby langsung terbang setelah nunjuk ke arah cowok yang berjalan nyamperin Jisoo.

"Bobby! Ibob! Gitong! Gue ga mau jadi manusia!" teriak Jisoo histeris.

Cowok yang ternyata Taehyung itu, langsung ngebekap mulut Jisoo. Terus di amanin ke tempat yang lebih sepi karena dari tadi orang orang ngeliatin Jisoo dengan tatapan aneh.

'Nih orang gila bener-bener harus diamankan, bahaya kalau ngamuk di jalan.' –Taehyung

"Taehyung ngapain sih!" Sebal Jisoo saat Taehyung udah lepasin bekapannya. Sekarang mereka ada di sebuah gang yang lumayan sempit.

"Lu gila ya? Udah tadi pagi nendang gue, kabur dari rumah. Sekarang marah teriak teriak ga jelas ke tiang?" Taehyung jadi ngeri sendiri.

"Gue gak gila! Gue tuh malaikat maut!"

1 menit

2 menit

3 menit

"Hahaha! Lucu lo kampang!" Taehyung ngakak kenceng sambil megangin perutnya.

"Eh lu tau nama gue darimana?"

"Seriusan. Gue jadi setengah manusia sekarang gara-gara gue ga sengaja selamatin lu! Lu harusnya mati pas jatuh di toilet! Buktinya gue bisa tau nama lu, gara-gara gue malaikat maut!" ucap Jisoo berapi-api.

Taehyung diem sebentar mencoba nyerna semuanya. Tapi nihil, dia ga mudeg sama sekali. "Serah lu deh."

Taehyung justru berbalik ninggalin Jisoo. Bodo amat sama bang Namjoon yang nyuruh dia bawa pulang si Jisoo. Taehyung cuma takut dia malah bawa orang gila ke rumahnya.

.

.

.

Jisoo nyesel dulu dia pengen jadi manusia. Nyatanya jadi manusia itu ga enak. Dia ga bisa dengan bebas nonton sambil teriak-teriak di TV toko. Harus panas-panasan dan pegel karena jalan kaki.

Sekarang dia ada di tempat manusia yang bernama mall. Ternyata di sana adem pake banget. Pas Jisoo jadi malaikat maut kan dia ga bisa ngerasain cuaca di tempat nya manusia.

Sempat Jisoo ke arah toko yang jual hp. Niatnya dia mau lihat-lihat, barangkali ada death phonenya nyangkut di sana. Hpnya bagus-bagus sih tapi ga ada yang sama kaya death phone punya dia.

"Mba mau beli handphone apa? Kebetulan ada handphone keluaran terbaru."

"Death phone ada gak mba?" tanya Jisoo sambil liat-liat handphone yang ada.

"Hah? Death phone?" si mbanya bingung, jenis handphone macam apa itu.

"Iya death phone, handphonenya mamut."

"Mamut? Marmut? Mamah muntah?

Jisoo lama-lama kesel sendiri melihat kegoblokan mba-mbanya, "Mamut itu malaikat maut. Saya nyarinya death phone, ponsel kematian milik malaikat maut kayak saya."

Si mbanya langsung natap aneh dan manggil satpam buat ngeluarin Jisoo dari toko itu. "Cantik-cantik tapi gembel mana gila lagi,"

Jisoo kesel bukan main, udah berapa kali dia dipanggil gila seharian ini. Mana dia lagi-lagi di seret keluar. Untung aja dia cuma di seret keluar toko, bukan mallnya.

"Aduh, kok gua bisa lapar ya."

Jisoo jongkok sambil megangin perutnya yang keroncongan. Dia dongak ngeliatin orang-orang yang kebetulan lagi makan. Persis seperti gembel.

"Nih. Lu tuh ya, udah tukang ngintip. Gembel pula."

Jisoo ngeliatin cowok yang ngasih dia sepiring makanan. Bodo amat dengan malu, Jisoo langsung ambil tuh makanan terus dimakan dengan rakus banget.

'Makanan manusia enak juga," -Jisoo

"Ya gusti. Jangan makan gitu, sini duduk di tempat gue aja." Karena ga tega ngeliat Jisoo, cowok itu narik ke tempat duduk yang ia tempati sebelumnya.

Jisoo cuma nurut dan lanjut makan setelah ia duduk. Sedangkan tuh cowok cuma geleng-geleng sambil duduk di depan Jisoo.

'Kok ada sih spesies kek nih orang'

"Nama lu siapa?"

"EumpJisoouwwuw uhuk uhuk."

Ngelihat Jisoo yang keselek kek gitu, tuh cowok langsung ngasih Jisoo es teh. "Makanannya abisin dulu."

Jisoo cuma manggut-manggut sambil ngabisin makanannya yang tinggal dikit. Gak nyangka makanan manusia seenak ini. Tanpa Jisoo sadari, cowok di depannya dari tadi natepin dia.

"Nama gue, Jisoo Ayunindya." Kata Jisoo setelah ngehabisin makanannya.

"Oh, gue Jungkook Roger Pratama ."

'Gue ga tanya perasaan.' Kata Jisoo dalam hati, tapi tau diri lah ya tuh cowok udah baik sama dia.

"Kita ketemu dua kali dalam sehari ini, jangan-jangan lu ngikutin gue?"

Jungkook senyum miring.

Jisoo melotot.

TBC (To Be Continue)

MAMUT | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang