(4) Kesialan Ningning

420 64 20
                                    

Jam menunjukan pukul lima lebih lima menit. Semua siswi yang numpang wifi pun sudah pulang, kini tinggal para anak basket yang masih leyeh-leyeh di pinggir lapangan.

"Buset tadi duo cewek itu gaje banget sumpah" ucap salah satu dari mereka.   Grana Jaemin namanya, cowok famous di sekolahnya. Terkenal akan ketampanannya tapi sayang dia sudah jadi milik sang ketua cheerleaders, Heejin. 

"Tau dah, katanya anak 11 ipa 5. Berarti mereka sekelas sama pacar lo Heejin" sahut Junkyu yang dari tadi sibuk ngelap keringet. Jaemin menggedikkan bahunya, acuh tak mau memikirkan itu. Toh tidak penting juga. Jaemin cuma ngangguk ngangguk aja.

Tiba-tiba sang kapten basket yang dari tadi diam saja berdiri.
"Gue duluan bro" ucapnya dengan nada khasnya yang dingin dan terlihat cuek padahal sih anaknya asik, bobrok, gila, nggak waras. Iya semua itu karna ketularan temen-temennya.

"Yoi Jin, btw muka lo gitu amat tambah kusut lo" canda Haechan, sohib lawaknya yang nistaable. Hyunjin-- sang kapten basket hanya menatap sekilas Haechan, ia sedang malas bercanda. Entah kenapa moodnya menurun drastis sejak tadi pagi.

"Ya udah lah kalo gitu gue juga mau pulang udah mau magrib. Pulang malem bisa kena omel emak gue" ucap Guanlin, si anak mama. Jaemin, Junkyu, Eric, Jeno dan Haechan juga sudah bergegas untuk pulang. Sedangkan Hyunjin sudah pergi duluan dengan motor kesayangannya.

"Heh Dilan kawe, Gue nebeng ya" pinta Haechan kepada Jaemin. Iya yang dimaksud Dilan kw adalah Jaemin karena hobby Jaemin yang sering gombalin cewe-cewe di sekolahnya, dari adik kelas sampai kakak kelas. Bahkan guru-guru juga di gombalin sama Jaemin. Makannya teman temannya sering memanggilnya dengan sebutan 'Dilan kw'. Tapi tenang walaupun Jaemin sering gombalin ciwi-ciwi dia tetep bucin sama satu cewe.

"Hm, tapi cuma sampe gramedia ya! Gue mau jemput Heejin" kata Jaemin. Hm Jaemin memang bucin.

°°°

Ningning merengut dari tadi karena hari ini ia terkena sial banyak kali. Pertama Somi yang teriak toa bikin malu, kedua Somi yang terlalu bego bikin hampir ketauan, ketiga gara gara Somi dia jadi ketinggalan bus mangkannya ia sekarang jalan kaki sampe rumah. Iya semua sialnya gara-gara Somi. Tapi ya namanya takdir ya udah, kalau memang takdirnya sial ya sial aja. Dan namanya juga takdir, kalo takdirnya punya temen bego ya udah syukurin aja.

Ningning menggembungkan pipinya sambil menunduk menatap aspal. Ia melirik jam tangannya, jam nya menunjukkan pukul 5.25 WIB. Ningning berpikir jam berapa ia akan sampai rumah. Toh jarak sekolah sama rumahnya sangat jauh. Iya! Sangat jauh.

Ningning mengerucutkan bibirnya. Cobaan hari ini sangat berat memang. Ia lapar, haus, tapi nggak punya uang. Uangnya sudah habis untuk membayar hutang uang kas dikelasnya. Sial memang.

Tiba-tiba
Crraat

Baju yang dikenakan oleh Ningning basah terkena air kubangan comberan. Mana bau lagi.

"Njing! Woee tanggung jawab lo! baju gue basah nih!" teriak Ningning. Raut wajahnya  berubah menjadi masam dan kecut, kedua tangannya mengepal kuat. Ningning sangat marah. Pada dasarnya ia memang sudah kesal dari tadi dan sekarang kekesalannya bertambah berkali-kali lipat.

Ningningpun memungut kaleng bekas minuman soda. Lalu ia lemparkan ke motor sport hitam yang tadi menyipratkan air ke bajunya. Untung saja motor itu berhenti terjebak lampu merah, jadi Ningning masih sempat mengejarnya.

Pletak

Kaleng yang ia lempar tepat mengenai bahu pengendara motor itu. Ningning tertawa terbahak-bahak, tetapi ingat ini Ningning. Ia tidak akan puas kalau si pengendara itu belum benar-benar menderita. Dengan cepat Ningning mengambil botol mineral bekas di tong sampah di dekatnya lalu mengisinya dengan air comberan, dan

Byur

Ia menyiramkan air comberan tepat ke motor sport hitam tersebut. Lalu ia melemparkan botol mineral itu ke arah sang pengemudi. Mampus! cari masalah kok sama orang yang suka buat masalah, batin Ningning senang.

Sang pengemudi meminggirkan motornya. Sudah jelas dari gerak geriknya ia pasti marah akan kelakuan Ningning. Pengemudi motor sport hitam itu turun dari motor kesayangannya, lalu perlahan membuka helmnya.

Dan boom!

Ningning menganga tak percaya saat tau siapa sang empu motor yang ia tumpahi air comberan.

"ASTAGANAGA! MAMPUS GUE!"

• • •

Fate ; Ningning ft. HyunjinWhere stories live. Discover now