02 - First Impression

169K 18.6K 5.7K
                                    

⭐vote yuk⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⭐vote yuk⭐

yenykristina







Alih-alih pergi ke mall untuk belanja baju atau apalah, Leean lebih memilih menghabiskan waktu senggangnya di rumah untuk bermain game. Ia benci keluar rumah. Terlalu banyak orang asing ditambah di luar sana cuaca juga sedang tidak bersahabat. Salju turun lebat sekali hingga menutupi trotoar. Pagi itu, Leean memberengut sambil menggerak-gerakkan jempolnya membidik musuh pada layar ponsel ketika ia duduk sendirian di ruang makan untuk sarapan. Ayah dan ibunya sedang dalam perjalanan bisnis. 

"Nona, makanannya akan ding..."

"Gameku belum selesai. Jangan ganggu aku."

Pelayan muda tersebut buru-buru menyingkir ketika Leean mengeluarkan titah dengan suara dingin. Tiga orang pelayan yang sebelumnya berdiri menunggu di samping meja makan itu juga satu persatu mulai pergi dari ruang makan dengan langkah hati-hati.

Ada dua hal yang sangat Leean benci di dunia ini melebihi apa pun. Yang pertama, ketika blackcard kesayangannya di blokir sang ayah. Yang kedua, ketika ia sedang bermain game online tapi diganggu orang lain.


Mom is calling...


Seketika gamenya ter-pause dan layar ponsel berganti tampilan menjadi panggilan telepon dari sang ibu. Leean frustasi. Satu sisi ia tidak bisa mengabaikan panggilan dari ibunya, tapi di sisi lain, jika ia mengangkat telepon, karakternya bisa saja mati jika ada yang tiba-tiba menembak. Tapi pada akhirnya ia mengangkat panggilan itu.

"Bu, aku masih main game. Kenapa menelepon?"

"Hi sweetheart. Apa kau sudah sarapan?"

Emosi Leean perlahan surut begitu suara riang Sophie, sang ibu, masuk ke dalam telinganya. Ia menghela napas panjang sambil memperhatikan berbagai makanan di atas meja yang sama sekali belum ia sentuh.

"Aku tidak selera makan."

Ia bisa mendengar ibunya berdecak di sisi lain sambungan, "Yoo Leean, apa ibu pernah mengajarimu untuk membuang-buang makanan?"

"Tidak."

"Bagus, kalau begitu cepat makan dan dandan yang cantik. Pak Choi akan menjemputmu sebentar lagi."

Kedua alis Leean tertaut bingung, "Menjemputku ke mana?"

"Kencan."

"Kencan?" tanya Leean heran. Ini masih pagi, kenapa ibunya tiba-tiba melantur seperti ini sih, "Dengan siapa? Aku kan tidak punya pacar."

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang